#58 : Best Surprise

6.9K 651 26
                                    

"Dia pasti senang melihat kita di sana!" Gemma berujar antusias, seraya mengenakan high heels merahnya. Taylor mengernyit, menatap Gemma ragu-ragu. "Kau yakin? Bukankah kita hanya akan mengganggunya?" tanya Taylor, melipat tangan di depan dada. Gemma menggeleng. "Tentu saja tidak. Kau tahu? Aku punya sedikit bagian di Styles Enterprise. Aku bebas melakukan apapun di sana. Termasuk mengganggu adikku."

"Kau yakin?" Taylor bertanya ulang. Gemma mengangguk. "Seratus persen! Ayo!"

Kemudian, keduanya ke luar dari rumah dan masuk ke dalam mobil yang langsung membawa mereka menuju ke Styles Enterprise, tempat di mana Harry bekerja. Awalnya, Taylor tak mau bergabung dengan rencana Gemma tapi, Gemma benar-benar memaksa dan terus meyakinkan Taylor jika Harry pasti akan senang dengan kehadiran mereka berdua.

Mobil yang dikendarai oleh seorang supir itu berhenti tepat di depan Styles Enterprise. Seorang petugas keamanan membukakan pintu mobil untuk Gemma dan Taylor. Petugas keamanan itu terlihat cukup terkejut saat melihat Taylor dan Taylor tersenyum tulus kepadanya.

Tanpa menghiraukan petugas keamanan tersebut, Gemma menarik tangan Taylor memasuki Styles Enterprise. Baru masuk ke dalam kantor, Taylor dapat merasakan semua pasang mata yang ada di sekitar, tampak menatapnya lekat dan semua itu membuat Taylor tersenyum. Walaupun, Taylor tak punya banyak kenangan indah dengan mereka, setidaknya mereka masih mengenali Taylor.

"Ruangan Harry ada di lantai 13." Ujar Gemma, setelah menekan tombol angka 13 yang ada di dekat pintu lift. Taylor mengangguk dengan seringaian di bibirnya. "Tanpa kau beritahu, aku juga sudah tahu, Gems." Ujar Taylor. Gemma terkekeh.

Tak lama kemudian, pintu lift terbuka. Taylor dan Gemma masuk ke dalam lift dan sekali lagi, Gemma menekan tombol angka 13 di dalam lift. Lift mulai bergerak, menjauhi lantai 1, menuju ke lantai 13.

Di dalam lift, tak ada yang Taylor dan Gemma bicarakan. Keduanya hanya diam dengan pikiran masing-masing.

*****

"Harry, ayolah! Temani aku makan siang! Aku butuh teman makan siang!"

Gadis berambut blonde itu terus-menerus membujuk Harry yang tampak tengah mengetik sesuatu di laptopnya. Tanpa beralih sedikitpun dari layar laptop, Harry berkata, "aku tak lapar dan banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan. Kau bisa makan siang sendiri, Lea."

Lea Hale menggeleng dan bangkit dari tempat duduknya. Dia berjalan mendekati Harry. Senyuman bodoh muncul di bibirnya dan gadis itu mulai berdiri di belakang kursi tempat Harry duduk. Sesaat kemudian, Lea memeluk Harry dari belakang dan dengan manja berkata, "ayolah, Styles. Temani aku. Kau tak pernah mau makan siang denganku."

"Kau tahu itu. Jadi, silahkan pergi dan cari teman lain untuk makan siang. Aku sibuk." Harry berujar dingin.

Harry benci diganggu saat dia tengah fokus bekerja. Lea benar-benar membuat moodnya memburuk. Sejak Harry memutuskan kembali ke Styles Enterprise, seharusnya Harry sudah menyiapkan diri untuk menghadapi gadis blonde yang satu ini. Lea benar-benar mengganggu pekerjaan Harry. Gadis itu tak membantu sama sekali walaupun, ayahnya seringkali memberitahu Harry jika Lea pasti akan berguna untuknya.

"Lea, menyingkirlah." Harry memerintah halus, seraya berusaha menyingkirkan lengan Lea yang masih melingkar di sekeliling lehernya namun, Lea menggeleng dan malah mempererat pelukannya. "Aku tak akan menyingkir sebelum kau mengiyakan ajakanku." Lea menekankan. Harry menghela nafas. "Menjauh, Lea, sebelum aku melakukan sesuatu yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya." Ancam Harry.

"Lakukan saja." Lea berujar menantang.

Harry memejamkan mata singkat sebelum tiba-tiba saja dia bangkit dari duduknya, membuat Lea terkejut. Dengan tatapan tajamnya yang terlihat tak berbeda jauh dengan tatapan singa saat hewan itu lapar, Harry mendorong kasar tubuh Lea, hingga menabrak dinding yang berada beberapa jarak di belakangnya.

No ControlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang