13 Mas Jeno

16.8K 576 1
                                    

Sudah menjadi kewajiban bagi Jaemin untuk memanjakan sang dominan sebelum berangkat kerja.

Seperti menyiapkan sarapan, serta menidurkan little Jeno seperti biasa. Jangankan untuk berjalan, menggeser pantatnya saja susah kalo pas lagi duduk.

Tidak tau betapa ganas nya seorang Jeno kalo udah ketemu ranjang. Sambil mengusap flat tummy nya, jaemin menunggu sang suami yang sedang berada di dalam fitting room untuk sarapan bersama di dapur nya. Sesekali ia mendengarkan curahan penghuni perutnya yang mulai lapar.

"Buna"

Cuppp

Bunyi kecupan singkat, dari bibir jeno yang mendarat pada pelipisnya. Dihadiahi deretan gigi jaemin yang memancar seindah mentari pagi.

"Mas, tetep hubungin nana ya kalo mau pulang atau misalnya ada apa-apa?" Kata Jaemin sambil mengusap punggung tangannya.

"Pastinya sayang, jangan khawatirkan Mas. Kesehatanmu dan buah hati kita yang paling penting hmm??"

Jeno menarik pinggul jaemin untuk mendudukan dirinya diatas paha kekar miliknya. Sambil menggaruk pelan punggung jaemin yang sedang menyiapkan makan pagi. "Atas tali bra aku mas gatal" kata jaemin.

Untuk melindungi nipple karena bekas luka gigitan sang dominan setiap malam, Jaemin harus memberi pelindung berupa bra berukuran mini yang pas untuk ukuran nipple nya.

"Sebelah sini hm??" Kata Jeno lagi sesekali ia menggelitik bagian perut belakang Jaemin yang mulai menggeliat geli.

"Mas, tanganmu nakal sekali" ucap jaemin berusaha mencari tangan jeno untuk ditepis. "Geli tau mas ih" imbuhnya lagi. Jeno terlalu bersemangat menggaruk sehingga menimbulkan bekas cakaran segar pada kulit punggung tipis jaemin.

Setelah mereka menyelasaikan makan pagi, Jaemin berjalan membawakan tas kerja jeno yang lumayan ringan. Karena kalau berat, Jeno tidak akan memberinya ijin untuk mengangkat. Dikecupnya kembali pelipis dan bibir jaemin sebelum jeno berjalan menuju garasi mobilnya.

"Hey jagoan, jangan rewel ya! Papah akan segera pulang" rupanya Jeno adalah tipikal pria romantis, sambil mengusap punggung tangan Jaemin, dirinya pun ngajak ngobrol janin yang ada di dalam perut Jaemin.

"Udah sana mas, nanti kamu bisa telat" seloroh jaemin karena jeno terus menciumi perutnya.

Lambaian tangan jaemin seiring perginya mobil jeno dari pelataran rumahnya. Kemudian jaemin mengusap perutnya sambil berjalan masuk rumah.

Di sisi lain, ia pun merindukan bubu. Sambil menyeka keringatnya, jaemin mulai menata kamar tidurnya. Kamar yang harus di ganti sprei setiap harinya. Maklumlah, jeno sekali minta jatah sama seperti seekor bison ngamuk.

"Perasaan semalam kan cuma tiga ronde ya?" Kata jaemin sambil mengetuk telunjuknya pada dagu. Jaemin yang semula tidak minat menyambar ponsel pun kini ia berjalan menuju ponselnya yang bergetar. Panggilan dari Jeno terpampang dari lockscreen nya.

"Hallo mas??"

"Udah makan sayang? Udah mandi? Jangan terlalu capek, kalau bisa nanti sore nggak usah masak biar mas aja yang beli di luar"

"Ya ampun mass, baru aja kamu berangkat kok udah main telfon aja?" Jawab jaemin sambil nyengir, kemudian mendaratkan pantatnya pada kursi di kamarnya.

"Mas udah nyampe lohh di kantor, ada mark juga disini"

"Lho? Si Mark nggak jadi pulang ke Kanada?"

"Tidak sayang, ia bekerja denganku. Yasudah, jaga dirimu baik-baik ya?" Ucap Jeno, suara mark pun terdengar mengejek dari ujung sana.

TBC

Daddy Jen 🔞 || REPUBLISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang