11

1.2K 109 0
                                    

PRAAAAKKK.. Gulf membanting seluruh bingkai foto yang ada di nakas kamarnya.. foto Gulf bersama Kao.
Gulf lalu mengambil foto tersebut kemudian membakar semua foto foto tersebut.

Gulf menangis.. meretapi dirinya yang bodoh karna  selama ini Gulf amat mempercayai Kao dari pada Mew dan Davika,

Gulf merasa bersalah dengan kedua temannya itu.. bahkan dulu ia sampai berbulan bulan mendiami Mew dan Davika, hanya Karna Mew dan Davika mengatakan bahwa Kao berselingkuh, yg jelas Gulf tidak percaya Karna tiadanya bukti dari kedua temannya itu.

Namun kini semua bukti sudah jelas.. bahkan Kao juga tidak mengelak,
Gulf merasa bahwa ia benar benar bodoh selama ini..

Di butakan oleh cinta. Mungkin itu lah kata yang pantas untuk dirinya dulu.

Gulf memandangi api yang sedang membakar foto di tangannya itu sembari berkata.

"Lucu sekali bukan.. aku bahkan memilih tidak mempercayai sahabat baikku, aku lebih mempercayaimu Kao sialan. Aku bahkan rela di benci seluruh temanku demi kau.. yang brengseknya ternyata temanku itu benar..
Bisa bisanya kau berbuat seperti ini dengan ku..DASAR BAJINGAN BRENGSEK KAU KAO".. Gulf berteriak.

Mendengar kegaduhan di kamar gulf.. ibu Gulf pun langsung menuju kamar gulf yang terletak di lantai dua..

'Tok..Tok..Tok..'

"Gulf.. ada apa?? Apa kau baik baik saja?? Apa kau mau bercerita dengan mama sayang??" Ucap ibu Gulf di balik pintu kamar gulf..

Namun tiada jawaban.. ibu Gulf malah mendengar Gulf memecahkan kaca.. entah itu gelas atau apa.. ia juga tidak tau jelas..

Sang ibu mulai khawatir dengan Gulf.
Ia mengetuk kembali pintu kamar putranya dan mencoba membujuk Gulf lagi.

"Sayang.. let's talk to mama, mama will hear everything son.. don't be like this.. mama mohon sayang.. mama sakit melihat kamu seperti ini sayang.. ya sayang ya.. mama mohon.. buka pintunya.. ayo cerita dengan mama" pujuk ibu Gulf..

Setelah cukup lama ibunya membujuk Gulf, barulah Gulf membuka pintu kamarnya.

'cklek'

Pintu kamar terbuka.. ibu Gulf melihat ke arah gulf memperlihatkan sosok sang putra yang di lihatnya teramat menyedihkan.

"Mama.. hiks hiks.. mama.. Kao ma.. di-dia.."

Belum selesai Gulf berbicara.. sang ibu langsung menarik Gulf ke pelukannya.

"Sstt it's ok sayang.. mama di sini.. nangis dulu yang puas.. nanti baru cerita.. nangis yang banyak yang kenceng.. mama temani di sini..  nangis sepuas hati kamu.. tumpahkan semuanya.. jngan di sisain lagi.." ucap ibu Gulf sambil mengelus rambut putranya tersebut..

Melihat sang putra yang seperti ini membuat ibu Gulf juga merasakan sakit.. ini pertama kalinya sang putra menangis dan merasa hancur seperti ini..
Tapi ia membiarkan Gulf menangis dulu.. agar beban di hatinya sedikit lepas..

Sekitar sejam lebih Gulf menangis di pelukan sang ibu..
Lalu Gulf melepaskan pelukannya dan menatap ibunya..

"Makasih ma.. mama yang terbaik, mama selalu ada buat Gulf,"

"Iya sayang.. mama selalu ada dan bakalan terus ada buat kamu sayang.. kamu anak mama.. cinta hati mama..
Udah lega sekarang?

Gulf mengangguk
"Udah ma"

"Sekarang udah bisa cerita ke mama?"

"Iya ma"

Gulf pun menceritakan semuanya ke sang ibu.. termasuk dia yang juga sudah bertemu Kao untuk mengkonfirmasi semua..

Ibu Gulf kaget mendengar cerita Gulf.. ia sungguh tak menyangka, bahwa orang yang selama ini ia anggap sopan, baik, dan juga ramah.. dan akan bisa menjadi orang yang tepat untuk anaknya dan ia menganggap Kao juga orang yang  bisa menjaga anaknya dengan baik ternyata tak lebih dari seorang bajingan.

"Maafkan mama sayang.. maaf.. mama malah mempercayai kamu pada bajingan seperti dia.. maafkan mama malah menyuruh dia untuk menjagamu.. ternyata dia yang menyakitimu.. maaf sayang maaf"

"Mama.. hey.. mama gak salah.. yang salah Kao.. dia yang gak bisa megang amanah dari mama.. Kao yang salah ma.. dia juga udah gak layak buat Gulf.. mama gak salah ma.. enggak sama sekali"

Ibu Gulf pun kembali memeluk Gulf, dan berkata.

"Ya sayang.. kamu benar.. dia tidak layak untukmu.. mulai hari ini..mama mau kamu pelan pelan lupain dia ya nak.. walaupun melupakan perasaanmu itu  gak segampang membalikkan telapak tangan.. tapi kalau pelan pelan pasti bisa.. Karna obat dari rasa sakit itu adalah waktu" ucap ibu Gulf..

"Iya ma.. Gulf janji.. Gulf akan berusaha untuk melupakan Kao.. lagi pula Gulf tidak mau lagi dengan penghianat seperti dia"

Gulf lalu mencium pipi ibunya..
Sang ibu tersenyum dan juga mencium pipi dan kening Gulf.

"Ya udah.. tidur ya.. udah jam berapa ini.."

"Tapi temenin ya ma.."

"Iya sayang.. mama temenin"

Keduanya pun merebahkan diri di atas kasur, tertidur dengan saling memeluk..

Dalam hati ibu Gulf merasa marah pada Kao ia marah dengan keadaan anaknya ini

"Aku tidak akan memafkanmy Kao.. aku tidak terima anakku kau buat seperti ini.. aku tidak akan memafkanmu.. kau harus menerima balasannya Kao" ucap ibu Gulf dalam hati.




I Wuv U friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang