PERTEMUAN 3

87 5 1
                                        

"Andra ... " 

Pemuda itu menoleh dan ternyata Suhendi, lelaki itu mendekat dan kemudian memeluknya erat semua terpana, termasuk Sulastri dan Aruni. Sementara yang lain hanya terkejut dan tak berkata apapun itu. akhirnya yang lain menyadari tentang sosok Gayatri, gadis Jawa yang bagai seorang putri keraton, dulu membuat lelaki itu terpesona walau di jodohkan.

"Oh ... putranya Gayatri toh !" bisik mereka.

"Mas ... !" kembali Aruni membuyarkan semuanya. Harus di akui tidak semua suka Aruni istri baru Suhendi yang terlihat angkuh itu.

"Aruni, aku sadar sekarang! dia memang anakku walau bagaimana pun! aku tidak perduli dengan kekurangannya !" jawab Suhendi yang memang menginginkan seorang putra. Dan dari Gayatri lah semua terwujud. Aruni alias Asih hanya bisa diam tapi tangannya mengepal karena marah. Dia harus menahan diri karena semua menatap ke arahnya. Aruni melirik Sulastri mertunya. Wanita itu hanya memalingkan muka tak mau ikut campur.

"Sialan, awas kamu !" Ucapnya dalam hati. Sulastri tidak mau di salahkan. Toh yang mau di jodohkan kan anaknya sendiri, punya istri lain itu juga keinginan Suhendi, sedang berceai itu awalnya Gayatri yang meminta. Jadi dia salahnya di mana ? Sekarang itu juga terserah Suhendi, karena dia bapakhya ! Urusan dia cucunya atau tidak .. nanti saja, tidak disini, mungkin saja Gayatri selingkuh jadi harus tes DNA terhadap Andra untuk membuktikannya.

"Tante Sulastri, tak usah ribet! Kalau memang Andra ini cucu tante kami menerima kok !" Ujar Melinda.

"Melinda, kamu ... jangan campuri urusan keluargaku ya! Kalau Suhendi menganggapnya anak, ya silahkan! Tapi untuk tante tunggu dulu !" Ucapnya agak tersinggung dengan ucapan keponakannya itu, sementara yang lain diam. Karena tahu sifat dia seperti apa.

"Tante tidak yakin, kalau Andra anak Suhendi dan Gayatri? Tante menganggap dia bukan darah daging mereka berdua? Jadi harus di tes DNA ?" Tanya Melinda lagi tak perduli. Sulastri menatap tajam dia tak suka di perlakukan seperti itu.

"Tante pulang !" Ucapnya ketus dan pergi meninggalkan semuanya. Tinggal Suhendi dan Aruni. Suhendi menyentuh wajah Andra.

"Nanti kita berbicara lagi ya ?" Ucapnya tersenyum. Setelah itu, dia pun pergi dan pamitan kepada semua di ikuti Aruni. Andra hanya tetdiam. Tapi kemudian tetap pamit dan berterima kasih serta meminta maaf kepada semua.  Melinda dan Sandra mengantarnya.

"Tante minta maaf! Tapi ini kan kesempatan yang jarang berkumpul! Tante tahu pasti penasaran tentang kedua orang tuamu kan? Satu sudah tahu, yaitu papamu! Kini tante beritahu siapa mamamu !" Ucap Melinda, sementara Sandra terdiam dia tahu dan semuanya untuk Andra juga, yang kadang sering curhat kepadanya tentang hal ini juga.

Di mobil, Andra terdiam setelah mendengar apa yang di ucapkan tante Melinda. Tapi untuk saat ini cukup hanya itu. Sampai rumah pun dia bersikap biasa di hadapan nenek Shinta, tapi perempuan itu menyadari perubahan sikap cucunya itu, tapi tak di tanyakan.

------------

"Begitulah ... !" Ucap Andra mengakhiri ceritanya, Jason hanya terdiam.

"Lalu sekarang bagaimana ?" Tanya Jason, Andra menghela nafas. Sudah tiga bulan lalu sejak kejadian itu. Tidak ada telpon atau apa pun dari papanya alias Suhendi. Sedang dengan Sandra tetap chattan walau tidak menyinggung hal yang kemarin.

"Aku engga tahu! Tapi ... akhir-akhir ini, selalu mimpi aneh !" Jawab Andra.

"Aneh ?" Tanya Jason heran, Andra mengangguk.

Ada sesuatu yang dirasakannya sejak saat itu. Dia selalu berminpi bertemu dengan kakek-kakek tua dan di sampingnya ada seekor harimau putih.

"Sepertinya, kekuatannya sudah bangun lebih cepat dari dugaan !" Ucap si Harimau, Andra hanya diam dan tertegun. Kok bisa ada seekor Harimau putih lebih besar dari yang di lihatnya di kebun binatang.

ANDRA & DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang