ch 37 - T H I R T Y S E V E N

5.6K 713 38
                                    

Flashback

Merasa tak perlu untuk menyembunyikan diri lagi, akhirnya aku memutuskan untuk mengangkat kepalaku dan menatap ke arah iris yang senada dengan warna rambutnya itu.

{Status Karakter!}

{Pemeran Penjahat Pria I}

{Nama: Calix Limerence von Joex
Warna Mata: Merah
Warna Rambut: Merah
Usia: 21 Tahun
Status: Tuan Menara Joex}

{Afinitas: -5%}

Minus?

Aku mengerutkan dahiku karena heran. Bagaimana tidak, diriku dan Joex tidak pernah bertemu barang sekalipun sebelumya, bahkan pria ini pun mengatakannya tadi bahwa ini adalah pertemuan pertama kami, namun afinitas dibawah angka nol tidak terdengar seperti sebuah permulaan, bukan?

Dalam novel pun tidak pernah dijelaskan bahwa Calix sudah membenci Galatea dari awal. Calix baru mulai membenci Galatea di pertengahan alur cerita dimana Galatea secara sengaja memasukkan racun ke dalam minuman Velma.

Bahkan di pertemuan pertama Calix dengan Galatea, pria itu juga tampak biasa saja dengan Galatea dan tidak menunjukkan kepedulian apapun terhadap Galatea. Sangat tidak seperti apa yang terjadi sekarang.

Calix dan Velma, kedua karakter ini tampak berbeda.

Flashback End

Galatea POV End
______________

Pagi-pagi buta kerajaan Nosaroc telah dipenuhi oleh banyak penduduk yang sengaja bangun pagi untuk menghiasi jalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi-pagi buta kerajaan Nosaroc telah dipenuhi oleh banyak penduduk yang sengaja bangun pagi untuk menghiasi jalanan. Hari yang spesial ini merupakan hari dimana festival kejayaan serta acara perburuan kerajaan akan dilaksanakan di kerajaan Nosaroc.

Tidak hanya rakyat yang sibuk menghias jalanan dan rumah mereka, namun para bangsawan pun mulai mempersiapkan kuda-kuda terbaik mereka serta senjata-senjata terbaik mereka yang akan digunakan dalam acara perburuan ini.

Galatea menatap ke arah pantulan dirinya di cermin, ia tidak pernah tidak merasa kagum dengan penampilan dirinya sendiri yang selalu terlihat sempurna di setiap model pakaian yang ia kenakan.

Gaun panjang berwarna biru langit dengan hiasan rantai perak bermata batu berlian dan batu safir biru yang menjadi atasan dari gaun yang dirinya kenakan saat ini terlihat sangat senada dengan warna rambut perak dan iris birunya.

"Permisi Nona Galatea, kami bertugas untuk menata rambut Nona."

Galatea menatap ke arah tiga orang pelayan wanita yang berdiri di ambang pintu kamarnya dengan membawa beberapa hiasan kepala. Iris birunya terpaku pada sebuah mahkota perak yang dibawa oleh salah satu pelayan tersebut.

Ia tahu apa yang akan terjadi di acara nanti, namun dirinya tak peduli.

Galatea membalikkan badannya dan kembali menatap ke arah cermin, ia duduk di bangku meja riasnya dan membiarkan pada pelayan tersebut menata rambutnya.

It's Hard To Be A VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang