ch 41 - F O U R T Y O N E

3.4K 419 22
                                    

Galatea telah sadar seribu sadar sekarang, selama ini ada seorang manusia berambut kuning yang terus-terusan bermain-main dengan dirinya. Mulai dari menjadi seorang pemilik sebuah guild kecil, orang yang dirinya pungut menjadi pengawal, kemudian sekarang menjadi bangsawan yang menjadi pasangannya di acara perburuan.

MEREKA SEMUA ADALAH LUCIEN!

Galatea menghela nafas panjang dan duduk di tanah sambil bersandar pada pohon tanpa menggubris tatapan heran Lucelence. Namun, tampaknya gadis itu melupakan sebuah fakta saat ini bahwa keberadaan sosok Eliot yang ternyata merupakan Lucian akan memunculkan suatu hal.

{Sistem Loading ...}
{Perubahan Telah Dilakukan! Misi Dilanjutkan!}

Bahwa disaat ada banyak tokoh utama berkumpul, disitu pun sistem akan aktif.

{Semua Tokoh Akan Diarahkan Untuk Berkumpul!}

____________

"Apa ini?"

Velma terkejut melihat kehebohan yang terjadi di lokasi perburuan. Melihat begitu banyak orang yang kabur dari lokasi perburan membuat Velma bergegas mengikuti mereka pula, namun tentu saja apa yang terjadi saat ini menimbulkan tanda tanya di kepalanya.

"Velma!"

Sang empunya nama pun sontak menoleh dan mendapati kakaknya, yaitu Aurelius, berlari ke arahnya dan merai pergelangan tangannya.

"Kak, apa yang terjadi di dalam? Apa terjadi sesuatu buruk?" tanyanya bingung.

"Ada sebuah monster hutan yang tiba-tiba datang entah dari mana, tadi aku sempat melihat ada lingkaran pemanggilan di sekitar sana, tampaknya ada orang yang sengaja memanggil monster itu," jelas Aurelius.

Velma menganggukkan kepalanya saat mendengar penjelasan dari Aurelius, ia mengabaikan kebingungannya dan memilih untuk mengikuti kakaknya itu berlari menjauhi lokasi perburuan, namun tiba-tiba langkah kaki gadis itu malah berhenti dan matanya terpaku menatap sebuah layar yang tak dapat dilihat oleh siapapun kecuali dirinya.

"Kak, kurasa aku harus kembali."

_____________

{Quest Misi Dadakan Telah Dimulai!}
{Dikarenakan adanya perubahan dalam alur cerita, penyesuaian dilakukan secara paksa karena sistem mendeteksi potensi alur cerita tambahan!}

{Quest Penyesuaian Main Story Telah Tiba!
Galatea dalam bahaya! Adakah yang mau menyelamatkannya?}

SIALANNNNN! SIAPA YANG AKAN MENYELAMATKAN TOKOH PENJAHAT SEPERTIKU HAH?!

Galatea tak habis pikir dengan seberapa gilanya sosok bernama sistem yang terus-terusan menghancurkan kehidupannya ini, namun satu hal yang pasti apabila dirinya mati dikarenakan misi ini maka ia jamin seribu persen bahwa dirinya akan mengutuk mati sistem tersebut.

Misi kurang ajar! Giliran berhubungan dengan Velma maka aku diberi misi yang menguntungkannya, giliran berkaitan denganku malah diberi misi yang mempertaruhkan nyawaku.

{A. Tinggalkan pedang dan lari menuju Monster Hutan +500}
{B. Abaikan +Mati ditempat}

Galatea tersenyum ketir melihat pilihan yang diberikan untuk dirinya, tidakkah kedua pilihan itu sama saja dengan mati? Apa dirinya bahkan memiliki pilihan saat ini? 500 poin diberikan atas jasa mempertaruhkan nyawanya untuk alur ini, begitu? Apa nyawanya hanya seharga 500 poin?

Galatea tersenyum kecut, "Yah ... mau bagaimana lagi ya, namanya menjadi si penjahat, di cerita mana pun penjahat selalu dibenci dan diharapkan untuk cepat-cepat mati, bukan?" gumamnya pelan namun masih dapat didengar oleh Lucelence.

"Kau mau apa?" tanya pria itu yang membuat Galatea mendongakkan kepalanya.

"Apa kau mau menyelamatkanku?" tanya Galatea yang dibalas dengan tatapan bingung oleh Lucelence.

"Apa maksudmu?" herannya.

Lucelence masih memproses perkataan gadis itu di kepalanya, namun tanpa memberi waktu baginya untuk berpikir, tiba-tiba gadis itu langsung bangkit berdiri dari posisi duduknya dan lari ke arah monster hutan itu begitu saja dengan meninggalkan pedang yang menjadi satu-satunya alat berlindungnya.

Kini otaknya mengerti apa maksud Galatea. Ia pun membelalakkan matanya dan dengan cepat ia berlari mengejar gadis yang terlihat seperti telah menyerah dengan hidupnya itu. Dia meminta untuk diselamatkan! Aku harus menyelamatkannya!

"GALATEA!" teriaknya yang sampai ke telinga Eliot dan Clarence yang sedang bertarung.

Mereka sontak menoleh ke sekeliling mereka dan mendapati Galatea yang entah dari mana tiba-tiba telah berada di dekat monster hutan tersebut.

"HUARGHHH!"

"GALATEA!"

'BRAK!

Galatea menghentikan langkah kakinya dan ia menatap ke arah sebuah papan berwarna biru bercahaya yang akhirnya hadir di hadapannya. Namun, belum sampai matanya herhasil membaca isi pesan yang tertulis di dalam layar tersebut, tubuhnya dapat merasakan benturan kencang secara tiba-tiba sebelum akhirnya ia merasa kebas dan pandangannya memburam.

"GALATEA!"

"GALATEA!"

Suara teriakan orang-orang yang memanggil namanya itu hanya terdengar sejenak sebelum akhirnya telinganya mendengar suara nyaring dan disusul dengan keheningan serta kegelapan di matanya. Hanya ada satu hal yang terbesit di kepalanya saat ini.

Misi sialan, akan kuhantui kau.

_________________

Maap gais kemarin ga sempat updatee, bukan lupa sih cuma kemarin aku full ada kegiatan di kampus dan ngerjain tugas-tugas yang tenggatnya hari itu juga T^T mohon maaf ya gaisss😭🙏🏻

Next partnya sama seperti biasa di hari mingguuu, cuma minggu ini aku masih ada kegiatan kuliah lagi jadi kalau misal telat lagi maap ya gaiss🥺

It's Hard To Be A VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang