24

920 75 9
                                    

Sementara itu di apartemen milik Kao, dua insan yang di Landa asmara ulang itu sedang bermesraan di sofa , mereka berciuman, ciuman yang awalnya lembut mendadak menjadi sangat beringas dan juga menuntut untuk melakukan lebih.

Ciuman Kao sangat brutal dan terkesan buru-buru, bahkan untuk bernafas saja Gulf rasanya tidak bisa.

Ciuman Kao turun keleher Gulf dan ia memberi tanda kepemilikan di sana, Kao menghisap kuat leher jenjang milik gulf, dan itu sukses membuat satu lenguhan keluar dari mulut indah Gulf

"Nggghhhh"

Kao tersenyum mendengar lenguhan Gulf, perlahan tangan Kao membuka satu persatu kancing kemeja yang Gulf pakai.

Kao menatap Gulf penuh nafsu, rasanya ia tidak bisa menahannya lagi.

"Sayang... Boleh?" Kao bertanya.

"Bukankah kau baru saja pulang, aku takut kau kalau tubuhmu akan sakit nanti." Ucap Gulf khawatir.

"Tidak akan. Aku sudah sembuh, lagipula ada kau yang akan merawatku nanti"

"Haaaaa baiklah"

"Tapi aku ingin mulai hari ini kita tidak pakai pengaman lagi."

Perkataan Kao sontak membuat Gulf gelabakan.
Namun, belum sempat Gulf menjawab Kao sudah membungkamnya dengan ciuman, tangan Kao kembali membuka kancing kemeja Gulf,
Dan Saat kancing itu terlepas semua dan Kao akan melahap puting pink milik Gulf tersebut, tiba-tiba suara bel berbunyi menandakan ada seseorang yang datang.

Awalnya mereka mencoba mengabaikan itu, namun orang di balik pintu itu terus menerus menekan bel dan membuat emosi Kao naik.

"Brengsek!" Meletakkan kepalanya di pundak Gulf, namun bel itu kembali berbunyi lagi.

Maka Gulf segera menjauhkan Kao darinya dan itu membuat Kao cukup kesal.

"Cck siapa yang datang di jam segini! Benar-benar mengganggu sekali." Ucap Kao kesal.

"Rapikan bajumu. Aku akan melihat siapa yang datang" Gulf pun mengancing kembali kemejanya.

Gulf berjalan kearah pintu dan membuka pintu tersebut.

Alangkah terkejutnya ia saat membuka pintu dan mendapati ketiga temannya itu.

"Astaga.. kalian berisik sekali menekan bel."

"Kenapa? Apa kami mengganggu?" Ucap Tawan.

"Tentu saja kalian mengganggu" ucap Kao yang berjalan kearah mereka.

"Oh tuan Kao... Apa Karna kami datang kau jadi gagal meniduri Gulf? Dan kau Gulf, kenapa mudah sekali untukmu menyerahkan tubuhmu pada pria bajingan ini" ucap Mew gamblang.

'PLAAK'

Satu tamparan dari Gulf mendarat pada pipi Mew.

"MULUT LU YA ANJING! GAMBLANG BANGET LU BILANG GW MURAHAN" ucap Gulf penuh emosi, ucapan Mew barusan benar-benar membuatnya sakit hati.

Mew memegang pipinya menatap tak percaya pada Gulf, seumur mereka berteman baru kali ini Gulf menamparnya.

"Hahaha kau menamparku Gulf? Aku sahabatmu" Mew memegang pipinya yang baru saja di tampar oleh gulf

"Perkataan lu barusan bener-bener gak mencerminkan seorang sahabat!"

"Tapi kenyataannya memang begitu bukan? Kalian bahkan baru saja berbaikan, dan kau sudah mau di tiduri oleh bajingan ini?"

"CUKUP MEW, CUKUP! KALAU LU KESINI HANYA UNTUK MENGHINA GUE, MENDING KALIAN PERGI" Gulf lalu menangis, ucapan Mew benar-benar menusuk hatinya.

"Ternyataaaa kau benar-benar berubah Gulf, kau tidak pernah menggunakan kata lu-gue ke kami, tapi setelah kaku kembali berpacaran dengan pria brengsek ini kau menggunakan kata itu hahaha"

I Wuv U friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang