Bagian 10

926 41 6
                                    

Setelah selesai sarapan, dimulailah seleksi tapi dimulai dahulu  dari olah raga pemanasan, dari tadi pandangan Daniel tidak lepas dari Bima dia merasa jijik dan marah kepada rivalnya. Sejak dulu dia begitu sombong dan angkuh dan selalu memandang rendah kepada dirinya, Kini ia akan membuktikan kepada Bima dan juga memperlihatkan kemampuannya kepada yang lain.

Sesuai jadwal ia dan Bima akan bertanding memasukan bola, satu melawan dua. Jadi akan ada dua orang menghadang mereka untuk memasukan bola. Yang lain pun begitu, sama. Daniel melirik Putra yang duduk di pinggir lapangan bersama Joana.

"Ada apa lo sama Daniel ?" Tanya Joana, Putra tertegun.

"Maksud lo ?" Putra balik bertanya.

"Iya, lo melalukan protes sama pak Ridwan karena tidak mau sekamar dengan dia lalu di tolak, kini muka lo berbeda !'" Jelas Joana, dia tahu dirinya gay. Awalnya menolak gabung dengan tim basket, karena selama ini mereka yang selalu membullynya. Bahkan Bima sempat melakukan pelecehan terhadapnya dengan memaksakan melakukan oral seks. Walau gay dia bukan pelacur yang mau diperlakukan seenaknya. Dia tak bisa menolak karena akan di hajar oleh Bima.

"Engga apa-apa kok Joana hanya salah faham !" Jawab Putra.

"Maksudnya gimana ?" Tanya Joana tak puas dengan jawaban Putra.

"Maksud gue, tidak semua pemain basket itu jahat !" Jelas Putra.

"Lo suka Daniel ? Hati-hati loh dia playboy banyak cewek yang suka !" Bisik Joana.

"Termasuk lo ?" Tanya Putra tersenyum.

"Tak usah ya, gue lebih memilih ... Bima !" Bisik Joana, Putra terkejut. Selama ini dia tidak pernah menceritakan peristiwa itu kepada sahabatnya Joana,

"Sama aja kali !" Ujarnya.

"Bedalah !" Joana tak mau kalah.

"Ya sutralah !" Putra menyerah.

"Oke lo pilih Daniel, gue Bima !" Joana tersenyum. Putra hanya menggeleng padahal mukanya memerah.

Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba, pertama giliran Bima yang memulai duluan, terdengar sorak-sorai dari pendukungnya. Harus diakui Bima punya skill yang bagus dalam bermain basket dia tipe American dari drible sampai slum dunknya mengikuti gaya mega bintang NBA.

Para perempuan histeris termasuk Joana. Daniel tidak terlalu terpengaruh dengan situasi seperti itu, dia fokus pemanasan dan sempat melirik ke arah Putra yang menatapnya dan tersenyum. Muka Putra merah dan memalingkan wajah.

Bola basket yang di masukan Bima lumayan banyak, dia tersenyum bangga dan sedikit sombong. Dan kenudian istirahat, Joana bangun dan memberikan botol minum kepadanya.

"Terima kasih !" Katanya singkat.

Kini giliran Daniel, dua orang yang menjaganya adalah kakak kelas walau tinggi tapi tidak setinggi mereka. Daniel mempunyai kecepatan berkelit dan menipu. Skillnya sudah berbeda jauh ketika dulu sebelum pindah ke Jepang.

Kini sorak sorai pendukungnya terdengar dan itu menambah semangat dirinya. Semua tertegun ketika melihat Daniel beraksi termasuk Putra matanya tak lepas dari penuda itu. Sementara Bima mukanya memerah tangahnya mengepal melhat rivalnya sudah lebih hebat sekarang. Point demi point didapat Danuel dengan mudah, dua kakak kelas merssa kewalahan menghadapi Daniel.

Akhirnya waktu pun habis nafas Daniel terengah, keringatnya mengucur deras tapi tampak puas dengan yang dilakukannya,

"Ini !" Seseorang memberikan botol minuman dan itu adalah Putra.

"Terima kasih ya !" Daniel tersenyum. Muka Putra memerah dan langsung pergi.

----------------------

"Gue engga nyangka ternyata seorang playboy suka cowok juga !" Terdengar kata sindiran dan sinis dari seseorang dan itu adalah Bima ketika bertemu di luar setelah seleksi.

"Apa engga salah tuh, yang ngomong juga sama bahkan parah memperkosa cowok !" Balas Daniel pedas,

"Apa maksud lo hah !" Tanya Bima marah.

"Ya siapa lagi lo lah ! Mengurung dia digudang !" Jawab Daniel.

"Kurang ajar lo ya, menuduh orang seenaknya !" Bima sambil menunjuk ke arah Daniel,

"Udah kelihatan kok, lo terkejut ketika Putra bersana gue ! Lo dan teman-teman bermaksud ke gudang lagi lantaran melihat situasi
sepi dan akam membully Putra dengan leluasa dan mungkin saja melakukan lagi karena ketagihan !" Ejek Daniel muka Bima memerah karena dikuliti olehnya,

"Kurang ajar lo !" Bima memukul Daniel tapi langsumg ditangkis oleh Daniel, dia sering  berlatih ilmu bela diri dengan Andra.

"HEI ! Apa yang kalian lakukan !" Terdengar teriakan dari kakak kelas melihat perkelahian itu.

"Tidak apa-apa kak !" Jawab Daniel dan Bima menutupinya.

"Sudah itukan hanya seleksi !" Kakak kelas menyangka itu hanya rivalitas semata.

"Iya kak !" Jawab mereka.

"Sudah, kembali ke asrama !" Perintahnya Daniel dan Bima berpisah tapi dengan sorot mata tajam yang berarti masalah belum selesai,

Daniel bertemu Putra ia mendengar kalau dia dan Bima sedang berkelahi, dia cemas mungkin karena dirinya.

"Kamu engga apa-apa ?" Tanyanya khawatir, Daniel mengangguk.

"Kita kembali ke asrama !" Putra mengiyakan dan mereka berjalan menuju asrama

"Maaf, ini salahku !" Putra menunduk.

"Sudah, kalau dibiarkan kamu yang kasihan ! Lagi pula orang seperti Bima harus diberi pelajaran, beraninya bermain keroyokan !" Ujar Daniel sambil merangkul pundak Putra. Kini mereka tiba di kamar.

"Kamu hebat !" Puji Putra dalam permainan basket tadi.

"Benarkah ?" Daniel menarik pinggang Putra kepelukannya.

"Ih, bau keringat !" Ucap Putra, kini sedikit manja.

"Tapi kamu suka kan !" Bisik Daniel membuat muka Putra memerah.

"Daniel, anu kita ini ngapain ?" Ucap Putra pelan, Daniel menatap Putra,

"Menurutmu ?" Daniel balik bertanya.

"Engga tahu, tapi ini terlalu cepat !" Putra menatap Daniel kini tangannya melingkar di leher Daniel.

"Kurasa tidak, gue suka kamu !" Bisik Daniel, muka Putra semakin memerah dadanya berdebar, hembusan nafas keduanya  terasa.

"Aku ... juga ...!" Mata Putra terbelalak ketika merasakan sentuhan  bibir Daniel menyapu bibirnya, keduanya mulai berpagutan berciuman.

---------------

Jason marah, dia tak menduga Andra bakalan menendang bagian intimnya. Mukanya memerah merasa malu ternyata Andra bukanlah gay, atau dia melakukan itu karena baru pertama kali ?

"Menjijikan !" Terdengar suara seorang perempuan dari belakang mengejutkannya dan ternyata itu Sandra !

"Apa maksud lo !" Tanya Jason bersikap tenang padahal dadanya berdegup kencang jangan-jangan dia tahu !

"Gue melihat sendiri dengan mata kepala, apa lo lakukan kepada Andra !" Jawab Sandra tersenyum  sinis,

"Lo salah paham !" Ujar jason mukanya pucat pasi.

"Oh ya, lalu cium bibir itu apa? Jason asal lo tahu ya Andra itu straight alis cowok normal ! Masa lo engga tahu dia beberapa kali naksir cewek ? Sayang karena kekurangannya dia sering di tolak apalagi wajah imutnya itu para cewek lebih suka berteman di banding pacaran ! Kasihan banget lo Jason !" Sandra tertawa lalu pergi.

Muka jason memerah, sialan ! Umpatnya dalam hati. Andra membanting pintu karena kesal, Aksan yang baru mau tidur terkejut.

"Kenapa lo, berantem sama Daniel ?' Tanya Aksan. Andra duduk di tepi tempat tidur bersidekap mukanya di tekuk akhirnya dia menceritakan apa yang terjadi.

"Kurang ajar, si Jason bisa-bisanya menipu lo ! Tapi serius dia mencium lo ?" Tanya Aksan terkejut, Andra mengangguk.

"Dia mengira lo homo ? Ha .., ha ... ! Lo kan suka cewek !" Aksan tertawa, muka Andra merah dan memukul pelan Aksan.

"Sorry, mungkin Jason mengira wajah imut lo seperti gay !"  Aksan tersenyum .

Bersambung ....

ANDRA & DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang