Jeno menggandeng Taeyong menuju kamar Jaemin, tapi kosong tidak berpenghuni. Kedua mata bermanik coklat Taeyong mengedar, menyapu isi ruang. Tempat yang begitu asing baginya. Deburan ombak terdengar samar, karena jarak rumah Jeno memanglah dekat dengan pantai.Nggak kebayang betapa enak nya bermain pasir di pagi hari, ditemani sinar mentari yang baik untuk kesehatan.
"Buna"
"Ya mass, aku disini" celoteh jaemin dari balik tirai kamar mandi. Oh, rupanya Jaemin habis mandi. Handuk putih membungkus rambutnya yang basah, serta bathrobe warna senada yang membalut tubuh indahnya.
Jeno melepaskan tangan mommy nya, langsung menjemput ciuman dari bibir Jaemin yang masih basah.
"Masss"
Mmmmppphhhhhh
Cuppp
"Kau ini main sosor aja, heran deh Nana" ucap Jaemin yang kini beralih membantu suami nya melepaskan hoddie.
"Buna cantik banget" kata Jeno sambil menarik pinggul Jaemin. Kemudian ia meluruhkan tubuhnya untuk menciumi perut buncit Jaemin. Batrobe putih memudahkan jeno untuk menyibaknya dan memandang langsung isi dalam bathrobe itu. Aroma wangi dan khas bercampur menjadi satu, tercium oleh hidung proporsionalnya yang mulai mengacak di dalam sana.
Jaemin memilih mundur, menumpu pantatnya pada wastafel kamar mandi. Diikuti oleh Jeno yang menutup pintu kamar mandi itu dengan kaki.
"Buna,, sebentar aja ya??"
"Aku udah paham sama kamu mass, dasar gudang hormon!"
AAAAHH
Jaemin mendesah, mendongak sambil meremat surai hitam legam jeno yang menenggelamkan lidahnya pada lubang anal Jaemin.
Jeno menusuk-nusuk rektum Jaemin yang masih lembab karena habis mandi. Dicecapnya penuh nafsu, bersamaan dengan itu penis mungil jaemin pun perlahan bangkit dan menyeruak.
Dimasukkannya kedua jari Jeno pada rektum jaemin yang mulai gatal. Jeno bangkit, menurunkan celana nya. Menampakkan sesuatu yang mekar dari balik sempak maroon yang ia pakai.
"Masss"
Jaemin langsung menangkup keperjakaan Jeno dan memainkannya dengan manja. Membelai nya semakin dalam membuat otot yang melilit di permukaan penisnya tercetak jelas.
"I wanna suck your dick!" Ucap jaemin yang langsung menggigit dan memijit penis dominannya menggunakan mulut.
Enzim di mulut jaemin membantu keperjakaan Jeno semakin berdiri kokoh dan memancarkan ketampanan nya. Merasa begitu nikmat, sampai Jeno sengaja memajukan pinggulnya agar kuluman itu lebih dalam lagi, hingga menyentuh kerongkongan Jaemin.
"Uhhh amazingly"
"Mass nana mau masukin di dalam"
"Kamu yakin Na?"
Jeno agak ragu sebenarnya, karena perut jaemin sudah menampakkan bakal bayi yang terus bergerak aktif. Bahkan pusar jaemin telah menyembul keluar.
Jaemin merebahkan punggungnya, mengangkang begitu lebar dengan bantuan Dominannya. Kaki jaemin pun menumpu pada pundak jeno yang mulai menggesekkan penisnya pada weak spot nana.
"Aaahhhh"
Lubang sempit Jaemin kembali di jamah oleh rudal Jeno yang bergerilya seiring hentakkan.
"Mass Ahhhh enakk mass"
* * *
Karena Jaemin di banjiri oleh sperma suami nya, membuatnya kembali membersihkan diri. Mereka berdua mandi, sampai meninggalkan Taeyong yang entah dimana rimbanya saat ini. Jeno berlari menuju bibir pantai, disaksikan oleh masyarakat setempat khususnya kaum hawa yang terpikat oleh ketampanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Jen 🔞 || REPUBLISH
RomanceHyperaktif dalam fiksi ini bisa jadi Binalaktif sesuai keinginan dan mood authornya Romansa || Humor || NOMIN || 18 || HOMO