EXTRA PART

2.8K 184 10
                                        

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Haiii

Nih yang request bonus chapter.

Nikmati aja yaaaaaaa

Indahnya langit sore nampak memanjakan mata, deburan ombak menyampu pasir di pinggir pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Indahnya langit sore nampak memanjakan mata, deburan ombak menyampu pasir di pinggir pantai. Seorang wanita dan laki-laki duduk berdampingan sambil menatap buih-buih ombak yang terus mengikis pasir. Keduanya diam sejak 10 menit yang lalu, tentu saja canggung setelah beberapa tahun tidak bertemu.

Wanita cantik berjas putih memberi jarak sekitar satu meter dari pria di sampingnya. Kini keduanya sudah sama-sama sukses, si gadis sudah berhasil meraih mimpinya menjadi psikolog, sedangkan laki-laki di sebelahnya juga berhasil meneruskan perusahaan sang ayah.

"Sudah lama tidak bertemu," ujar laki-laki itu membuka percakapan.

"Gimana kabar kamu?" tanya Laki-laki itu lagi. Wanita di sebelahnya tampak memperbaiki cadar nya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan lawan bicaranya.

"Alhamdulillah seperti yang kamu lihat," sahutnya seadanya.

"Bertahun-tahun kita tidak bertemu, ternyata banyak yang berubah dari diri kamu," ujarnya sambil tersenyum tipis. Dulu gadis ini tidak menggunakan cadar.

"...."

"Saya datang ke sini hanya untuk menemui kamu, Azea."

Sontak pemilik nama menoleh, untuk dirinya?, ada apa gerangan jauh-jauh datang ke sini hanya untuk dirinya?.

"Saya tidak suka basa-basi."

"Untuk yang kedua kalinya. Saya ingin mengatakan bahwa saya mencintaimu," kata pemuda di samping Azea lantang.

"Tapi saat ini, saya bukan untuk  mengajak kamu berpacaran seperti saat kita SMA dulu."

"Bertahun-tahun saya berproses untuk bisa ada di masa yang sekarang ini. Sejak kamu menolak saya waktu itu. Saya fokus untuk masa depan. Agar bisa memiliki kamu nantinya."

"Saya ingin melamar kamu Azea. Saya akan datangi keluarga kamu. Tapi, sebelum itu saya harus meminta persetujuan dari kamu terlebih dahulu," kata Brams panjang lebar. Selama beberapa tahun ini ia rela pergi jauh dari kota kelahirannya untuk banyak belajar dan mencari pengalaman, setelah selesai dengan pendidikannya ia kini bekerja di perusahaan sang papa. Ia harap Azea tidak menolaknya lagi saat ini.

Azea nampak diam, terjebak dalam pikirannya yang mengelana entah kemana.

"Azea!. Kamu dengan saya?"

"Bertahun-tahun kita udah ga pernah ketemu, disana pasti kamu banyak sekali menemukan wanita yang lebih cantik, dan pastinya lebih baik dari pada saya. Kenapa kamu masih menginginkan saya, Brams?" kata Azea bingung, tak mengerti dengan jalan pikiran teman satu organisasinya dulu ini.

EZAZEA(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang