PERTEMUAN 1

56 3 0
                                    

Rupanya, Mawarni memberikan Andra ke panti asuhan atas nama keluarga papanya, bukan dari mamanya yaitu Gayatri. Mawarni melakukan itu agar keluarga besar Suhendi mau bertanggung jawab atas putranya dan kelakuan yang berselingkuh dengan wanita lain. Awalnya papanya senang karena ternyata Asih yang sudah berganti nama menjadi Aruni tidak memberinya anak, itu di sebabkan perjanjian antara si mbah putri dengan ratu ular yang mengatakan istrinya bukan lagi cucunya tapi orang lain. Dan ratu tidak perduli yang penting dia memberikan tumbal. Maka dua kali hamil maka janin yang dikandung Asih atau Aruni keguguran.

Sayang setelah mengetahui kekurangan Andra, Suhendi atas desakan mamanya tidak mengakui Andra sebagai cucunya. Begitulah bagaimana akhirnya di adopsi oleh pasangan Jamal dan Irwan. Tepat tiga bulan setelah itu, seorang perempuan cantik, dengan pakaian sederhana datang ke panti asuhan bersama dengan seorang lelaki berumur.

"Kamu yakin Gayatri, mamamu membawa Andra ke sini ?" Tanya lelaki itu. Perempuan di sebelahnya mengangguk.

"Iya, ayah !" Jawabnya, ya ternyata selama ini Gayatri memilih pulang ke kampung halaman ayahnya di kaki sebuah gunung.

Sebelumnya setelah melahirkan, Gayatri mengajukan perceraian kepada suami dan keluarganya. Dan mereka setuju saja, setelah itu Gayatri pergi tanpa membawa apapun yang di perolehnya dari Suhendi suaminya. Gayatri meninggalkan hartanya begitu saja. Tapi sebelumnya hanya hasil dari kerja sama dengan sahabatnya Amalia saja yang masih di simpan di sana.

Amalia sendiri antara terkejut dan tidak atas apa yang dilakukan Gayatri, dia tidak terkejut atas perceraiannya dan justru senang, tapi tidak dengan keputusannya untuk pergi dan menghilang sejenak.

"Kapan kamu kembali ?" Tanya Amalia.

"Tidak tahu, yang jelas entah empat atau lima tahun lagi aku akan menjemput Andra putraku !" Jawabnya, tentu saja sahabatnya tertegun. Dia sempat mempertanyakan kenapa harus di serahkan ke panti asuhan. Dan tidak dirawat oleh mamanya ?

"Ini untuk kebaikan putraku, Amalia! Kamu pasti tahu dan mengerti bukan ?" Gayatri balik bertanya, sahabatnya itu hanya menghela nafas dan mengangguk.

"Kamu ... tidak membalas perlakuan suamimu atau si pelakor itu ?" Tanya Amalia. Gayatri menggeleng kepala.

"Tidak, biar waktu yang berbicara! Karena apa yang di perbuatnya di sebabkan oleh ilmu, yang mungkin akan hilang seiring waktu !" Jelas Gayatri.

"Kecuali, bila terus di perbaharui !"

----------------

"Maaf, ibu siapanya ya ?" Tanya petugas panti kepada Gayatri dan ayahnya. Gayatri pun menjelaskan semuanya. Petugas itu tertegun.

"Tunggu sebentar ya, saya akan berbicara dahulu dengan pemilik panti !" Ucapnya dan kemudian menelpon seseorang.

"Di tunggu sebentar ya bu, ibu kepala panti akan datang hari ini! Beliau sedang di jalan !" Ujarnya kemudian, Gayatri hanya mengangguk.

Tak lama pemilik panti dan juga ibu dari Irawan pun datang, dam diberitahu oleh petugas panti. Perempuan itu melirik ke arah Gayatri dan mempersilahkan untuk masuk ruangan kantornya.

"Silahkan duduk !" Shinta mempersilahkan Gayatri dan ayahnya duduk di kursi panjang di ruang kantor yayasan panti asuhan yang di kelolanya. Walau sibuk, sesekali dia datang untuk memeriksa dan melihat keadaan panti asuhan. Keduanya mengangguk dan duduk, tak lama seorang wanita datang membawa nampan minuman dan menyajikannya di meja.

"Ada yang bisa saya bantu ?" Tanya Shinta sambil tersenyum kemudian. Gayatri pun menjelaskan maksud dan tujuannya. Shinta tertegun, tapi kemudian dia berdiri menuju lemari dekat meja kerjanya. Dimana semua dokumen tentang panti ada di sana. Dari yang masuk atau pun ada yang mengadopsinya. Dia bisa tahu semuanya.

ANDRA & DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang