Bagian 7.

917 36 0
                                    

Akhirnya tugas mereka selesai, sampai kemudian pengumuman menyebar di seluruh asrama. Makan malam sudah siap tapi mereka harus memakai perlengkapan yang sudah di tugaskan sebelumnya, memakai tag nama, kaos khusus yang sudah di berikan sebelumnya.

Keduanya keluar kamar, ketika akan menuju lift ada tulisan bahwa untuk yang ikut MOS harus lewat tangga. Aksan dan Andra mau tidak mau menurutinya ketika sampai di tangga mereka melihat kakak kelas sedang menunggu.

Ternyata dia memperagakan salam khusus yang harus di peragakan setiap kali bertemu atau mendapat tugas. Setelah itu keduanya turun tangga kembali sambil di beri buku tugas untuk ditanda tangani oleh semua kakak kelas di setiap tugasnya sampai selesai. Begitulah keduanya bertemu beberapa kakak kelas dan seterusnya sampai lantai satu.

Mereka pun menuju kantin, kini mereka di beri pilihan 2 amplop merah atau putih. Aksan dan Andra memilih merah dan mereka di minta untuk duduk di kelompok sesuai warna. Sayang, Ken dan Anggi di tim putih. Akhirnya semua kakak kelas berkumpul di kantin.

"Kenalkan Gue Jordan ketua mos tahun ini, sekarang kalian sudah punya kelompok merah sama putih ! Mulai saat ini kalian akan berkompetisi menjadi yang terbaik, nanti akan dipilih ketua dan pembimbing dari masing-masing kelompok untuk memotivasi dan membantu kelompok agar menjadi no 1.  Akan ada 4 perlombaan yang harus kalian perebutkan ! Jangan khawatir siapa pun yang menang akan mendapat hadiah sedangkan yang kalah tentu saja akan mendapat hukuman ! Nah sebelum makan malam kalian pilih ketua kelompok yang akan bertanggung jawab atas kelompok kalian pimpin ! Begitu juga kakak ini akan memilih mau menjadi pembimbing kelompok mana !" Jelas ketua OSIS merangkap ketua Mos.

Mereka pun mulai memilih, untuk tim putih ketuanya Jason sebenarnya ada beberapa nominasi tapi karena pendukungnya banyak, apa lagi dia ikut tim basket karena baru naik tingkat mengharuskannya ikut MOS dulu, berbeda dengan Daniel yang tidak perlu ikut.

Sementara itu tim merah ketuanya seorang perempuan bernama Sandra, tak ada yang tidak mengenal gadis berkaca mata ini, dia pun anak orang berada dan pintar semua segan dengannya, karena kata-katanya selalu pedas kepada siapapun termasuk Jason.

Setelah itu mereka pun makan dengan lahap karena terhalang beberapa tugas tadi yang membuat perut mereka sudah semakin lapar.

"Dengar ya, gue ingin tim merah menang ! jadi kita harus kerja sama ! Awas ya  kalau kalian tidak kompak ! Kalau untuk tim putih perkara kecil, gue tahu siapa si Jason ! Dia tidak ada apa-apanya ! Kalian mengerti !" Ucapnya sambil menatap tajam kepada anggota tim Merah.

"Siaaaap ... ketua !" Teriak mereka, yang mengejutkan tim putih dan kakak kelas, Sandra tersenyum sinis dan melirik ke arah Jason dan menantangnya untuk besaing. Muka Jason memerah dia merasa di remehkan, "sialan tuh cewek ! Awas aja !" Dalam hati Jason menggerutu.

Sementara kakak kelas hanya tersenyum, rupanya sudah mulai ada aroma persaingan telah muncul dan itu akan sangat menarik.

-----------------

"Oke, setelah makan kalian boleh istirahat ! Besok kita mulai kegiatannya !" Perintah ketua kakak kelas. Setelah itu semua masuk kamar masing-masing untuk istirahat.

Termasuk juga dengan Andra dan Aksan mereka kembali ke kamarnya. Andra mendapat pesan dari Daniel yang menanyakan tentang MOS dan keadaannya. Sementara Aksan hanya menonton tv .Kali ini mereka sedikit santai dan tenang, karena tak ada tugas. Tiba-tiba pengumuman menggema keseluruh ruangan melalui speaker di kamar masing-masing untuk meminta mereka tidur karena tugas esok hari dimulai pagi hari dan tidak boleh terlambat karena akan di hukum.

"Lo engga tidur ?" Tanya Aksan dengan bahasa istirahat, Andra mengangguk dan menutup telponnya dari Daniel untuk segera tidur.

Dan keesokan harinya alarm berbunyi dan itu menandakan semua harus bangun, mereka di beri waktu satu jam untuk berkumpul.

"Anjir, baru pukul 5 pagi sudah di bangunin !" Rutuk Aksan sementara Andra hanya tersenyum, kemudian dia minta ijin duluan untuk mandi. Aksan hanya mengangguk saja.

Andra pun sudah selesai mandi dan terkejut Aksan malah tidur lagi, dengan terpaksa dia membangunkannya kembali. Aksan pun bangun dan menuju kamar mandi dengan malas. Tak lama mereka pun turun ke bawah dan menuju lapangan luas di depan asrama. Berutungnya semua anggota tim merah sudah berada disana, sedang tim putih belum semuanya hadir termasuk ketuanya Jason. Sandra hanya tersenyum senang karena pasti dia akan dihukum.

Waktu yang ditentukan sudah habis ada 10 orang yang dihukum karena terlambat diantaranya Jason.

"Ini benar-benar memalukan buat tim putih !" Ucap ketua kakak kelas dari tim putih.

Setelah itu acara pertama adalah olah raga, dilanjutkan istirahat sebentar yaitu sarapan pagi. Selesai sarapan mereka masuk ke dalam kelas yang berbeda antara kelompok putih dan merah. Masing-masing kakak dari kedua kelompok masuk.

"Oke, sekarang kalian bikin 4 kelompok kita akan berdiskusi bersama !" Seru salah seorang kakak kelas. Satu kelompok terdiri 6 orang. Andra dan Aksan tergabung dalam kelompok 3. Mereka berdiskusi dengan tema yang sudah disediakan oleh kakak kelas mereka.

Diskusi berjalan seru, tapi Andra tidak ikutan berdebat karena keterbatasan fisik tapi dia menyiapkan tulisan bila ada yang kesulitan berdebat. Dan kelompok mereka berhasil mengalahkan kelompok lain.

Begitulah satu persatu kelompok saling berdebat, kelompok lain pun boleh berpendapat,

"Dari hasil penilaian kelompok 3 dan 1 yang akan dipertemukan dengan kelompok pemenang dari group sebelah! Siapa pun yang menang nanti akan mendapat point dan hadiah !" Jelas kakak kelas setelah memberikan pengumuman.

"Oke acara selanjutnya kita akan menyanyikan mars sekolah kita dan permainan kecil sebelum nanti kita makan siang !" Ujar kakak kelas.

Kegiatan berlangsung seru, ternyata tidak menakutkan justru menyenangkan MOS kali ini membuat semua menjadi dekat dan akrab. Setelah selesai mereka makan siang, tiba-tiba Andra terjatuh seperti ada menjegalnya untung tidak membawa makanan, Aksan menolongnya dan hampir memukul salah seorang murid.

"Lo sengaja ya !" Ucapnya marah.

"Apaan sih, lo nuduh sembarangan !" Ngeles si murid.

"Gue lihat sendiri bego !" Ujar Aksan marah, untung ada kakak kelas melerai mereka. Setelah di jelaskan si anak tadi harus meminta maaf kepada Andra.

"Sial, kok anak tuli gitu di bela sh ! Heran deh !" Ucap anak itu tak terima.

"Dih, marah ! Hei bagaimana kalau lo punya adik seperti dia dan sama di bully lo marah atau diam aja !" Ujar seorang anak perempuan mendengar omongan murid itu. Si murid terdiam lalu pergi.

"Lo engga apa-apa kan ?" Tanya Aksan, Andra mengangguk. Setelah itu melanjutkan makan siang mereka.

Ternyata anak itu sekelompok dengan Jason dan duduk disana sambil tertawa tidak jelas. Yang lain menatap mereka tapi sepertinya tidak perduli. Setelah makan siang mereka masuk ke kelas lagi dan melakukan tugas lain sampai sore menjelang.

Mereka pun kembali ke asrama untuk istirahat. Termasuk Andra dan Aksan. Tak lama Andra melihat sebuah kertas dengan tulisan dari Daniel. Katanya dia ingin ketemuan di suatu tempat. Andra terdiam dan pamitan kepada Aksan untuk pergi bertemu Daniel. Dia tahu Daniel itu saudara sepupu Andra dan mengijinkannya pergi ....

Bersambung ....

*Maaf lama updatenya 😊

ANDRA & DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang