9

1.2K 100 0
                                    

Waktu sudah menunjukkan Jam sembilan malam, dan gulf masih terdiam di ruangannya.. ia tidak keluar dari situ. Bahkan untuk makan siang dan makan malam sekalipun.
Di meja kerjanya itu Gulf masih menonton semua vidio yang davika berikan padanya tadi siang.

Melihat Kao yang begitu menikmati permainannya membuat air mata Gulf terus menetes..
'sebodoh itukah dia?? Hingga tak sadar bahwa Kao benar benar menghianatinya? Se jelek itukah dia? Apakah dia tidak memuaskan Kao diranjang?? Sampai sampai Kao mencari jalang untuk memuaskan dirinya.. semua pertanyaan itu berkecamuk dalam otaknya.. 
Ketika Gulf masih bergelud dengan fikirannya sendiri, tiba tiba pintu ruangannya di ketuk.

'tok..tok..tok'
"Masuk" ucap Gulf sembari ia menghapus air matanya..

" Maaf pak.. ini sudah jam tutup.. dan para pekerja yang lain sudah membereskan restoran.. saya akan mengunci resto.. apakah anda masih ingin di sini.. atau ingin pulang sekarang?" Tanya karyawan tersebut.

"Oh maaf aku terlalu sibuk dengan berkas berkas sehingga aku lupa akan waktu" balas Gulf..

"Hmm maaf pak.. saya tidak bermaksud mau ikut campur.. tapi.. apapun masalah anda.. saya harap anda tetap semangat.. masih banyak yang sayang anda..".. ucap sang pekerja..

" Hmm terima kasih Mike.. akan ku ingat kata kata mu".. "baiklah.. aku pulang dulu.. ingat kunci semuanya.. jangan sampai ada yang terlupa" titah Gulf yg langsung pergi keluar..

"Baik pak "..

Gulf masuk ke mobil.. ia terdiam sejenak.. ia berfikir.. apakah ia akan ke rumah Kao untuk meminta penjelasan Kao atau langsung pulang saja..

"Sebaiknya aku ke apartemen Kao dulu.. aku harus meminta penjelasan padanya.. kenapa dia melakukan ini padaku"..

Gulf pun langsung menancap gas dan langsung menuju apartemen Kao.

Sebelum sampai di apartemen Kao, Gulf mengirimkan pesan pada Mew
" Mew, aku akan ke apartemen Kao.. bisa kau menyusul?.. aku takut nanti aku tidak bisa menyetir pulang"..

Gulf sampai di apartemen Kao dan langsung menuju unit Kao.

Sampai depan pintu apartemen Kao Gulf menarik nafasnya panjang.. ia ingin pergi saja.. rasanya tak sanggup jika melihat wajah bajingan itu.. tapi Gulf juga tak mau masalah ini menjadi tidak jelas..

Perlahan Gulf menekan pin apartemen Kao.. 'bib..bib..bib..bib.. clek' pintu terbuka dan Gulf melihat Kao sedang tertidur di kasurnya,
Gulf mendekat ke kasur dan duduk di tepi kasur dan membelai Surai Kao,
Tindakan Gulf tersebut membuat Kao terbangun.

"Oh sayang.. kau sudah sampai.. kenapa tak menelpon.. agar aku bisa menjemputmu di bawah" ucap Kao

"Aku sudah menelpon tadi.. tapi kau tak mengangkatnya... Sepertinya kau sangat lelah hmm"

"Aku hanya dalam kondisi mood yang buruk.. kau taku aku sayang.. bagai mana aku kalau sudah berurusan dengan orang rumah dan juga keluargaku.."

"Oh tentu aku tau kau bagai mana.. kita sudah 5 tahun bersama.. dari aku SMA kita sudah bersama.. bagian dirimu yang mana yang aku tidak tau Kao" ucap Gulf sambil menahan emosinya.. Gulf mencoba menahan amarahnya,

"Nah..itu tau hihihi.. ayo sini peluk dulu.. aku sangat merindukanmu"

"Mm Kao aku ingin bertanya.. tadi malam kau kemana??" Tanya Gulf.

"Aku tidak kemana mana sayang.. aku di apart dari kemarin.. dari pulangnya kita dari rumah orang tua ku".. jawab kao

"Aku tanya sekali lagi Kao.. tadi malam kau kemana?" Tanya Gulf lagi..

"Hei,, Gulf.. kau kenapa? Ada yang menggangu fikiranmu? Aku benar benar tidak kemana mana sayang.. kau tau jika kondisiku seperti ini aku akan menenangkan diri sendirian.. kau tau emosi ku ketika kondisiku sudah beginikan.. aku tidak mau menyakitimu Gulf"

Emosi Gulf langsung memuncak.. ia melemparkan foto foto Kao dengan jalang jalangnya dan juga foto saat Kao di bar bersama para temannya.

Gulf juga meleparkan hp yang berisikan vidio Kao Gulf melemparkan sambil berteriak

"LALU INI APA BAJINGAN.. INI APA KAO.. "

Kao melihat foto dan vidio yang Gulf berikan.. dan kao menegang.. ia langsung melihat semua dan menatap Gulf..

"Gu-gulf ini tidak seperti yang kau fikirkan" gugup Kao

"TIDAK SEPERTI APA BAJINGAN.. JELAS JELAS KAU SADAR DAN KAU MENIKMATI NYA.. LANTAS DIMANA LETAK TIDAK SEPERTI YANG AKU FIKIRKAN BRENGSEK" amuk Gulf..

Kao mendekati Gulf dan memagang tangan Gulf.
"Sayang maaf.. aku tidak berkhianat sayang.. aku mabuk dan aku di paksa teman temanku.." Kao coba menjelaskan..

" Kao.. kalau kau di paksa itu hanya akan terjadi sekali.. tapi lihat bukti ini.. lihat.. ini sudah dua tahun kau melakukan ini.. bukankah itu atas kemauanmu sendiri hmm.." ucap Gulf..

"Kao.. let's break up.." gulf pun berlalu  pergi.. namun saat Gulf akan membuka pintu kao menahan tangannya.

"Lepas Kao" ucap Gulf sambil mencoba melepaskan tangan Kao dari tangannya

"Tidak Gulf .. aku mohon maafkan aku" ucap Kao. Ia lalu merik Gulf ke pelukannya.. Air mata Kao menetes ia sunggu tak ingin melepaskan Gulf..

"LEPAS KAO".. "TIDAK GULF.. AKU TIDAK MAU..APA KAU DENGAR"..

Saat Gulf terus berusaha melepaskan pelukan Kao yang semakin erat, pintu apartemen di dobrak dari luar..

"LEPASKAN GULF BAJINGAN"..

I Wuv U friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang