38

1.6K 101 5
                                    

5 tahun kemudian.

"Alex... Jangan lari-lari sayang... Nanti kamu jatuh."

"Iya papa, Alex sorry"

"Duh.. sini-sini sama papa" Gulf membawa Alex dalam gendongannya.

"Papa..." Panggil bocah berumur empat tahun itu pada Gulf.

"Ya sayang.. kenapa hmm." Jawab Gulf lembut pada anaknya.

"Daddy Alex dimana pa??"

"Da-daddy?"

"Iya paa.. Alex mau ketemu Daddy.."

" Alex.. lihat papa sayang.. Alex sama papa aja Yaa.."

"Tapi Alex mau sama Daddy pa..

"Alex.."

Si kecil tertunduk diam. Wajahnya murung.

"Aleeeeeex...." Panggil seseorang.

Dan panggilan sukses membuat senyum sumringah alex kembali terulas

"Daddy di sini aleeeexx"

"Daddy!!!"

Alex buru-buru turun dari gendongan Gulf dan berlari ke arah Mew, meminta Mew agar menggendongnya.

"Apakah anak Daddy udah mandi sore?"

"Hehehe belum Daddy."

"Pantes bau asem"

"Bau sekali kah dadd?"

"Yes"

"Yaudah. Alex mandi dulu gih sama mbak" ucap Gulf mengambil Alex dari gendongan Mew dan menyerahkannya pada baby sitter Alex.

"Dadah daddy dadah papa... Alex mandi dulu.. nanti abis mandi kiss kiss yang banyak yaaa"

"Iya sayang..."

Mew menarik Gulf kedalam pelukannya.

"Aaahhh nyaman sekali..."

"Apaan sih mas ah.. bau tau... Mandi sana"

"Hei.. tapi aku lelah sayang.. izinkan aku memelukmu dulu untuk menghilangkan lelahku ini.." ucap Mew manja.

Gulf memelukk erat Mew, membiarkan sang suami melepas penatnya setelah seharian bekerja.

Beginilah Mew setiap harinya. Ia akan memeluk Gulf untuk memulihkan tenaganya.

"Terima kasih sayang.. terima kasih Karna waktu itu kau tidak meninggalkanku" ucap Mew sambil menciumi pundak Gulf.

"Ihh mas.. udah ah.. mas udah ngucapin itu hampir setiap hari selama lima tahun ini mas.. mas gak bosen?"

"Bagaimana mas bisa bosen kalau itu kamu sayang"

"Gembel hahaha"

*FLASH BACK*

Davika mencoba membantu Mew untuk berdiri, memapahnya agar mereka bisa segera pulang. Namun usaha davika sia-sia Karna Mew tidak mau meninggalkan bandara.

"Ayolah Mew...Gulf sudah pergi, kita akan mencarinya lagi nanti."

"Tidak davika.."

"Ini aki Tawan kemana coba..dari tadi gak keliatan batang lehernya"

Mew masih terduduk lesu meratapi nasibnya yang di tinggalkan oleh Gulf dan juga calon bayinya.

"Gulf... Bisakah kau kembali... Aku janji tidak akan menyakitimu dan aku janji Gulf.. aku janji akan membahagiakanmu dan Alex... Aku mohon kembali Gulf...."

"Kau janji???"

Mew menoleh ke arah suara tersebut.

"Gulf...kau kembali.."

Mew berdiri dan berjalan ke arah gulf, Gulf langsung merentangkan kedua tangannya untuk menyambut Mew.

Mew memeluk Gulf dan pelukannya di balas oleh Gulf..

"Gulf.. terima kasih sudah kembali.. terima kasih aku tidak meninggalkanku.."

"Ssstt udah.. jangan nangis lagi ih..malu tau sama Alex."

Mew kemudian berlutut mensejajarkan wajahnya dengan perut Gulf.

"Hai Alex.. ini Daddy.. Alex sehat-sehat ya di perut papa.. Daddy janji akan selalu membahagiakan kalian berdua."

"Iya Daddy.." ucap Gulf yang menirukan suara anak kecil.

Mew kembali berdiri menatap lekat wajah Gulf. Mew menarik tengkuk Gulf dan langsung meraup ranum manis milik Gulf tanpa meminta izin dari sang pemilik.

Gulf pun membalas ciuman Mew, ciuman itu semakin lama semakin dalam.

"Eehhheemmm.. kepada dua insan yang sedang di mabuk cinta, tolong ya pak.. ini di tempat umum loh... Bisa-bisanya kalian bermesraan seperti ini"  protes davika.

"Iri lah tuu" ledek Mew sambil menjulurkan lidahnya pada davika.

"Setan memang pak tua ini! Ini lagi si Tawan kagak balik-balik. Anjing memang"

'cup' satu kecupan mendarat di pipi davika. Dan itu sukses membuat davika melototkan matanya.

"Tawan?kau?"

Tawan menatap davika, memberanikan diri menggenggam tangan davika.

"Davika.. aku dengar dari Gulf kau sudah lama menyukaiku. Apa itu benar?"

"Gulf anjing.."

"Ayolah davikaa katakan saja ntar Tawan diambil orang loh" ujar Gulf meledek

Davika melototkan matanya pada Gulf.

"Lihat aku davika" tegas Tawan

Davika kembali memfokuskan diri pada pandangan Tawan.

"Jawab aku, apa itu benar?"

"Iya" celetuk davika

"Iya apa?"

"Iisss iya aku suka dengan mu" ucap davika menunduk.

"Lihat aku..sudah berapa lama?"

"Entahlah.. tapi aku menyadarinya ketika kita kelas tiga SMP"

'cup' lawan mencium bibir davika sekilas

"Tawan ihhh!!"

"Hahaha.. davika.. aku juga menyukaimu."

"Hah? Gimana? Tu-tunggu... Bukannya dulu kau pernah bilang kau juga suka pria sama seperti Gulf? Ayolah Tawan jangan bercanda.. jangan permainkan aku... Aku tidak suka itu.".

"Aku tidak bercanda, dan aku tidak pernah main-main. Aku bukan gay.. tapi aku seorang BI dan apa Kau tau alasan selama ini aku tidak pernah pacaran?"

"Apa"

"Ya Karna aku malas"

"Anak anjing"

"Hahaha aku bercanda... Aku tidak pernah pacaran Karna kau.."

"Maksudnya?"

"Iya.. davika.. I LOVE U SO MUCH "

"aaciieee aciieee piwiittt" ledek Gulf..

"Davika? will you be mine?"

Davika menutup mulutnya dan mengguk, dan Tawan langsung memeluknya erat.. "aku mencintaimu davika.."

"Aku juga.."

Mew dan gulf mendekati mereka.

"Nah ginikan enak.. jadi kita akan terus bersama sampe tua.." ucap Mew

"Nah bener" timbal Tawan

"Janji.. kita bakal sama-sama terus?" Ucap Gulf.

"JANJI" ucap mereka seperpak.

...

Dua Minggu kemudian Mew dan Gulf pun menikah dan di susul oleh Tawan dan davika sebulan kemudian.

*FLASH BACK OFF*




*Bersambung*




I Wuv U friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang