Berbelanja bersama Gemma tidaklah buruk. Ya, setidaknya Gemma tidak memiliki kebiasaan buruk seperti Karlie dan Abigail. Gemma tidak terlalu lama menentukan pilihan, tidak seperti Karlie dan Abigail yang butuh waktu berjam-jam hanya untuk memilih satu barang yang harus mereka beli.
Tangan Gemma dan Taylor sama-sama menggenggam dua totebag berisikan pakaian yang nyaris sama, hanya berbeda warna. Mereka memang memutuskan untuk membeli sesuatu yang dapat mereka gunakan sebagai bukti jika mereka bersahabat.
Mereka membeli kaus berwarna merah untuk Gemma dan biru untuk Taylor dengan penggalan lirik lagu Coldplay pada kaus tersebut. Milik Gemma adalah penggalan lirik A Sky Full of Stars : 'You're a sky full of stars', sedangkan milik Taylor adalah penggalan lirik lagu Yellow : 'Look at the stars, look how they shine for you'.
"Ke mana kita akan pergi lagi?" tanya Taylor, setelah mereka berada di luar mall. Gemma mengedikkan bahunya. "Aku tak tahu. Bagaimana dengan mengunjungi Harry? Mengajaknya makan siang bersama?" Gemma menaik-turunkan alisnya.
"Apa kau yakin kita tak akan mengganggunya kali ini?" tanya Taylor ragu-ragu. Gemma menggeleng. "Tentu saja tidak. Lagipula, dia pasti senang melihatmu datang." Ujar Gemma. Taylor tersenyum tipis. "Baiklah. Ayo, pergi!" ujar Taylor. Gemma mengangguk. Keduanya mulai berjalan kembali menuju ke tempat di mana mobil mereka berada.
Mobil yang ditumpangi Gemma dan Taylor berhenti tepat di depan Styles Enterprise. Seperti biasa, dua orang petugas keamanan muncul dan membukakan pintu untuk mereka berdua. Belum sempat keduanya melangkah memasuki Styles Enterprise, seorang petugas keamanan menghentikan langkah mereka. Dengan sopan, petugas itu berkata, "Mr. Styles baru saja pergi beberapa menit yang lalu. Jika kalian hendak bertemu dengannya, sepertinya tidak akan."
Gemma dan Taylor berbalik, menatap ke petugas itu. "Benarkah?" tanya Gemma. Petugas itu mengangguk. "Ya. Baru beberapa menit yang lalu."
"Apa dia menitipkan pesan atau sesuatu?" tanya Gemma lagi. Petugas itu menggeleng. "Tidak sama sekali, Miss. Dia hanya berkata jika dia harus pergi. Urusan penting." Petugas itu menjelaskan. Gemma dan Taylor saling menatap sebelum akhirnya Taylor berkata, "ya sudah. Lain kali, mungkin? Bukankah aku sudah memberitahumu jika Harry sangat sibuk?" Gemma menganggukkan kepala.
*****
Taylor menghela nafas sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Dia tengah berada di bandara saat ini, dengan koper di sisi kirinya. Gemma tampak berdiri di samping Taylor, melipat tangan di depan dadanya.
"Sepertinya dia tidak akan datang," ujar Taylor pasrah. Gemma memicingkan mata dan menggeleng. "Bukankah dia berjanji untuk mengantarmu ke bandara? Tenanglah. Dia pasti datang. Kita hanya perlu bersabar." Ujar Gemma, mengelus lembut pundak Taylor.
Pesawat yang ditumpangi Taylor akan berangkat kurang dari setengah jam lagi dan Taylor masih berdiri di sana, menunggu kedatangan Harry. Ya, Harry. Kemarin, Harry berjanji pada Taylor jika dia akan mengantarkan Taylor ke bandara namun, sampai sekarang, tidak ada tanda-tanda keberadaan pria itu. Sepertinya Harry sangat sibuk dengan pekerjaannya.
Tak lama kemudian, pengumuman tentang pesawat yang akan Taylor tumpangi pun terdengar. Para penumpang harus berada di dalam pesawat karena pesawat akan segera berangkat.
"Aku harus pergi," ujar Taylor, tersenyum tipis. Taylor memeluk Gemma sambil berkata, "aku akan merindukanmu, Mom Anne dan Harry. Sampaikan salamku pada mereka." Gemma mengangguk. "Jangan lupa hubungi aku saat kau sudah mendarat." Taylor mengangguk. "Tentu saja."
Kemudian, mereka saling melepaskan diri. Taylor berjalan seraya menyeret kopernya, meninggalkan Gemma yang masih berdiri di sana, menatapnya dengan sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Control
FanfictionMungkin semua tahu. Tak ada yang dapat mengontrol seorang Harry Styles, sebelum Taylor Swift datang dan mengubah segalanya.