Sesuai permintaan submissive nya, Jeno kini melajukan mobilnya menuju sebuah kedai makanan yang jaraknya lumayan jauh dari huniannya.
"Akhirnya dapat juga" Jeno tersenyum puas, sebuah plastik bening berisi styrofoam ia tenteng masuk ke mobilnya.
Apalagi kalau bukan keinginan suami kecilnya. Jeno tidak langsung pulang ke rumah setelah dinas, melainkan harus membeli sepotong bebek panggang pesanan Nana.
Udara malam yang begitu dingin, Jeno mendengus geli. Mengingat perut Jaemin yang kian membesar dan tubuhnya semakin seksi berisi.
Apalagi kedua nipple yang semakin gembul dan mencuat dari balik daster malam yang ia pakai. Jeno tidak sabar untuk memainkan nya sampai tidur.
Sialnya setelah Jeno sampai di rumah, Jaemin sudah tertidur.
"Mass,,"
"Buna, aku pikir kau sudah tidur"
"Mau disuapin bebek sama Mass" jaemin menyambut kedatangan suami nya dengan pelukan hangat.
"Mass bau asam nih, mau mandi dulu" bilang aja sange.
Entah mengapa semakin hari — jaemin semakin manis saja.
Wajah Jeno memucat, ia kecup perlahan-lahan pelipis Jaemin hingga turun ke perutnya. Jeno membuka kaki Jaemin lebar, menghand-job penis Jaemin dari luar celana dalam warna putih gading yang di pakai.
"Masshhh,," desahan Jaemin tertahan, betapa hebatnya sang dominan bergerilya di bawah sana.
Badan jaemin terguncang, enggan untuk membuka matanya saat ini. Membiarkan Jeno menguasai hasratnya saat ini, hingga pergumulan panas oun terjadi diatas ranjang mereka.
Langkah Jaemin terhenti, kedua matanya membola sempurna melihat bebek panggang yang sudah tersaji di atas meja makan.Tubuh atletis Jeno beridiri di samping meja sambil menuang wine pada gelas kecil.
"Mass, pake kaos napa. Nggak dingin apa?" Jaemin bersiap duduk di kursi yang sudah di sediakan.
Bokser hitam membalut tubuh basah sang suami tanpa kaos yang membungkus otot maskulinnya. Jaemin duduk, dengan lingerie malam.
Beradaptasi di tengah malam, jeno habis mandi. Setelah hubungan badan secara mendadak ia lakukan.
"Kamu nggak mandi" ujung bibir jeno terangkat satu, memicing ke arah kiss-mark baru yang berderet memenuhi jenjang leher si manis.
"Aku nggak mandi aja kamu nempel terus, percuma mandi ujung-ujungnya lengket lagi" jeno tertawa setelahnya.
"Eeeh— mass mau apa kamu mass" hiperbola lama-lama, Jeno main angkat aja tubuh Jaemin.
Pantat sintal jaemin mendarat di paha kekar suami nya. Aroma wine di mulut suami nya begitu menyengat.
"Mass mau nyuapin kamu"
"Kan Nana bisa duduk di kursi mass" jaemin jadi mikir, jangan sampai dapur jadi saksi bisu malam ini.
Jaemin terdiam, tangan Jeno mulai mengambil paha bebek panggang yang begitu lembut. Jauh dari prediksi sebelumnya.
"Monyong-monyong, cipok malah"
"Apa sih mass" jaemin menyembunyikan semu di pipi bulatnya. Menerima suap demi suap paha bebek yang sudah di suwiri sebelumnya oleh tangan dominan.
Kurang baik apa sih pak suami Jeno Budiarto ini.
Sudah jam 03 dinihari, niat awal Jaemin mau ngerjain Jeno sampai pagi kini terbayar sudah.
"Besok buna periksa kandungan, mass anterin agak sore ya bun. Soalnya, mass nggak bisa ijin pagi"
Jaemin iba jadinya, rapat pagi pak suami akan berjalan besok pagi. Apalagi Mr John yang baru menjalani masa pemulihan, sangat membutuhkan tenaga dan kerja keras seorang Jeno sebagai tangan kanannya.
"Mass, maaf ya ngrepotin" jaemin berujar lirih.
"Mass tau ini bukan mau mu buna, tapi bayi kita" nah, yang beginian nih selalu bikin sifat cengeng jaemin terbit.
Pengin banget nyium bibir gempal Jeno saat ini, sadar kalo jaemin tidak boleh terkontaminasi alkohol jadi ia mengurungkan niatnya.
🐶🐰
Padahal Jaemin belum bersiap-siap untuk pergi cek kehamilan, eh Jeno nya udah pulang.
Langkah seorang bapak-bapak yang begitu tergesa karena suatu kepentingan yang menyangkut suami kecilnya.
"Lho, mas udah pulang" Jaemin meletakkan stik PS nya, melihat kepala Jeno menyembul dari balik tirai penghubung ruang tengah.
"Mass mau anterin kamu periksa, kenapa belum ganti baju? Udah jam 04 sore loh ini" udah tau kan sifat Jaemin? Mager, apalagi saat ini sedang hamil.
Jaemin berhambur ke kamar, mengganti celana dan baju seadanya. Yang penting Jaemin udah wangi karena parfum.
"Mas angkatin jemuran di belakang ya mass!!!!" Teriaknya,,
Jaemin berpamitan pada abang Jisung yang menatap malas padanya.
"Abang, nitip adek ya? Jangan di cubit loh kalo adeknya nakal"
"Hm.." jawabnya malas. Rupanya Jisung masih tidak terima.
Tbc,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Jen 🔞 || REPUBLISH
Storie d'amoreHyperaktif dalam fiksi ini bisa jadi Binalaktif sesuai keinginan dan mood authornya Romansa || Humor || NOMIN || 18 || HOMO