34

1.3K 99 5
                                    

Satu bulan kemudian ~~

Pagi ini saat Gulf sedang sarapan dengan ibunya, tiba-tiba saja Gulf merasa mual.
Maka ia buru-buru menuju toilet untuk memuntahkan seluruh isi perutnya saat itu juga.

"Gulf.. kau baik-baik saja sayang?"

"Aku baik ma.. mungkin aku masuk angin Karna aku terlalu banyak begadang dan terlalu fokus pada kerjaan saja "

"Mama sudah berkali-kali bilang kan padamu, jangan terlalu banyak berkutat dengan pekerjaanmu itu."

"Hehehe iya mama.."

"Iya iya Mulu kamu itu kalau di kasih tau. Ya sudah, hari ini kamu tidak udah ke restoran, kamu istirahat saja."

"Tidak bisa ma."

"Kenapa tidak bisa! Kamu bossnga Gulf. Kamu pemiliknya."

"Hari ini jadwal gajian ma... Tidak mungkin aku menundanya, kasihan mereka."

Sang ibu hanya bisa menghela nafas panjang dengan jawaban sang anak.

"Baiklah. Setelah itu kau harus pulang. Mengerti?!"

"Siap kanjeng ratu hahaha" ucap Gulf sambil memberikan hormat tiang bendera pada sang ibu.

Gulf berencana ingin ke restorannya pagi ini sebab ini jadwal para karyawannya gajian dan tak mungkin  ia menunda itu hanya Karna dirinya yg merasa tak enak badan.

Sebenarnya sudah satu Minggu ini Gulf merasakan mual dan pusing ketika di pagi hari, namun ia selalu menegaskan dirinya bahwa dia hanya masuk angin, walaupun ada yang satu pertanyaan mengganggu dalam dirinya, namun ia menepis itu sebisa mungkin.

...

Gulf sampai di restoran dan segera membagikan hak para karyawannya itu.

"Huuuhh aku hanya duduk, menghitung, dan membagikan gaji. Kenapa rasanya capek sekali.." eluh Gulf pada dirinya.

"Ok.. lebih baik aku pulang dan segera beristirahat, entah kenapa rasanya aku sangat merindukan kasurku hihihi"

Gulf keluar dari restoran dan taadaaaaa ia melihat Mew tepat di depan pintu keluar.

"Mew?"

Mew berdiri tegak membelakangi Gulf, maka saat Gulf memanggilnya Mew langsung berbalik dan memeluk Gulf.

"Oh god... Gulf.. I miss u" ucap Mew memeluk erat Gulf.

"Uhuk..uhuk.. lepaskan aku Mew, kau memelukku terlalu erat, aku tidak bisa bernafas" Gulf menepuk-nepuk punggung Mew.

Mew lalu melepaskan pelukannya.

"Bisa kita bicara sebentar Gulf?"

"Aku sibuk Mew"

"Ayolah Gulf, jangan berbohong padaku."

"A-...."

"Apa! Kau ingin menjauhi terus Gulf? Sampai kapan?"

"Bukankah kalian bertiga tidak ingin berteman lagi denganku?"

"Lebih baik kita bicara di taman dekat sini aja yuk, aku capek berdiri dari tadi... Entah kenapa seminggu belakangan ini aku seperti jompo sekali"

Tanpa menunggu jawaban dari Gulf, Mew langsung menarik tangan Gulf menuju taman yang dekat dengan restoran milim Gulf, sungguh rasanya  untuk berjalan saja Gulf seperti tidak kuat, rasa pusing dan mual di kepalanya kembali menyerang.

Ingin sekali ia minta di gendong dengan Mew, tapi niat itu ia urungkan lagi.

Maka di sinilah mereka, di sebuah kursi di taman tempat biasa Gulf bersantai jika sedang penat. Selain udaranya yang segar juga jaraknya yang dekat dengan restoranya.

I Wuv U friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang