Tentunya kalian bertanya-tanya 'dimana bubu S-2 ini' !
Perihal kejadian bertemu nya Jeno dengan Jevan, baiklah,, jeno tidak bisa mempercayai nya begitu saja. Kalau Jevan adalah sodara kembarnya.
Sebelum ia berunding dengan suami nya, sandaran hidup yang sebenarnya.Apakah ini adalah salah satu dari rencana busuk sang papah, yang entah dimana rimbanya saat ini.
"Bu"
Jeno menggebrak kemudi mobilnya, senyumnya terlihat bengis saat ini.
Apalagi mendengar pengakuan Jevan yang sudah menganggap Jisung seperti anak sendiri, tanpa di ketahui olehnya.
Pantas saja si Sulung selalu menolak bekal pemberian Nana, karena Jevan selalu mengirimkan bekal untuknya. Bagaimana jika makanan itu tidak sehat?
Tidak seperti Nana yang selalu mementingkan standar gizi terbaik untuk kedua anaknya. Yakni masalah konsumsi, yang baik untuk kesehatan.
Hal ini membuat Jeno kembali teringat perkataan pak Satpam sekolahan, yang menyatakan bahwa orang yang menjemput jisung pulang sama persis seperti dirinya.
Flashback chapter 7
"Ah, dad harus rapat sayang" celetuk Jeno, mengingat bahwa Jaehyun memanggilnya hanya untuk menyampaikan tugas padanya untuk memimpin rapat bulanan.
Jaemin yang masih menikmati waktu berduanya pun dengan senang hati melepaskan Jeno yang harus kembali pada tugasnya.
"BERSENANG-SENANGLAH SELAGI MASIH AMAN, KITA TUNGGU TANGGAL MAINNYA SAJA" gumam seorang berjubah hitam dengan kalung Salib warna hitam di lehernya.
Sebuah Hadiah kelalaian Jeno yang lupa mengunci pintu ruangannya. (Part yang masih menjadi misteri sampai saat ini).
Author pov :
Jeno menambah kecepatan laju mobilnya, serasa dicekik oleh perkataan pria yang baru saja ia temui.
Gerbang rumah tersorot oleh lampu mobilnya, jenjang langkah yang begitu tergesa mengantarkannya pada pintu rumah.
BRAKK
"Naon iyeee!!!" reflek dari mulut Nana, langsung kena tampar oleh tangan Logan.
Karena pada saat itu, jaemin sedang menyuapi makan malam.
"Nana" jeno menyerbu tubuh Nana. Memeluknya, membuat si bungsu menatap heran.
"Nana,,"
"Iya mass ini Nana bukan Nani, ada mass hmm?" Jaemin mengusap punggung tangan sang suami.
Jaemin melirik si kecil yang menatap kesal, karena bubur ayam di tangan Jaemin tumpah.
"Dasal Kingkong!" rutuk logan pada papahnya.
"Nanti pasti papa minta wewong lagi sama buna, adek beyum mau puna adik pah!" Logan melenggang keluar, tidak lupa menggeblak punggung papahnya yang masih tenggelam di dada Jaemin.
Jeno memandang wajah Nana dengan perasaan yang tidak bisa di ungkapkan.
"Cerita sama buna mass," jaemin membantu Jeno berdiri, kemudian mereka sama-sama duduk di kursi.
Jaemin mengusap dada dominannya dan bersandar di sana,,,
Flashback JENO & JEVAN
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Jen 🔞 || REPUBLISH
RomansaHyperaktif dalam fiksi ini bisa jadi Binalaktif sesuai keinginan dan mood authornya Romansa || Humor || NOMIN || 18 || HOMO