Bagian 21

180 5 0
                                    

POV ANDRA

Aku merasa aneh dengan sikap Jason, setelah aku menolongnya tempo hari. Dia selalu menghindar dariku, kenapa ? Apa ada yang salah ?

"Dra !" Ada yang menepuk pundakku, aku tersadar dari lamunanku, dan melirik ke arah yang menepukku.

"Eh, Ken !" Kataku, dia tersenyum.

"Kenapa melamun ?" Tanyanya, aku menggeleng kepala.

"Jangan bohong! Lo makan aja sampai tidak di sentuh ?" Katanya menunjuk makan siangku, yang masih banyak. Aku tertegun, bahkan obrolan anak lain pun seperti menghilang.

"Lo memikirkan si Jason ya ?" Ken menatapku, aku terkejut dengan pertanyaannya.

"Lo, kok tahu ?" Tanyaku heran.

"Apa yang telah dilakukannya sekarang? Mengejek lo lagi atau ..." katanya, aku menjawab dengan bahasa isyarat.

"Bukan, anu ...! Nanti saja gue cerita !" Kataku, dia tertegun sambil menatapku.

"Oke !" Katanya dan kami melanjutkan makan siang.

---------------

"Serius ?" Ken terkejut ketika mendengar penjelasanku dan tak percaya dengan ceritaku tentang kejadian tenpo hari.

"Serius Ken! Makanya gue heran, kenapa dia menghindar dari gue !" Kataku, Ken hanya menggeleng kepala menatapku.

"Andra, lo apa engga sadar? Sejak awal, dia itu suka lo !" Katanya, aku tertegun. Ken kemudian mengingatkanku atas insiden ciuman itu, mendadak muka ku memerah.

"Mana ada tiba-tiba dia mencium lo kan? Yang awalnya benci sama lo! Tanpa menyadari kalau dia sebenarnya suka lo !" Jelas Ken. Aku terdiam.

"Apa lagi, dengan kejadian itu! Gue, agak terkejut sih dengan cerita itu! Tapi ... gue harus akui sih, tentang semua yang terjadi di sekolah ini! Mau heran, tapi ... ya begitulah! Gue sudah melihat semua dengan mata gue, apa yang terjadi di sini! Yang gue heran kok bisa si Jason, yang sok dan sombong itu kalah sih ?" Katanya.

"Ya, jelas lah! Yang melakukan itu sama dia kan, senior di sekolah dan di tambah murid baru! Selain itu mereka anggota tim klub bela diri gue juga sih !" Ujarku, Ken menatapku dan tersenyum.

"Gue, tahu tentang lo Ndra! Gue salut, lo itu hebat banget! Gue aja sampai bengong, kemampuan bela diri lo sudah di atas rata-rata yang lain! Bahkan lo bisa mengajari yang lainnya! Banyak yang sungkan sama lo !" Katanya.

"Ah, biasa aja sih! Lo memujinya berlebihan! Awalnya, gue melakukan itu, hanya karena bokap tahu kekurangan gue saja! Lalu mengajari gue bela diri untuk bisa menjaga diri dari orang yang jahat, Itu katanya! Di sekolah yang dulu juga gue ikut klub bela diri dan suka ikut kejuaraan! Di tambah selalu menang !" Jelasku, Ken hanya mengangguk.

"Nah, sekarang lo sudah tahu kan? Bagaimana kalau Jason beneran suka sama lo ?" Tanya Ken, aku tertegun dan terdiam.

"Gue sebenarnya biasa aja kok! Maksudnya, sampai saat ini belum kepikiran pacaran dengan siapa pun! Apa mungkin gue kurang mengerti tentang itu ya? Karena selama ini, gue sudah biasa di ejek atau bahkan di goda sebagai seorang gay! Padahal ... gue masih suka cewek !" Kataku.

"Tapi, entahlah! Walau kedua orang tua gue seperti itu, tapi gue merasa biasa aja dalam keseharian! Seperti anak normal pada umumnya! Memang sih kedua orang tua gue, sudah jauh hari memberitahu tentang gue di masa depan! Bila menjadi seperti mereka, akan menerima apa adanya! Jikalau gue pacaran dengan perempuan pun tetap di terima! Semua terserah gue !" Tambahku.

"Kalau Jason, memang seperti itu ... ya, terserah !" Kataku.

"Jadi lo mau menerima dia ?" Tanya Ken.

"Tentu saja, sebagai teman !" Kataku, tersenyum. Bel pun berbunyi kami pun masuk ke kelas, tanpa di sadari ada seseorang yang memperhatikan keduanya, dia terdiam dan menghela nafas berat, tak lama beranjak pergi.

ANDRA & DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang