BAB:3. PERJODOHAN

2K 197 13
                                        

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Eza melangkahkan kakinya memasuki gerbang rumah papa Ananda, ia baru saja pulang dari rumah Gus Ikhwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eza melangkahkan kakinya memasuki gerbang rumah papa Ananda, ia baru saja pulang dari rumah Gus Ikhwan. Usai menonton drama Zeidan menangis akibat ulah sang ayah tadi ia langsung memutuskan pulang kerumah papa Anandra, karena hari sudah mulai larut.

Semua masih sama, walaupun ia hanya anak angkat, tidak satupun yang menganggapnya asing, tetapi Eza cukup sadar diri. Ia melarang semua orang memanggilnya dengan embel-embel Gus, padahal mendiang kakeknya adalah seorang kiayi dan ibunya adalah seorang ning namun ketika para santri sang abi menyebutnya Gus maka ia akan menjawab "Gus kalian adalah Ahzam dan Zeidan, bukan saya. Saya hanya anak angkat."

Eza mendorong pintu dengan pelan sambil mengucapkan salam, rumah megah itu tampak sepi, mungkin papa Anandra dan Kenan belum pulang, sedangkan mama Dira sibuk berkutat didapur.

Mama tirinya itu awalnya seorang wanita karir, namun semenjak menikah dengan papa Anandra ia tidak diperbolehkan bekerja lagi, dan wanita itu memutuskan membuka toko kue didekat rumah mereka, dan tentunya dengan izin dari Anandra.

Eza melangkahkan kaki jenjangnya menuju dapur untuk menemui sang mama, sekalian ingin membasahi tenggorokannya yang terasa kering.

"Assalamualaikum, ma!" Panggil Eza sambil seusai menegak segelas air putih hingga tandas.

"Ya Allah ngagetin. Waalaikumussalam."

"Kenapa, hmm?" tanyanya lembut, wanita yang menggunakan apron itu terlihat sibuk dengan beberapa adonan kue, ia dibantu oleh beberapa maid khusus.

"Engga, ma." Jawabnya singkat.

"Kamu baru pulang? Udah makan belum?" Tanya sang mama beruntun

"Udah ma, tadi dirumah A Ikhwan," w, sang mama hanya mengangguk pertanda mengerti.

"Papa sama bangken belum pulang?" tanya laki-laki itu lagi.jam menunjukkan pukul 22:15, namun orang rumah masih pada rutinitas mereka.

"Belum, mungkin sebentar lagi," jawab sang mama.

"Eza ke Atas dulu ma, mama jangan lupa istirahat" pamitnya

"Iya sayang sebentar lagi selesai," sahut sang mama. Eza mengangguk lalu meninggalkan wanita cantik itu menuju kamar, badan ringkihnya butuh diistirahatkan.

 Eza mengangguk lalu meninggalkan wanita cantik itu menuju kamar, badan ringkihnya butuh diistirahatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EZAZEA(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang