Chapter 33

33 0 0
                                    

Mobil polisi, dan mobil Mita telah sampai di kantor polisi Jakarta pusat, para polisi yang memborgol Awan, Deven dan Lindra membawa masuk mereka bertiga.  

Salah satu polisi dengan nama tag nya ‘Rusli’ pergi menemui ketua polisi di ruangannya, sebelum masuk, polisi Rusli mengetuk pintu terlebih dahulu, sampai diizinkan untuk masuk, polisi Rusli baru masuk. 
“Pak ketua, 3 orang berhasil ditangkap” ujar Rusli memberitahu pak Adit yang bernama lengkap Aditya caesal Abigail seorang ketua polisi  

“Mereka menculik dan membunuh seorang anak kecil” lanjut Rusli, pak Adit melotot kaget, bagaimana tidak, ia baru saja pulang tugas dari luar kota karena menangkap seorang kriminal kasus pembunuhan berantai, semua tugasnya sebagai ketua polisi sementara digantikan oleh pak Bima seorang ketua detektif.

Pak Adit juga sangat kesal dan marah karena ada yang begitu tega sampai membunuh anak kecil yang tidak berdosa.  
Rusli mengantar pak Adit pergi menemui 3 penjahat itu yang mereka sudah bawa ke ruang interogasi. 

Ojek yang dinaiki Naya tiba di sana, Naya segera membayar tukang ojek itu dengan uang seratus ribu, belum sempat mengambil kembalian Naya buru buru masuk ke dalam dan mengatakan kepada tukang ojeknya untuk ambil saja kembaliannya.  

Tak lama setelah itu, tukang ojek yang dinaiki Charlie juga tiba di sana, Charlie bergegas masuk ke dalam kantor polisi menyusul Naya, tidak lupa Charlie membayar tukang ojek itu. 

Di dalam kantor polisi Naya bertemu dengan beberapa polisi hingga polisi wanita yang sedang bertugas, di depan ruang interogasi, Naya melihat Mita, keysar Marvel dan beberapa orang di sana, dengan cepat Naya memanggil Mita lalu menghampirinya. 
“Kak, kak Mita di mana shaka?” Tanya Naya langsung, Mita tidak menjawab, Mita dan keysar saling bertukar pandang, Charlie berhenti di depan mereka dengan nafasnya yang terengah-engah.

Samuel dan Desti sampai di kantor polisi, mereka bergegas masuk ke dalam dan menemui mereka yang berdiri di depan ruang interogasi. 
“Aku ngak tau Nay, saat di sana shaka udah ngak ada di sana” jawab Mita setelah terdiam beberapa detik  

“Begini aja, Kita dengar penjelasan dari mereka, di mana pastinya keberadaan shaka” timpal Marvel, Mereka setuju, lalu masuk ke dalam.

Di dalam ruang interogasi, 3 penjahat yakni Awan, Deven, dan Lindra diborgol duduk di kursi, Naya sangat kaget melihat pelaku penculikan adalah Awan dan Deven. 

Naya, Samuel, Desti, Charlie, Mita Marvel, dan keysar duduk di kursi samping, sementara pak Adit duduk di depan ketiga penculik.  
“Jangan basa basi lagi, jujur aja lah” ucap Adit memulai pembicaraan. 

“Mereka, mereka yang menyuruh saya menculik anak itu pak, saya hanya disuruh” jawab Lindra dengan gemetar  

“Jangan jeblosin saya ke dalam penjara pak, saya masih punya anak dan istri yang harus saya nafkahin pak” lanjut Lindra semakin ketakutan  

“Lalu kenapa anda melakukan itu!” Ucap pak Adit dengan nada tinggi karena kesal  

“Di mana anak saya!?” Tanya Naya kepada mereka yang ia kenal berjalan mendekati pak Adit.  

Pak Adit mengenal Naya dengan baik, ia tau Naya adalah Cassie cucu angkat eyang yumi, eyang yumi adalah ibunya. Jadi Naya adalah keponakan angkat pak Adit dan juga kakak kandung geby  
“chelsie, duduk dulu ” ucap pak Adit meminta Naya untuk duduk. 

“Di mana anak saya!!!” Tanya Naya lagi dengan nada yang cukup tinggi, Deven tertawa terkekeh kekeh  

“Naya Naya, kan udah gue bilang, apapun caranya akan gue lakuin buat Lo Naya, Lo harusnya berterima kasih kepada gue karna gue udah menyingkirkan beban Lo” ucap Deven lalu tertawa lagi.  

kisah Naya & Samuel ( Cinta Yang Tak Pernah Hilang )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang