Kaget ya?
Kalo kakak lanjutin ke S2? 😄
Spam : NEXT dong!🐶🦋🐰
LIMA TAHUN KEMUDIAN
~DISAAT YANG LAIN PADA MALAM MINGGUAN, JAEMIN YANG SUDAH MEMILIKI BUNTUT HANYA BERDIAM DIRI DI RUMAH. LEBIH TEPATNYA MENUNGGU SANG SUAMI PULANG DARI USA, SETELAH TIGA TAHUN LAMANYA MENETAP DISANA KARENA DINAS~
"Logan, pakai dulu celana mu Nak! Papah mau pulang, jangan sampai nanti buna kena gampar ya!" teriak Nana, otot di lehernya tercetak jelas.
"Kamu juga ngapain mukul-mukul galon gitu sayang, penging kali telinga buna!" pekik jaemin kepada si sulung, Jisung.
Dug
Dug
Tak
Tak
"Ji-Song!!!!" teriak Nana lagi, tidak mudah ya mengurus anak sendiri? Tubuh Nana tidak segar lagi, kurus namun tetap subur.
Buktinya setiap malam selalu ngelakuin Phone Sex atau Text Sex gitu lah sama suami sampai subuh.
Ya walaupun itu mengganggu indera pendengaran Logan yang selalu terbangun mendengar erangan yang begitu magis dari mulut sang buna.
"Bunyaaa, maapin logan" ucap logan sambil memeluk kedua betis Jaemin .
Saat itu, Jaemin sedang melipat baju. Bisa di lihat dari kedua mata logan seonggok baju dan popok yang begitu menggunung.
Disaat yang bersamaan, Jisung pun menyimpan galon kosong dan aneka peralatan dapur sang buna dan mencuci tangannya.
Mengelapnya hingga kering kemudian membawa baju yang sudah dilipat sang buna ke dalam lemari.
Tok
Tok
"Papah!!!!" teriak Logan, langsung meloncat girang. Melupakan celana yang belum sempat ia pakai.
"Aduh nak, nanti asetmu di cocol sama ayam loh!" Jaemin berlari tergopoh-gopoh sambil membawa celana polkadot Logan.
Menyusul kemana arah sang anak berlari, yaitu pintu rumahnya.
Ceklek
"PAPAH, PAPAH PULANG"
Dunia seorang Jeno semakin berwarna ketika mendengar celotehan sang anak. Di dalam sana, Jisung menyelinap di selangkangan sang buna.
Karena Jisung adalah pembantah paling unggul dari Circle Jeno Family. Namun setelah melihat wajah papahnya yang begitu sangar , membuat anak itu meneguk ludahnya mati-matian.
Berbeda kalo pas lagi video call, Jeno terlihat lebih pendiam dan imut tentunya.
Jeno menggendong Logan, begitu gempalnya tubuh Logan saat itu. Rambut logan kuciran, pake gelang karet sayur.
Anak itu selalu memungut gelang karet dari sayuran yang Jaemin beli ke tetangga. Kemudian mengucir rambutnya, well apple hair.
"Mass" suara jaemin begitu parau. Begitu lamanya ia menahan rindu, kini kerinduan itu telah terjawab oleh waktu.
"Naa"
Jeno langsung menarik tubuh Nana dalam peluknya, begitu erat sampai menghimpit logan di tengah-tengah mereka. Bibir mereka menyatu, saling membelitkan lidah dan menyapa langit-langit di mulut mereka masing-masing.
Jaemin sungguh tidak bisa berkata apa-apa, jisung yang masih mencengkeram paha Nana bisa menyaksikan begitu cintanya seorang Nana pada Suaminya.
Kadang Jisung bertanya, mengapa mereka berdua bisa hidup bersama? Jawaban yang terlontar dari mulut sang buna begitu singkat. "INI SUDAH TAKDIR TUHAN, BUNA MENYUKAI PAPAH DAN BEGITU JUGA PAPAH YANG TIDAK MAU KEHILANGAN BUNA"
Tangan Jeno mengalung pada ceruk Jaemin, memandang bulu mata lentiknya dengan seksama. Sampai pipi jaemin merona sempurna.
"Ada apa mass?"
"Buna makin cantik saja. Masih seperti Nana yang dulu,"
"Jangan begitu mass, aku tau kamu nafsu. Mandi sana"
Tangan Jeno merasakan sesuatu yang kenyal, tepatnya di bawah pantat logan.
Jeno menggerakan kepalanya, menengok arah tangannya. "Hihi" tawa Logan pecah.
Ya, anak itu tidak memakai celana. Penis unyu logan melambai-lambai di tangan sang papah.
"Aduh, mass maaf" jaemin mengambil tubuh Logan, membawa nya berlari untuk memberinya celana.
"Kok buna bisa lupa ya! Ah, mikir apa aku tuh!"
Jisung menunduk, sambil menggigit jari nya. Enggan untuk melihat sang papah yang sedari tadi menunggu kata sambutan dari putra sulungnya ini.
Jeno menekuk lututnya, membentangkan kedua tangannya untuk merengkuh tubuh Jisung.
"Anak papah, kemarilah peluk papah"
Kaki jisung terasa kaku untuk bergerak, dengan cepat Jeno merengkuh tubuh anak sulungnya itu. Kepala Jisung mendarat tepat di ceruknya.
"Ji-song! Kamu sehat Nak??"
"Sehat papah, maafin jisung papah. Jisung selalu ngebantah perintah papah,, jisung janji nggak nakal sama ade" jisung mengucek matanya di depan Jeno yang mulai memahami sifat labil anaknya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Jen 🔞 || REPUBLISH
RomanceHyperaktif dalam fiksi ini bisa jadi Binalaktif sesuai keinginan dan mood authornya Romansa || Humor || NOMIN || 18 || HOMO