17

1K 84 0
                                    

POV Gulf:

Entah bagaimana ceritanya, tiba tiba saja ketika aku bangun, aku sudah berada di rumah sakit.

Seingatku, aku sedang berjalan jalan di taman dan pada saat ingin kembali ke restoran tiba tiba saja dari arah berlawanan muncul sebuah mobil dengan kecepatan yang sangat kencang.

Dan entah bagaimana kelanjutannya tiba tiba saja aku sudah di sini..
Namun aku masih sedikit mengingat ada seseorang yang memanggil namaku dan mendorongku dari situ.

Setelah aku sadar. Aku bertanya pada Mew tentang orang yang telah menyelamatkanku.
Namun Mew seperti menutupi sesuatu dariku.

Maka dari itu aku berpura-pura tidur agar aku tau apa obrolan Mew dan Tawan, mungkin saja aku bisa tau tentang orang yang menyelamatkanku.

Sejam sudah aku menunggu. Ku rasa aku benar benar akan tidur sekarang,
Namun saat aku ingin benar benar tidur aku mendengar suara Davika.
Aku ingin membuka mataku.. lelah sekali berpura pura tidur demi informasi yang tak kunjung ku dapat, sampai sampai aku hampir tertidur juga.

Tapi saat aku ingin membuka mataku, ku dengar Tawan mengatakan bahwa yang menyelamatkanku ada Kao..

Kao?? Lelaki yang sudah menghianatiku. rasanya aku tidak percaya sama sekali bahwa Lelaki yang selama tiga bulan ini meraung memohon maaf dariku telah mengorbankan nyawanya demi aku?
Bahkan setelah apa yang aku lakukan padanya.. setelah aku mengabaikan dirinya.. dan dia masih mau menyelamatkanku.

Ya Tuhan. Menyesal sekali rasanya.. aku begitu jahat padanya dengan mengabaikan dirinya dan juga tidak mengampuni dirinya.

Maafkan aku Kao.. jika saja kemarin aku memafkanmu.. mungkin saja kau tidak akan seperti ini.. mungkin saja kau akan baik baik saja seperti sebelumnya..

Aku merengek pada Mew agar bisa melihat kondisi Kao, namun Mew mengatakan kalau saat ini kondisi Kao tidak di perbolehkan untuk di jenguk. Namun aku bersikeras pada Mew, sampai akhirnya Tawan membentakku dan itu cukup membuat aku takut. Aku tau bagaimana jika Tawan sudah marah, bahkan rumah sakit ini bisa jungkir balik dibuatnya.

Akhirnya aku memutuskan untuk mendengarkan ucapan Tawan agar aku beristirahat dulu, dan jika nanti kondisi Kao sudah bisa di jenguk, aku akan melihatnya dan mengatakan kalau aku sudah memafkan dirinya.. dan tentunya aku juga harus berterima kasih padanya Karna sudah menyelamatkanku.

POV end.

Tiga hari setelah kejadian kecelakaan itu, hari ini Kao di perbolehkan untuk di jenguk, dan hari ini Gulf ingin menjenguk Kao. Walaupun kondisi Kao masih koma, namun Gulf tetap kekeuh ingin melihat kondisi lelaki yang telah menyelamatkannya itu.

" Bagai mana Mew?? Apakah dokter sudah memperolehkan Kao untuk di jenguk?"

"Dokter sudah memperolehkan Kao untuk di jenguk. Hanya saja tidak boleh lebih dari dua orang."

"Ya sudah, kita ganti gantian saja.. biar aku dan Tawan dulu.. setelah itu baru kau dan davika... Bagaimana?"

"Kau dan mew saja Gulf... Kami tidak usah" ujar davika.

"Em benar Gulf.. kurasa lebih baik kau dan mew saja yang melihat Kao"

"Baiklah.. bagaimana denganmu Mew?"

"Aku akan menemanimu Gulf"

"Baiklah.."

Mew mendorong kursi roda Gulf menuju ruangan rawat kao..Gulf dan mew sampai di ruangan Kao, perlahan Mew membuka pintunya dan mereka pun masuk.

Mew meletakkan posisi kursi roda Gulf di sebelah kiri Kao,
Gulf menatap Kao, hatinya meringis melihat kondisi Kao yang di rasa cukup parah.

Kemudian gulf mengambil tangan Kao, mengusap dan menggenggam tangan Kao.
Tanpa sadar air mata Gulf turun membasahi pipi sang empunya.

"Hei Kao.. bagaimana kabarmu? Kau baik?.. terima kasih kau telah menyelamatkanku, terima kasih kau sudah mengorbankan nyawamu demi aku, hiks hiks.. Kao.. maaf beberapa bulan ini aku mengabaikan permohonan maafmu.. maaf Karna aku mengabaikan mu, padahal kau hanya ingin maaf dariku.. aku benar benar menyesal Kao.. aku menyesal karna tidak memberimu kesempatan.."

Mew yang melihat Gulf menangis berusaha menenangkan Gulf.

"Gulf.. sudah.. jangan menangis.."

"Lihatlah Mew.. kondisinya.. sangat parah. Bahkan gara gara aku dia sampai koma.. bagaimana jika dia tidak bangun Mew"

"Hei Gulf.. lihat aku.. aku yakin Kao akan baik baik saja.. dan aku yakin Kao akan segera bangun.. dia pasti akan senang melihatmu di sini. Di sampingnya" ucap Mew sambil mengelus punggung Gulf agar Gulf sedikit tenang.

"Kao..kau harus segera bangun..kao..ayo bangun.. kau harus segera bangun yaa.. aku berjanji akan memafkanmu jika kau bangun dari tidurmu ini.. dan aku janji tidak akan mendiamimu lagi.. setidaknya.. kita masih bisa berteman bukan.."

Mew hanya diam mendengar ucapan Gulf.. dan Mew berharap agar Gulf tak terlalu larut dalam rasa bersalah pada Kao. Karna Mew tau.. jika Gulf sudah merasa bersalah makan ia akan melakukan apapun untuk menebus kesalahannya itu.

"Gulf ayo kembali keruangan mu.. kau masih perlu beristirahat, Karna besok siang kau sudah di perbolehkan pulang oleh dokter"

"Baiklah Mew.. emm Kao.. aku kembali keruanganku dulu ya.. nanti malam aku akan melihatmu lagi.. dan jika besok aku sudah pulang. Aku akan sering sering menjengukmu. Aku janji.. see you Kao"

Gulf melepaskan genggaman tangannya dari tangan Kao. Dan Mew pun mendorong kembali kursi roda Gulf menuju ruangan Gulf.

"Mew.. nanti malam antarkan lagi aku keruangan Kao ya?"

"Iya cerewet.. tapi kau harus beristirahat dulu"

"Iya iya pak tua"

"Setan memang bocah ini"

"Dasar tua"

"Dasar bocah"

"Tua "

"Bocah "

Begitulah seterusnya mereka berdua hingga sampai di ruangan Gulf.

Mew kemudian membaringkan Gulf di ranjang dan menyelimuti Gulf..

"Nah bocah.. kau tidurlah.. davika yang akan menjagamu"

"Loh.. kau mau kemana Mew?"

"Ya pacaran anjing.. apa kau fikir aku ini jomblo seperti kalian"

"ANAK SETAN" ucap Gulf, Tawan, dan davika bersamaan..

Mew tertawa kencang dan berlalu pergi dari sana.

I Wuv U friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang