ch 30 - T H I R T Y

11.1K 1.3K 142
                                    

Setelah selesai membersihkan diri, Galatea mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur. Berdiri selama setengah hari untuk acara pelantikan Clarence membuat kakinya serasa ingin putus tak lama lagi, ingin rasanya ia rebahan di atas ranjang dan menghabiskan waktunya untuk tidur.

Sesampainya dirinya dalam kamar, matanya sudah disuguhkan oleh sosok William yang rupanya telah tertidur pulas. Galatea tersenyum lebar melihat sosok mungil penyemangat hari-harinya itu.

"Ah iya, tadi poinku sudah banyak, dan aku mendapatkan kata sandi," gumam Galatea saat mengingat kembali kejadian di acara pelantikan Clarence.

Dahinya berkerut kencang dan ia terdiam selama lima menit hanya untuk mengingat kembali angka berapa saja yang menjadi kata sandi untuk membuka fitur toko dalam sistem quest.

"Um ... 00 ... 1 ... 806 ... 2 ...1."

{Selamat! Fitur Toko telah terbuka!
Tukarkan poin yang sudah diperoleh dengan beberapa penawaran menarik yang diberikan!}

[User: #002
Penawaran:
• Pengelihatan ke masa depan (durasi 5 detik)
Poin yang dibutuhkan: 15
• Kembali ke satu jam yang lalu
Poin yang dibutuhkan: 40
• Instal fitur status karakter
Poin yang dibutuhkan: 80
• Menghentikan waktu (1 Menit)
Poin yang dibutuhkan: 20
• Teleportasi (berlaku 1 kali/pembelian)
Poin yang dibutuhkan: 50
• Matikan Sistem
Poin yang dibutuhkan: 1.000
• Menghidupkan kembali
Poin yang dibutuhkan: 2.000
• Restart Dunia
Poin yang dibutuhkan: 5.000
• Pindah ke dunia lain
Poin yang dibutuhkan: 5.000.000

Poin anda: 80]

Galatea mengernyit heran menatap beberapa baris terakhir dari pilihan penawaran yang diberikan oleh daftar sistem tersebut. Terlebih lagi pada tulisan 'pindah ke dunia lain'. "Apa jika aku memilih itu maka diriku akan dilempar ke dunia novel yang lainnya lain lagi?" gumamnya.

Mengabaikan hal tersebut. Galatea kembali mencoba fokus pada penawaran yang sanggup ia tukarkan dengan nominal poin yang dirinya punya. Jujur, beberapa penawaran tidak dirinya perlukan saat ini. Namun ada satu buah penawaran yang benar-benar menarik perhatiannya dan tampaknya juga sangat diperlukan untuk Galatea.

"80 poin, kurasa tidak apa. Aku bisa mencari poin lagi setelah ini," ucap Galatea sebelum jari telunjuknya bergerak menekan penawaran tersebut dan layarnya kembali menampilkan notifikasi baru.

{Selamat! Anda berhasil menukarkan 80 Poin untuk fitur melihat status karakter. Mulai dari sekarang, apabila Anda menatap mata salah satu tokoh maka layar status akan muncul.}

Galatea sontak menatap ke arah William untuk memastikan fitur baru yang ia miliki. Namun apadaya anak tersebut sedang memejamkan kedua matanya dan tertidur pulas. "Aku akan mencobanya besok saja kalau begitu," ujar Galatea pelan yang kemudian memutuskan untuk ikut berbaring di atas ranjangnya dan tidur.

_________________

{Quest Main Story Telah Dibuka!}

Sontak kedua mata Galatea yang terpejam itu terbuka lebar dan ia menyipit saat cahaya terik matahari yang masuk melalui sela jendela menerpa matanya.

{Kecemburuan Galatea!
Velma dan Clarence sedang berada di taman pagi ini. Temui mereka dan hancurkan momen mereka!}

{A. Lakukan +20}
{B. Pengurangan life span 5 tahun}

Ingin rasanya kumaki-maki sistem ini yang satu ini.

Galatea memejamkan matanya untuk sejenak sebelum akhirnya ia bangkit dari ranjangnya dan pergi untuk mencuci muka. Ia benar-benar kesal saat ini karena tidur nyenyaknya diganggu oleh misi tidak jelas itu.

"Lihat aja kau sistem, aku akan mengumpulkan 1.000 poin secepat mungkin dan tamat riwayat kau!" geram Galatea setelah usai bersiap-siap dan saat ini dalam perjalanan untuk menjalankan misinya.

_____________

Clarence saat ini tengah berada di jembatan dan menatap ke arah danau kerajaan yang memiliki air amat tenang nan jernih, berbeda sekali dengan kehidupannya.

Sepasang manik merahnya itu melirik ke arah samping untuk melihat sosok gadis bersurai putih yang keberadaannya sangat menganggu dirinya. Ia ingin sekali mengusir gadis itu beserta keluarganya dari tempat ini, namun Clarence tidak bodoh.

Mengusir keluarga Agersia dari istana akan menyinggung beberapa bangsawan yang mendukung keluarga Agersia. Hal tersebut juga dapat membuat perkelahian antar bangswan dan membuat citra dirinya rusak di mata orang-orang.

Logikanya seperti ini, selama Clarence tidak ada, keluarga Agersia yang dianggap sebagai penyelamat kerajaan Nosaroc. Mereka tidak tahu sama sekali kenyataan dibalik semua topeng si Agersia itu. Bahkan untuk saat ini saja pendukung Clarence yang merupakan Raja sendiri tidak banyak, jadi jika Clarence gegabah maka posisi Raja bisa-bisa diserahkan kepada anak tertua keluarga Agersia, yaitu Aurelius Lucent de Agersia.

Setidaknya sebelum ia menghancurkan keluarga Agersia, dirinya harus memperbanyak dukungan rakyat dan bangsawan terlebih dahulu.

"Oh, lihat! Bunga itu bagus sekali, Yang Mulia!"

Clarence menatap ke arah bunga teratai yang ditunjuk oleh Velma. Matanya menatap datar bunga tersebut terlepas dari keindahannya. Ia tidak memberikan reaksi apa-apa dan hanya diam mendengarkan apa yang diucapkan Velma.

"Ekhem!"

Suara dehaman yang tak asing di telinga Clarence membuat dirinya sontak membalikkan badan dan menatap gadis cantik bersurai putih lainnya yang bedanya kali ini ia tidak merasa terganggu akan keberadaannya.

"Apa kalian puas bersenang-senang di sini?" ucap Galatea dengan nada bicaranya yang tampak tak biasa. "Bisa-bisanya gadis luar seperti kau berduaan dengan Raja seperti ini hah! Kau baru saja berada di sini selama sebulan dan apa kau sudah mencoba meraih kursi seorang Ratu saat ini?"

Sudut bibir Clarence tak dapat menahan diri untuk tidak terangkat. Entah mengapa sisi Galatea yang seperti ini juga ... menarik di matanya.

Sementara itu Velma sendiri memasang raut wajah ketakutannya, tanpa sadar tangannya meraih lengan Clarence dan hal itu membuat Clarence amat terkejut sehingga ia secara tanpa sadar menepis kuat tangan Velma.

Tepisan dari Clarence tersebut amat kuat hingga membuat Velma yang berdiri di samping pembatas jembatan itu kehilangan keseimbangannya dan terjatuh ke danau.

Byur!

"AKH! TOLONG! AKU TIDAK BISA BERENANG!"

Raut wajah Galatea yang tadinya memasang tampang jahat dalam sekejap berubah menjadi terkejut dan khawatir. Ia langsung berjalan ke arah pembatas jembatan dan memasang ancang-ancang ingin melompat untuk menyelamatkan Velma, namun pergelangan tangannya sudah terlebih dahulu di raih oleh Clarence.

Dan muncul entah dari mana, tiba-tiba sekelebat bayangan melewati matanya sebelum mendadak sosok Lucien telah berada di dalam air untuk menyelamatkan Velma.

Galatea amat kebingungan saat ini. Ia bahkan mulai meragukan ingatannya sendiri apakah dirinya ada melewatkan kejadian ini saat membaca bukunya dulu? Atau dirinya yang kelupaan kalau adegan seperti ini ada? Padahal sebelum-sebelumnya semua sudah berjalan sesuai dengan alur cerita yang diingatnya.

{Misi Error! Terjadi perubahan mendadak pada alur cerita!}

{Penyesuaian akan segera dilakukan, Loading ...}

___________

Ekhemmm ... halooooooo~

Jadi, setelah sekian lama hiatus banyak hal yang sudah terjadi dalam hidupku, eak

Aku sudah lulus SMA Teman-temah, hiks terhura T^T
Makasih banyak ya buat kalian-kalian yang sudah nemenin aku dari awal masuk SMA jaman Im The Villainess, sampe akhirnya aku lulus T^T

Ohyaa, sebagai hadiahh, karena diriku sudah libur dan tinggal nunggu masuk kuliah di bulan agustus nanti, aku akan mulai fokus lagi ke akun wattpadku yang dah berdebu ini yahh...

Tentu saja dengan ngelanjutin cerita-cerita berdebu ini + bikin lebih banyak cerita yang seru lagii~

Dah kebanyakan ngoceh aku, thank you buat kalian yang sudah sabar nunggu. Tunggu kabar baik selanjutnya dari aku ya, bye byeee

It's Hard To Be A VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang