Ch 2 - T W O

24.7K 3.2K 118
                                    

Tanganku bergerak mencoret kertas dihadapanku saat ini, entah sudah berapa lama diriku duduk di tempat ini hanya untuk memikirkan jalan keluar teraman.

Menjauhi para tokoh utama? Tidak, itu sangat mustahil mengingat peran penjahatku yang sangatlah penting dalam cerita ini, mau seberapa keras diriku mencoba menghindari para tokoh pasti pada akhirnya akan tetap berpapasan.

Karena itu, satu-satunya cara sekarang adalah tidak membuat onar, hidup dengan normal, memperbaiki image, kemudian jika pemeran utama kembali ke kerajaan maka diriku akan langsung mundur dari posisi dan memutuskan untuk menjalani kehidupan tenang di pedesaan.

Hm hm hm, rencana ini pasti bisa.

Baik! Sekarang waktunya menuliskan kembali tokoh-tokoh dalam cerita ini!

Pemeran utama wanita, Velma Paulette de Agersia.

Memiliki ciri-ciri surai putih dan iris berwarna lavender yang sangat indah. Dia dirawat secara rahasia oleh seorang bangsawan kecil di pedesaan. Kemudian setelah bangsawan tersebut meninggal, Velma diberikan ke menara hitam. Para penyihir di menara hitam melihat adanya sihir hitam yang dimasukkan ke dalam tubuh Velma dan berusaha menyembuhkan sekaligus merawatnya, dan selama hari-harinya di menara hitam itu pula Velma akan bertemu dengan pemeran utama pria yang dikurung dalam menara.

Clarence Martian el Lorcan, pemeran utama pria nomor satu. Anak Raja terdahulu.

Di dalam cerita, Keluarga Raja yang sesungguhnya adalah Keluarga Lorcan (Clarence) bukan Agersia. Agersia merupakan keluarga bangsawan dengan gelar Duke. Duke Agersia sengaja mendekati Raja Lorcan (Ayah Clarence) kemudian diam-diam merencanakan untuk membunuhnya dan mengambil alih kekuasaan pria itu lalu menjadikan dirinya sendiri sebagai Raja.

Rencana pun berhasil dilakukan, dikarenakan tidak adanya kerabat dari keluarga kerajaan Lorcan dan hanya tersisa Clarence yang saat itu masih sangat muda, para bangsawan tak ada pilihan lain selain memilih Duke Agersia sebagai Raja sementara hingga Clarence dewasa.

Namun karena ketakutannya kalau Clarence akan mengambil alih kekuasaan sebagai raja, Raja yang sekarang, Duke Agersia, diam-diam mengurung Clarence di menara gelap dengan tujuan agar putra mahkota itu akan menghilang dari dunia sosial dan kehilangan pengikutnya serta dilupakan oleh dunia.

Berkutnya, Lucien Regulus la Kaira, pemeran utama pria nomor dua. Pria misterius sekaligus tokoh kesukaanku karena pria misterius sangatlah tipeku. Saking misteriusnya dia sampai-sampai novel tersebut pun tidak memiliki banyak informasi men-detail mengenai latar belakangnya kecuali untuk informasi kalau Lucien merupakan anggota keluarga Kaira yang seharusnya sudah musnah ratusan tahun lalu.

Terakhir, Lucelence Evigheden Acrasia. Pemeran utama pria nomor tiga yang dinobatkan sebagai penakluk setiap makhluk di bumi, tidak ada satupun orang yang akan menolak undangan dari Lucelence dikarenakan tampangnya yang dikatakan lebih cantik dari apapun dan lebih tampan dari apapun. Lucelence atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Luca merupakan Duke Acrasia, ia jarang sekali menampilkan wajahnya dan selalu mengenakan topeng kemanapun dirinya pergi demi menghindari kerumunan orang yang akan langsung berbondong mendatanginya hanya untuk melihat wajahnya saja.

Yap, itu saja nama-nama pemeran utama yang luar biasa penting. Diriku? Aku hanya pemeran sampingan yang setiap tindakanku menjadi cobaan untuk para pemeran agar mereka menjadi semakin lebih baik. Selain itu, tidak ada banyak hal yang bisa dibanggakan dari diriku.

Galatea Opheli de Agersia.

Jahat √

Tukang beli budak √

Tukang julid √

Tukang marah-marah √

Tukan habisin duit √

It's Hard To Be A VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang