"Buna, sudah lama kita tidak bercinta"
Jaemin tersenyum kemudian kembali melumat bibir Jeno yang begitu dekat dengannya. "Apakah rasanya masih sama?" Jaemin menggoda.
Tentu saja jeno mengangguk, tubuh mereka masih naked setelah menyelesaikan dua kali pelepasan masing-masing.
Bibir ranum jaemin telah di serbu kembali oleh cumbuan panas di pagi hari. Tubuh jaemin kian melemas ketika jemari ramping jeno kembali mengacak lubangnya dari bawah.
Kaki jaemin terbuka lebar, mengalung pada pundak partner sex nya. Oh, lebih tepat partner hidupnya.
Lubang Jaemin masih basah, jeno menatap begitu lekat sebelum mengoral kembali.
"Aaahh mass, nana nggak tahan mass" racau jaemin sambil memberikan handjob pada penisnya yang tegang.
Cuppp
Cuppp
Bunyi kecipak basah antara bibir jeno dan lubang jaemin pun kian terdengar nyaring.
Paha kekar jeno menumpu paha Jaemin, begitu juga kejantanannya yang mulai berkedut-kedut ingin masuk kembali ke rumah nya untuk meraih kehangatan.
Dinding anal jaemin yang masih sangat sempit itu mengurut penis jeno yang berukuran lumayan.
"Look, how wet you are!" ucap Jeno sambil tersenyum miring.
"Mass jeno, aahhh fuck!"
Pantat jaemin menghentak brutal, seirama dengan Jeno yang memacu tubuh jaemin dengan kencang.
Sperma jaemin tumpah, terlihat dada putih dengan deretan kissmark miliknya pun bergemuruh menikmati pelepasannya yang lumayan banyak dan mengalir ke selimutnya.
Jeno menggenjot Nana yang terbaring di depanya. Dada mereka kini saling bergesekkan, menciptakan sensasi melayang kedua nya yang saling beradu kenikmatan.
Tok
Tok
Tok
"Papah, hikss hikss ade mau nyennyen papah hikkss"
*nenenTerdengar teriakan logan di depan kamar, anak itu menggedor pintu kamar mereka sambil menggigit boneka olaf.
Lubang Jaemin menyempit, kepala Jeno terangkat tinggi merasakan miliknya di jepit.
CROOTT
"AAHHHH BUNAA AHHHH"
"Oohh DAD, eehww mmmhhh ahhh"
Cairan cinta dari white spot milik jeno menyembur cukup banyak dan kental, tubuh jeno bergetar hebat.
Kemudian dirinya bergerak cepat untuk menghampiri Logan.
"Papah, bunya beyum banun???" Celotehnya, melihat badan jeno berkeringat membuatnya menolak untuk di angkat olehnya.
*papah, buna belum bangunLogan berlari melewati selangkangan sang papah, kemudian merangkak menuju ranjang di mana sang buna masih lemah.
"Bunya cakit??"
Jaemin membuka matanya, tidak disangka kalau Logan sudah merebah disampingnya. Padahal tempat itu telah basah akibat sperma mereka yang menggenang disana.
"Sayang, buna masih ngantuk" jeno membuka pembicaraan, merebah disamping Jaemin.
Kemudian mengangkat tubuh logan, ia telungkupkan di kakinya. Mengayun tubuh logan yang kini mulai cengengesan.
"Papah huaaaa tinddi baneeett huaaaa tatut paahh hahha hihi"
"Mass pelan-pelan, tubuh logan bisa terpental"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Jen 🔞 || REPUBLISH
RomanceHyperaktif dalam fiksi ini bisa jadi Binalaktif sesuai keinginan dan mood authornya Romansa || Humor || NOMIN || 18 || HOMO