#59: Liam's Engagement

7.4K 684 55
                                    

"Apa aku tampak baik-baik saja?" Gemma bertanya dengan cemas. Sedari tadi, dia sibuk memutar tubuhnya, di depan cermin besar. Memastikan jika dia akan terlihat baik-baik saja di pesta pertunangan Liam malam ini.

Taylor yang sudah mengenakan gaunnya menganggukkan kepala dengan malas. Gemma menanyakan hal yang sama padanya berkali-kali. Taylor bosan mendengar pertanyaan itu. Padahal, sudah berkali-kali Taylor berkata jika Gemma terlihat sangat memukau tapi, Gemma masih tak percaya diri dan merasa jika ada yang kurang dari dirinya.

"Gems, kau terlihat sangat cantik, sungguh. Berhentilah mencemaskan penampilanmu yang menakjubkan." Taylor melipat tangan di depan dada, memperhatikan Gemma yang masih menatap pantulan tubuhnya di cermin. Gemma dan Taylor mengenakan gaun rancangan Anne Styles.

"Aku merasa ada yang kurang. Aku masih belum percaya diri." Ujar Gemma menggigit bibir bawahnya.

"Yang kurang darimu adalah pasangan, Sister."

Gemma dan Taylor menoleh ke belakang dan mendapati Harry yang berada di pintu, dengan pakaian formalnya. Taylor diam membeku. Harry terlihat sangat memukau dengan jas hitam yang menutupi kemeja biru muda dan dasi hitamnya. Rambutnya yang sudah memanjang juga disisir ke belakang. Membuatnya terlihat lebih rapih.

Gemma memutar bola matanya. "Aku sudah mendapat pasangan untuk di pesta nanti, Brother."

"Niall, eh?" ujar Harry sebelum terkekeh. Harry berjalan memasuki kamar Gemma dan berdiri di samping Taylor yang masih terpukau akan penampilan Harry.

Gemma mengerucutkan bibirnya. "Pria itu...sungguh. Aku sudah memintanya merahasiakan semua ini dan dia malah memberitahumu? Astaga."

"Tak ada pilihan lain, kan? Kau akan pergi dengan Niall jadi, aku akan pergi bersama Taylor." Taylor dapat merasakan lengan Harry yang melingkar di pundaknya. Taylor melirik sekilas ke arah tangan Harry yang ada di pundaknya.

"Siapa bilang aku akan pergi dengan Niall? Aku memang memintanya menjadi pasanganku tapi, itu jika aku tak mendapatkan pasangan lain di sana. Dengan kata lain, aku akan tetap pergi bersama kalian berdua ke pesta itu." Gemma berkata mengejek. Harry memutar bola matanya. "Kau akan menganggu, Sister."

"Kau pikir aku peduli, Brother?" Gemma balik bertanya.

"Aku akan menggunakan mobil sportku yang hanya bisa ditumpangi dua orang." ujar Harry.

"Kalau begitu, kita harus berdekat-dekatan naik mobil itu. Aku tak peduli. Kita berangkat bertiga." Gemma menekankan.

"Polisi akan menilang kita." Harry beralasan.

"Apa polisi itu berani menilang seorang Gemma Styles?" Gemma membalas, dengan nada angkuh yang membuat Taylor terkekeh. Perkataan Gemma itu mirip sekali dengan perkataan Harry dulu, saat Harry mengantarkan Taylor pulang ke apartemennya dengan kecepatan tinggi dan Taylor memperingati Harry akan adanya polisi.

Sebelum sempat Harry dan Gemma saling adu argumentasi lagi, Taylor berkata, menenangkan kakak beradik tersebut.

"Aku menyewa mobil sebelum aku tiba di London, tapi Gemma menjemputku dengan mobilnya. Jadi, aku bisa menghubungi supir mobil tersebut jadi, kalian berdua bisa pergi ke pesta bersama dengan mobil sport Harry." Taylor mengalah.

Harry dan Gemma menatap Taylor dengan mata yang memicing. Gemma menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak. Aku akan pergi denganmu, Taylor. Aku tak sudi hanya berdua dengan adik keras kepala nan menyebalkan ini." Gemma berkata santai.

Harry menghela nafas. "Baik, baik. Aku tak jadi menggunakan mobil sportku. Kita bisa pergi bersama dengan Range Rover, okay?"

Taylor tersenyum lebar.

No ControlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang