Jaemin yang masih terkapar di bawah Jeno, membuka lebar kedua kakinya. Sedangkan posisi jeno masih sama, masih duduk dengan benda keramatnya yang masuk dilubang hangat milik jaemin yang tampaknya sudah porak poranda.
Kedua nipple jaemin sudah tidak berwujud segar lagi, dengan warna pink yang perlahan berubah menjadi ungu. Serta tepi nipple nya yang keriput bekas sesapan rakus sang dominan."Ayok Dad, lagiihhhh" goda Jaemin pada sang ayah yang rupanya mulai lelah.
"Palamu na!! Peju ku sudah nggak ada sisa"
Bagaimana tidak, empat hari tiga malam mereka melakukan hubungan panas itu ditempat yang sama dengan gaya yang berbeda. Bahkan jeno sampai meninggalkan pekerjaannya demi memuaskan sang anak yang memiliki nafsu seksual bak megan.
Jaemin hanya tersenyum masam, padahal dirinya masih sangat ingin melakukannya lagi. Berbeda jauh dengan raut wajah jeno yang sangat pucat seperti ayam tiren. Jeno yang berusaha menarik penisnya agar keluar dari lembah surga jaemin, pun berhasil tercekal kuat oleh Jaemin yang menyuruhnya agar tetap memasukkan penisnya disana.
"Emang kamu nggak lapar Na?" Rutuk jeno karena mengetahui beberapa hari ini tidak ada sebulir nasi pun masuk pada perut mereka berdua yang sibuk mengendarai satu sama lain.
"Dad nggak liat perut Nana apahh? Liat nihh udah buncit" ujarnya manja, kemudian jaemin membawa tangannya untuk mengusap sensual abs Jeno di depannya.
"Astaga!!" Jeno kembali mendongak, kemudian menatap jaemin yang tersenyum licik sebelum jeno menggempur kembali lubangnya.
"Aahhhhhh ahhhh daddh ahh" desah jaemin diiringi senyuman, atas keberhasilannya menggugah kembali nafsu sang ayah.
"Kamu Nakal Na, sangat Nakal"
"Tetapi dad menyukainya aahh ahh"
Jaemin menggenggam erat punggung tangan jeno yang sedang tampil menjalankan aksinya. "Aahh dad disituhh ahh enak, kontol daddy ahh lebih dalam daddhh ahh deeply and harderr'hhh ahh dad pleaseeehhh"
Dalam permainan entah lembut atau kasar saja, desahan jaemin mampu membuat Jeno serasa di hantui oleh sebuah kiamat Kubro didepannya.
"Daddyhh aahh"
"Yess baby" mau tidak mau Jeno harus membalas racauan sang anak agar lebih afdol ya nggak bestie??
"Nana mauuh anakk kembarr"
"Sure! With pleasure baby"
"Nggghhh"
Bahkan Magic Ball jeno pun bengkak akibat ketidak sengajaan jaemin yang terlalu keras dalam menggigitnya.
Jeno melembutkan permainannya setelah ia mencapai puncak pelepasannya, semakin lembut semakin nikmat dirasa oleh pihak submissive nya.
"Aah ,, dadd itu keluar di dalam lagi kan dad???" Entah mengapa, setiap kali jeno mengeluarkan di dalam flat tummy nya, jaemin terlihat sangat bahagia. Walaupun dirinya saja sudah tidak kuat tampung alias selalu jebol lewat rektumnya. Mengalir deras mengotori pantat sintalnya.
"Iya sayang" tiba-tiba suara Jeno merendah, ia terkapar diatas dada jaemin yang dengan setia menerimanya.
"Lelah ya Dad" ucap jaemin tepat di telinga Jeno yang nampaknya sudah tidak sadar.
"Maafin Nana ya dad"
"Hmmm" anggukan jeno bisa ia rasakan, serta deru nafas hangat nya yang menerpa kulit kenyalnya.
Jaemin sedikit mengangkat kepala Jeno dan mencari bibir tipis Jeno yang sudah bengkak akibat ciuman beringas mereka.
Karena menurut jaemin, CINTA PERTAMA SAAT IA LAHIR DI DUNIA INI ADALAH JENO, tidak akan terganti. Walaupun sampai saat ini Penyandang Status Ayah dan Anak masih melekat di jiwa mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Jen 🔞 || REPUBLISH
RomanceHyperaktif dalam fiksi ini bisa jadi Binalaktif sesuai keinginan dan mood authornya Romansa || Humor || NOMIN || 18 || HOMO