Lucien sontak terdiam dan langsung fokus pada pembicaraan yang sedang dilakukan oleh kedua orang tersebut. Ia tak pernah mengingat bahwa Galatea memiliki keterikatan dengan Calix, namun tampaknya berbeda dari sudut pandang pria tersebut.
"Tentu aku tahu," jawab wanita itu yang langsung dibalas oleh Calix.
"Lalu kenapa kau tidak memberitahuku? Bagaimana kalau dia mengingat semuanya? Apa kau tidak tahu hukuman macam apa yang dapat diriku dan seluruh keluargaku alami jika dia ingat semuanya lalu membocorkannya begitu saja?!"
Dahi Lucien mengkerut kencang.
"Kau dapat tenang Calix, jangan lupa kalau aku selalu berada disana juga," sahut wanita tersebut, "aku akan memastikan bahwa dia tetap diam dengan segala ketidaktahuannya."
_____________
Di pagi hari ini, Galatea kembali terbangun dengan sosok kuning yang entah sejak kapan sudah berada di dalam kamarnya. Namun kali ini agak berbeda dengan hari-hari biasanya, jika biasanya Lucien akan menjalankan kegiatan seperti biasanya, kali ini pria itu bahkan tidak mengalihkan pandangan barang sejenak pun dari dirinya.
Galatea memicingkan matanya ke arah pria tersebut. "Hei, katakan padaku, apa masalahmu?" herannya.
Bukannya membalas, Lucien malah mengerutkan dahinya dan semakin menyipitkan matanya ke arah Galatea. Hal ini benar-benar membuat Galatea frustasi. "Apa kau masih tidak ingin mengatakan ada apa?" geram Galatea.
"Hmm ... apa kau mengenal Calix?" tanya Lucien yang membuat Galatea mengangkat sebelah alisnya saat mendengarnya.
"Tentu kenal, dia bangsawan kelas atas jadi tentu saja aku mengenalnya," balas Galatea.
Namun Lucien langsung menggelengkan kepalanya kepada Galatea. "Bukan seperti itu, maksudnya apa kau ingat pernah memiliki hubungan dengan pria itu atau sempat dekat dengannya?"
Galatea tampak berpikir sejenak, seingatnya di novel pun tokoh Galatea jarang sekali berpapasan dengan Calix. "Aku berbicara dengannya saja tidak pernah, apa lagi dekat dan memiliki hubungan dengannya."
Pemikiran untuk berbicara dengan Calix saja sudah membuat Galatea merinding membayangkannya.
Lucien mengerutkan dahinya dan akhirnya mengalihkan pandangannya dari Galatea. "Ya sudah, aku hanya ingin memperingatimu saja, tapi hati-hatilah dengan pria itu, dia tampak tidak benar."
"Tentu aku tahu," gumam Galatea pelan, namun pendengaran tajam Lucien yang melebihi orang normal itu masih dapat menangkapnya. Ia kembali menatap ke arah Galatea, namun hanya untuk sejenak saja sebelum akhirnya ia bangkit berdiri.
"Aku pergi dulu, ada kerjaan," timpal Lucien.
"Ya ya, silakan."
"Hati-hati."
"Iya."
"Ingat hati-hati."
"IYA IYAAAA! HIH! MEMANG AKU MAU NGAPAIN HAH?!" gemas Galatea, ia sangat tidak mengerti dengan kelakuan Lucien hari ini yang berbeda dari biasanya.
Lucien berjalan ke balkon kamar Galatea dan melompat dari tempat tersebut. Ia akhirnya memiliki beberapa kerjaan setelah sekian lama tak mau terlibat dengan urusan apapun, dan semua itu dia lakukan demi keamanan Galatea.
Galatea menyembunyikan sesuatu dari dirinya, dan ia yakin dengan hal tersebut. Namun Lucien yakin kalau Galatea jujur mengenai Calix, gadis itu tampak tidak mengingat apapun mengenai Calix sebagaimana yang dikatakan oleh wanita bertudung tadi malam.
Entahlah, Lucien merasa bahwa Galatea berada dalam bahaya saat ini, dan tentu dia tidak bisa membiarkan penyelamatnya serta satu-satunya orang yang membuat dirinya penasaran itu mati begitu saja.
_______________
{Quest Main Story Telah Terbuka!}
{Pertemuan Penting!}
{Clarence, Lucelence, dan Velma akan bertemu di lorong kerajaan. Temui mereka dan rendahkan Velma!}
{A. Temui +20}
{B. Abaikan -100}Galatea merenggankan tubuhnya dan menatap biasa ke arah layar misi yang muncul di hadapannya. Dirinya sudah terbiasa dengan hal ini sekarang, walau tidak setiap hari layar ini muncul, namun setidaknya sudah tidak menjadi paksaan bagi Galatea untuk melakukannya lagi.
Ia pun pergi meninggalkan kamarnya dan berjalan menuju lorong yang akan menjadi lokasi adegan, dan tepat disana ia melihat Clarence serta Lucelence. Jika di novel, maka dirinya harus menunggu sampai Velma masuk ke dalam adegan baru dirinya datang.
"Mari kita tunggu," gumam Galatea yang memutuskan untuk mengamati dari kejauhan sambil menunggu kedatangan Velma.
Melihat Clarence dan Lucelence dalam satu set sekaligus benar-benar menyilaukan mata siapapun yang melihatnya. Para tokoh utama pria dari novel The True Princess ini sangatlah menonjol, mereka tampak seperti memiliki kilauan di sekeliling mereka yang membuat orang melihat mereka seperti bukan manusia.
Apabila Lucien berada di set itu juga maka Galatea yakin bahwa para pelayan akan langsung berhenti berjalan hanya untuk melihat mereka bertiga berbincang bersama. Galatea yakin bahwa pria tertampan di kerajaan bukan hanya Lucelence, tetapi ada Clarence dan Lucien juga.
"Oh, kalian berada di sini." Suara Velma tersebut membuat Galatea kembali memperhatikan set dan menyaksikan adegan mereka. "Sudah lama tak berjumpa dengan kalian."
"Velma?" tanya Lucelence yang dibalas dengan senyuman oleh sang empunya nama. Bahkan Velma pun memiliki efek kilau di sekitarnya, tidak hanya para pemeran pria.
"Sedang apa kalian disini?"
"Apa tampat ini milikmu sehingga kami tidak bisa berada di sini?"
Galatea tertohok dengan balasan Clarence. Ia heran, sejak kapan tokoh Clarence menjadi sangat dingin seperti ini, bahkan di novelnya sendiri pun Clarence tak pernah sedingin itu di hadapan Velma.
Velma tertawa canggung dan langsung melambaikan tangannya. "Ah, tidak-tidak, maksud saya hanya ingin berbasa-basi saja, tidak tahu kalau akan menyinggung Yang Mulia, maafkan saya yang terlalu semberono ini," ucap Velma.
Tentu semua hal ini terasa salah dimata Galatea, namun sudah waktunya bagi dirinya untuk menambah bumbu pada adegan ini. Namun saat ia ingin bangkit berdiri, tiba-tiba sebuah layar kembali tampil di hadapannya.
{Quest Main Story Special Telah Dibuka!}
{Perlakuan Clarence kepada Velma tampak berbeda dari biasanya, buat Clarence membela Velma!}
{A. Lakukan +50}
{B. Pengurangan Life Span 10 Tahun}____________
Hai hai~ sesuai janji, hari sabtu update ahakss!
Btw, sejauh ini kalian lebih nge-ship Galatea sama siapa nich?
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Hard To Be A Villain
Fantasy[Special Réincarnation Series] Aku terjebak di dalam tubuh pemeran penjahat dari cerita yang pernah kubaca sebelumnya. Tubuh seorang putri palsu yang akan menemukan akhir mengerikannya. Yap, kupikir hanya itu yang terjadi, karena itu selagi diriku...