14

1.1K 98 0
                                    

Tiga bulan kemudian.

Setelah tiga bulan, Kao masih terus mencoba membujuk Gulf untuk kembali lagi padanya.

Segala macam upaya sudah ia lakukan, namun tetap tak membuahkan hasil.
Bahkan ia sempat mencoba bunuh diri, namun Gulf tetap tidak perduli padanya, Gulf bahkan menantang Kao untuk segera lompat dari atap gedung apartemen Kao.

*Flash back*

Gulf sedang menonton bioskop bersama para sahabatnya, davika dan Tawan. Mew tidak ikut bersama mereka sebab Mew harus mengantar tunangannya ke sebuah acara

Saat sedang asyik menonton film yang di putar Tiba tiba fokus Gulf teralihkan oleh suara notifikasi dari hp Gulf

Sebuah pesan dari nomer baru masuk ke ponsel Gulf.
Gulf membaca pesan itu

08xxx: Gulf aku mohon maafkan aku, jika kali ini kau tidak memafkan aku dan tidak mau kembali padaku, maka aku akan lompat dari atas gedung ini.

Begitu Gulf membaca pesan itu, Gulf langsung memberi tau tawan.

"Lihat ini."

"Kao?"

"Siapa lagi.. aku sudah berkali kali memblokir nomernya, namun dia akan mengganti kartu baru dan menghubungiku lagi. Aku sudah seperti buronan polisi saja" oceh Gulf

"Ya kalau begitu kau yang ganti nomer" ujar Tawan

"Ya gak bisa.. banyak nomer client penting dan juga kolegaku" akan sulit untukku mengganti nomer hp"

"Duuh orang sibuk" timpal davika.

"Lalu ini bagaimana?" Tanya Gulf pada kedua sahabatnya itu.

"Keluar aja dulu yuk dari sini.. gak enak sama yang lain, ntar kitanya berisik. Ganggu penonton yang lain"

"Baik. Ayo Tawan kita keluar" ajak Gulf pada tawan.

Kemudia mereka bertiga keluar dari ruang bioskop tersebut.

*Trrriiiiing*
Hp Gulf berbunyi lagi, sebuah pesan masuk ke hp Gulf, dan pesan tersebut berisi sebuah ancaman.

08xxx:Jika dalam lima belas menit kau tidak muncul juga Gulf, maka aku akan benar benar lompat dari atap gedung ini.. aku sungguh sungguh Gulf. Dan aku pastikan kau akan menyesal!

"Arrrgghh anjing. Kao bajingan. Tawan, davika.. kita harus segera kmtiba di sana.. ayo buruan"

"Iya Gulf kita harus mencegah Kao bunuh diri."

Tanpa fikir panjang, mereka bertiga pun bergegas menuju ke apartemen Kao.

Di dalam perjalanan, davika menyarankan agar memberi tau Mew, namun Gulf menolak... Gulf beralasan tidak mau mengganggu waktu Mew dan tunangannya, dan Tawan menyetujui itu, Tawan rasa hidup Mew tidak selalu tentang mereka Tawan mau Mew punga waktu untuk hubungannya dan tunangannya.

Tak lama setelah itu mereka bertiga pun sampai di apartemen Kao,

Mereka bergegas menaiki lift dan menuju atap gedung apartemen. Mereka berlari mencari kau, ketika sampai di ujung gedung Gulf melihat seseorang. Ternyata itu Kao, davika dan Tawan melihat kearah mata Gulf.

Dan benar saja, mereka melihat Kao sudah berdiri di ujung gedung, seperti bersiap untuk melompat.

"KAO.. hah.. hah.. hah" ucap Gulf ngos ngosan.

"Gulf.." Kao memutar badannya, melihat sosok orang yang selama tiga bulan ini ia rindukan.

"Gulf.. kau datang sayang, kau masih mencintaiku kan sayang, kau masih aman mencintaiku makanya kau langsung kesini ketika kau mengirimiku pesan" ucap kau dengan mata yang berkaca kaca.

"Kao.. lu Gilak ya? Sampe mau bunuh diri gara gara Gulf gak mau balik ke lu!" ucap Tawan marah.

"Gue tau Gulf akan datang kesini buat mencegah gue lompat, gue tau Gulf masih mencintai gue makanya Gulf sampe bela belain kesinj demi nyelamatin gue" ucap kau tersenyum penuh percaya diri.

Gulf bersmirk menatap Kao,

"Hahaha udah ngoceh nya tuan Kao? Kau kira aku datang kesini hanya untuk menyelamatkanmu? Menghentikanmu, dan memohon agar kau tidak lompat dari sini? Hahaha kau salah besar Kao. Justru aku kesini ingin menyaksikan kau lompat dari atap gedung ini dan mati dalam penyesalanmu"

Davika dan Tawan melotot kaget mendengar perkataan Gulf barusan.

"Eh anjing. Itu beneran Gulf?" Tanya Davika pada Tawan.

"Apakah kau kaget lampir?"

"Banget anjing"

"Sama"

Davika dan Tawan kembali fokus pada Gulf.

" Ayo Kao lompat.. aku bahkan ingin merekamnya.. ayolah Kao.. jangan menunggu lagi" ucap Gulf penuh semangat.

Kao terdiam. Bukan ini yang dia mau, dia hanya merencanakan bunuh diri ini agar Gulf datang dan merasa kasiahan padanya, lalu gf akan kembali padanya. Namun rencananya itu jauh dari ekspektasinya.. Gulf bahkan tidak perduli jika ia lompat.

"Sayang.. kau bercandakan sayang? Kau hanya menguji ku kan"

"Heh.. kau fikir aku badut yang suka bercanda"

Kao mencari akal lagi agar Gulf luluh dan mau kembali padanya..

" Jangan denial sayang, aku tau kau masih sangat mencintaiku Gulf, aku tau kau masih ingin kembali padaku, Gulf aku janji tidak akan mengulangi perbuatanku lagi.. aku janji" ucap kao sendu, kao lalu menunduk menangis

Melihat Kao menangis Gulf sempat hampir luluh, namun ia kembali pada pendiriannya bahwa tidak akan kembali pada penghianat.

"Jangan mimpi bajingan"

Kao kemudian mendekati Gulf, bersujud pada kaki Gulf.

"Aku mohon Gulf. Beri aku satu kesempatan Saja, aku berjanji akan membuat semuanya lebih baik. Kau ingin menikah bukan? Aku akan menikahimu, bahkan aku akan menentang semua keluargaku demi kau Gulf, tapi aku mohon kembalilah padaku.. aku hampir mati tanpamu Gulf" kau menangis sembari memegang kaki Gulf.. ia terisak pilu memohon pada Gulf.

Mendengar kata menikah membuat Gulf menangis.

"Menikah? Hahaha kenapa baru sekarang Kao? Kemarin kau kemana saja? Bahkan dulu kau bilang kau takut akan kehilangan warisan dari keluargamu. Kau takut namamu di coret dari daftar ahli waris" ucap Gulf terisak

Davika dan Tawan hanya diam menyimak pembicaraan Gulf dan Kao.

" Sekarang lompatlah Kao.. aku ingin menyaksikan kematianmu"

"Gulf.."

Gulf kemudia menendang Kao guna melepaskan pegangan tangan Kao dari kakinya

I Wuv U friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang