BAB:13.RUMIT

1.8K 187 20
                                        

ASSALAMU'ALAIKUM

KAYAKNYA BAKAL NGEBOSENIN. KARENA TERLALU PANJANG KE HARAPAN.

TYPO SANGATLAH BANYAK!

Kenan berdecak kesal sambil mengacak-acak lemarinya, ia sedang mencari kaos hitam untuk ia gunakan, rencananya ia akan memakai kaos hitam sebelum dilapisi jas putih kebanggaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenan berdecak kesal sambil mengacak-acak lemarinya, ia sedang mencari kaos hitam untuk ia gunakan, rencananya ia akan memakai kaos hitam sebelum dilapisi jas putih kebanggaannya.

"Ya Allah ya Tuhanku, dimana bajunya," keluh Kenan frustasi sambil terus memeriksa walk in closed nya diseluruh bagian, ia memang menata pakaian-nya sembarangan, tidak seperti sang adik yang menata baju sesuai warna agar terlihat rapi.

"Kok ga ada satupun,"herannya, seingatnya ia punya lebih dari 3

Jalan satu-satunya adalah bertanya pada sang mama.

Kenan berjalan tergesa-gesa menuruni tangga sambil membenarkan handuk yang melingkar di pinggangnya, laki-laki itu bertelanjang dada menuju dapur.

"Mamah .... " panggilnya nyaring.

"Wahhh ... ada tarzan," ucap papa Anandra pura-pura antusias melihat sang putra.

"Apa Ken?" tanya Nadhira sembari menggeleng melihat kelakuan anak kandungnya itu.

"T-shirt aku yang hitam mana?" tanya Kenan, tangannya meraih tempe goreng yang baru saja diletakkan Nadhira dimeja makan.

Anandra sontak langsung memukul tangan Kenan, "pakai baju dulu sana! " suruhnya

"Baju hitam aku gak ada!"

"Kotor sayangku." Nadhira tersenyum sabar kepada anaknya.

"Masak iya kotor semua mah," bantahnya tidak percaya.

"Kan bibi udah seminggu cuti kerja, selama itu juga mama ga nyuci." Nadhira sendiri sibuk mengurusi toko kuenya, ia tak sempat memeriksa pakaian kotor milik Kenan dan suaminya-Anandra. Untung saja Anandra memiliki stok baju yang lumayan banyak.

"Itu semua bajunya lagi dicuci Azea, gak mungkin kan kalau kamu nunggu bajunya kering dulu," sambungnya, memang benar jika Azea sedang mencuci baju mereka, bukan atas dasar perintah dari siapapun ia melakukan itu. Ia kasihan melihat Nadhira kerepotan mengurus orderan kue yang begitu banyak. Jadi ia berinisiatif membantu mertuanya itu.

"Trus gimana mah?" tanya Kenan lagi.

"Pinjem punya Eza aja dulu, menjelang punya kamu kering!" saran Anandra.

"Emang ada yang sama dengan t-shirt punya aku?"

Anandra dan Nadhira terkekeh pelan.

"Kamu liat aja sana!" suruh Anandra

"Lagian gak mesti sama juga bang, yang penting kan hitam," kata Nadhira lagi

"Oke deh," sahut Kenan, ia berjalan kearah kamar adik tirinya itu.

EZAZEA(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang