Kabin Kesehatan

918 79 15
                                    

Di malam yang sama namun berbeda tempat, terdapat omega cantik yang masih setia duduk di kursi samping ranjang pasien.

Jimin menatap sendu sang Alpha sungguh dirinya sangat amat terpukul saat ini.

Ia membutuhkan sang Alpha, ia juga tidak bisa melihat Alpha nya terbaring lemah di ranjang.

Tenggelam dalam lamunannya, Jimin tidak menyadari jika Appa dan Eomma nya berada di kabin kesehatan.

"Jiminie, bagaimana keadaan Yoongi Alpha?"tanya sang Eomma.

"Alpha Yoongi belum mau membuka matanya sedari tadi"ucap Jimin lirih.

"Gwenchana baby nchim, eomma percaya besok Yoongi pasti akan membuka kedua matanya"jelas sang Eomma sambil menyemangati putra bungsunya.

"Apa Jimini sudah makan?"tanya Appa Park.

Jimin menggeleng kan kepalanya dengan tidak semangat, ia hanya ingin menemani Alphanya.

"Makan dulu Jiminie, nanti kau bisa sakit. Apa Jiminie mau saat Yoongi sadar nanti kau malah jatuh sakit?"tanya sang kepala keluarga kepada sang anak.

Jimin mempertimbangkan perkataan sang Appa yang memang ada benarnya juga, ia harus sehat dan tidak membuat Alpha nya khawatir.

"Biar Eomma dan Appa yang akan menjaga Yoongi selagi jiminie makan"usul eommanya.

Jimin nampak setuju dengan ucapan ibunya, mau ga mau Jimin terpaksa harus meninggalkan Alphanya bersama orang tuanya.

Awalnya nampak ragu tapi jika Jimin berfikir terlalu lama kasihan perutnya yang sudah kelaparan sedari tadi namun ia tahan.

Setelah berdebat cukup lama dengan batinnya, Jimin memutuskan untuk meninggalkan kabin kesehatan.

Disepanjang jalan Jimin tidak banyak menyapa beberapa warrior yang sedang berpatroli di sana, mood nya sedang tidak baik.

Setibanya di ruang makan, Jimin langsung mendudukan dirinya di salah satu kursi disana.

Para Omega yang bertugas memasak didapur nampak bingung dengan omega manis keluarga Park tersebut.

"Jiminie ingin makan apa?"tanya salah satu dari omega disana.

"Terserah nuna saja"sahut Jimin dengan tidak semangat.

Omega yang dipanggil nuna tersebut, langsung menyiapkan makan malam untuk Jimin.

Makanan sudah disiapkan diatas meja, namun Jimin sama sekali tidak tertarik dengan hidangan di depan sana.

Mau tidak mau Jimin memaksakan dirinya untuk menyantap hidangan yang sudah tersaji dihadapannya.

Mengingat bahwa Alphanya ditinggal bersama kedua orang tuanya, Jimin bergegas menyantap makanan yang sudah disiapkan.

Dengan buru-buru Jimin memakan makanannya hingga ia tersedak beberapa kali.

Para omega disana yang melihat cara makan Jimin yang buru-buru hanya bisa terperengah.

Tidak sampai 1 jam, Jimin sudah menyelesaikan makannya dan langsung meminum air putih lalu mulai berlari kembali ke kabin kesehatan.

Setibanya di kabin kesehatan, Jimin melihat eomma dan appa nya sedang berbincang dengan orang yang beberapa jam lalu membuatnya seperti mayat hidup.

"Mate"sapa Yoongi yang baru terbangun beberapa menit yang lalu.

Jimin melihat Alphanya sudah terbangun membuat otaknya tidak berfungsi beberapa saat.

"Jimin kemari"ajak sang eomma park.

Jimin tersadar dari terkejutannya mulai berjalan mendekati Yoongi, eomma, dan appanya.

"Karena Jiminie sudah ada disini, eomma dan appa harus kembali ke kamar jadi Jiminie tolong jaga Yoongi alpha yah"suruh sang luna.

Jimin menganggukkan kepalanya dengan semangat, sambil tersenyum cerah melihat Alphanya sudah dalam keadaan pulih walaupun belum sepenuhnya pulih.

Sepeninggalan orang tua Jimin, kabin itu nampak hening dan canggung.

Keduanya tidak ada yang berani memulai percakapan, keduanya nampak canggung seperti baru pertama kali bertemu.

Jimin sepertinya mulai tidak nyaman dengan situasi yang canggung ini.

"Istirahatlah Alpha, aku akan menunggu diluar"pamit Jimin kepada Yoongi.

Belum ada satu langkah, Yoongi menggenggam tangan omeganya.

"Tetap disini mate, aku tau kau merindukanku begitupun denganku. Aku sangat merindukanmu"ujar Yoongi sambil menatap wajah cantik Jimin.

Jimin mendengar pernyataan dari Alphanya nampak malu, serta pipinya memerah.

Tanpa disuruh dua kali, Jimin kembali mendudukan dirinya dikursi samping ranjang.

"Mianhae"ucap Yoongi dengan menyesal.

"Untuk apa?"tanya Jimin bingung.

"Mianhae, sudah membuat Jiminku khawatir dan menangis"ujar Yoongi penuh penyesalan.

"Gwenchana alpha, aslkan aku didekatmu itu sudah membuatku lebih baik"jelas Jimin dengan senyum bulan sabitnya.

"Saranghae mate"ucap Yoongi tulus.

"Nado saranghae alpha"balas Jimin.

Yoongi membawa Jimin pada pelukan hangat yang sudah lama Jimin rindukan.

"Apa luka alpha masih sakit?"tanya Jimin sedikit khawatir.

"Aniyo, lukaku sudah mengering"jelas Yoongi.

"Kalau begitu, alpha ingin tidur di kabin kesehatan atau di kamar Jiminie?"tanya Jimin sambil menatap wajah Yoongi.

"Sepertinya tidur di kamar calon luna tidak buruk"tutur Yoongi.

Jimin yang mendengar kata calon luna nampak malu dengan kata-kata manis alphanya.

"Kalau gitu ayo kita pergi ke kamar Jimin"ajak Jimin sambil menuntun Yoongi secara perlahan.

Kini keduanya telah berpindah tempat dari kabin kesehatan ke kamar Jimin.

Keduanya nampak menikmati waktu bersama di sepanjang lorong, tak jarang ada beberapa Alpha yang patroli menyapa keduanya.


































Keduanya nampak menikmati waktu bersama di sepanjang lorong, tak jarang ada beberapa Alpha yang patroli menyapa keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My King AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang