36

1.4K 109 12
                                    

"katakan padaku Gulf.... Anak siapa itu!.. jangan buat aku marah Gulf!" Tawan mulai tidak sabar dengan sikap Gulf yang hanya diam saja saat ditanya tentang ayah bayi dalam kandungannya.

"Bisakah aku merahasiakan ini? Biarkan aku menyimpan ini sendiri, aku akan mengurus bayiku dengan baik. Aku mohon.."

"TIDAK!" tegas davika.

"Gulf..."

Yang di panggil hanya menundukkan kepalanya, tak berani menatap kedua sahabatnya itu.

Tawan lalu bersimpuh di depan Gulf, menggenggam tangan Gulf dan mencium tangan Gulf dengan air mata yang mulai membahasi pipinya.

"Kau tau Gulf.. kau yang paling aku sayang diantara yang lainnya. Bukankah kau tak pernah merahasiakan apapun dariku Gulf."

"Aku mohon jangan seperti ini..."

"Katakan padaku Gulf.. siapa yang telah menghamilimu?"

Gulf menarik dan menghela nafasnya kasar.

"Janji padaku kau takkan marah padaku?" Ucap Gulf sambil mengangkat tangannya dan membuat janji kelingking.

"Baiklah.. aku janji.. aku tidak akan marah padamu." Tawan menyambut jari kelingking Gulf dengan menautkan kelingkingnya.

"Davika juga tidak akan marah padaku kan?" Gulf melihat kearah davika.

"Iyaa aku janji.."

"who has impregnated you Gulf?"

"Di-diaaa..."

"Yaaa.."

"Yang telah menghamiliku adalah." Ucapan Gulf terjeda, Gulf kembali menghela kasar nafasnya. "Mew."

"APA??" Seru Tawan dan davika bersamaan.

"Gulf. Kau sedang tidak bercandakan?" Tanya davika seolah tidak percaya dengan apa yang Gulf katakan barusan.

"Tidak."

"Bagaimana bisa kau hamil dengan Mew, sementara kita semua tau kalau Mew itu straight." Ucap Tawan

"Ceritanya panjang."

"Tell us gulf"

Gulf lalu menceritakan semuanya pada Tawan dan davika tanpa di kurang-lebih kan.

"Begitu ceritanya" Gulf kembali menundukkan kepalanya.

'cklek' "hallo everybody... Sitampan dari Bojong gede dataaaaaaang" ucap Mew yang baru saja tiba di kediaman davika. Namun, belum sempat Mew mendekat kearah mereka bertiga satu pukulan keras dari tawan mendarat di wajah Mew.

Mew yang kaget tak sempat menghindar dan alhasil Mew tersungkur, sudut bibirnya berdarah akibat pukulan Tawan yang cukup kuat.

"Apa-apaan ini anjing!" Seru Mew emosi.

"Kau yang apa-apaan bangsad." Seru tawan tak kalah emosinya dari Mew.

"Ada apa ini hah! Aku baru datang udah di tonjok aja anjing!"

"Kau lihat pria yang duduk di sofa itu Mew?"

"Gulf. Kenapa?"

"Dia hamil anakmu anjing! Aku menyuruhmu mengawasinya! Bukan menidurinya Mew anjing. Kau Goblok banget sumpah!"

"Hah! Hamil?" Mew menoleh kearah Gulf. "Gulf.. kau serius?" Tanya Mew padanya

Gulf hanya diam, tak berani mentap dan menjawab pertanyaan Mew.

Mew berdiri, mendekat pada Gulf.

"Katakan padaku Gulf! Kau benar-benar hamil?" Ucap Mew sambil menggoyangkan bahu Gulf.

I Wuv U friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang