Typo banyakk!
Bagaimana rasanya hidup berdampingan dengan dia yang faham agama, namun belum selesai dengan masa lalunya?
Dia yang keras kepala namun porak poranda batinnya. Dia yang berusaha sembuh dan mencoba menghargai apa yang sudah menjadi mili...
males ngetik maaf ya, mungkin ini gak sampek 2k kata😭
Seminggu full tugas, lelah tapi alhamdulillah
September kalian oke kan?
Ambil baiknya aja ya, sekiranya buruk semua buang aja
Typo tandai!!!
Bismillah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Azea benar-benar menemani Eza seharian, laki-laki itu sungguh manja padanya, tidak mau ditinggal walaupun hanya sebentar.
Tadi pagi setelah Eza beristirahat, Azea sempat turun kebawah, berniat mencuci baju dikamar mandi utama. Zea pikir tidak mengapa meninggalkan Eza sendirian dikamar, lagian laki-laki itu sedang tidur. Namun setengah jam kemudian laki-laki yang itu turun dan sibuk mencari keberadaan Azea.
Dengan wajah ditekuk ia menghampiri Azea sambil berkata; "kamu bilang tidak akan kemana-mana," ujarnya kesal. Azea menoleh kebelakang setelah mendengar suara husky milik Eza, ia memutar bola matanya.
"Aku cuma mau cuci baju kak, bukan keluar negri," balasnya.
Lalu keduanya kembali diam diselimuti keheningan, Azea sibuk pada kegiatannya sedangkan Eza sibuk dengan pikirannya.
Eza menyenderkan badannya pada daun pintu, matanya menatap punggung Azea namun pikirannya menerawang jauh, banyak hal yang terus menganggu pikirannya.
"Mending kakak istirahat, ini masih jam 9 pagi. Kita kerumah sakit setelah dzuhur," ucap Azea, namun tak mendapatkan balasan dari laki-laki yang ia ajak bicara.
Wanita itu menoleh untuk memastikan Eza masih ada dibelakangnya, dan benar saja laki-laki itu memperhatikannya dengan tatapan lekat.
"Kak!" panggil Azea cukup keras, membuatnya kembali tersadar.
"Ya?" sahut Eza seadanya.
"Kakak kekamar aja sana!, istirahat!" usir Azea, ia agak canggung ketika laki-laki itu terus saja memperhatikannya.
"Ayo!"
"Kakak aja, aku masih nyuci ini." Azea berusaha memberikan pengertian