Setelah tim 1 sudah meninggalkan panggung, Robert sang pemandu acara berdiri kembali di atas panggung
"Penampilan yang sangat luar biasa, tim satu sepertinya dapat banyak tepuk tangan dari para penonton ya, tadi liat? Siapa yang tidak kenal shakiel aishaka putra arfiza, anak laki laki CEO kita, ikut dalam peran menjadi anak gadis bernama Kinan, wow! Spektakuler, liat di sana CEO kita sampai menangis, ada apa ini CEO Naya kenapa bisa sampai menangis? Kalian pasti bisa menebaknya nih CEO Naya pasti terharu betul?, apa yang ingin CEO sampaikan?" Tanya Robert, dengan kamera yang sudah tersorot di tempat kelima juri.
Naya menarik beberapa tisu lalu mengelap air matanya yang terus mengalir, Faiz tersenyum lalu mendekatkan mulutnya di mic depannya
"Robert, seminggu yang lalu, anak saya Fayhan, memberitau saya, 'ayah, seminggu lagi akan ada kejutan buat ayah yang tidak terduga, ayah tunggu aja ya', sungguh sebuah kejutan yang sangat terduga, shaka pemenangnya!" Faiz memencet langsung memberi tombol hijau dengan sebuah Nama yang ia sebutkan.
"Wow!!!!!! Lampu hijau langsung dari tuan Faiz!! Luar biasa!!!" Ucap Robert meramaikan suasana
"Sudah, tidak usah berlama lama lagi ya, mari kita panggilkan ini dia calon artis kita!" Seru Robert dengan heboh.
Para calon artis artis berjalan menaiki panggung, tidak termasuk shakiel, shakiel tidak mencalonkan diri sebagai calon artis, ia hanya sekedar membantu mereka saja, setelah semuanya sudah berada di atas panggung, Robert tengak tengok tidak melihat Shakiel
"Calon artis cilik kita di mana?" Tanya Robert"Wahaha, shaka, ayo maju ke atas panggung" pinta Robert melambaikan tangannya menyuruh shakiel ke atas panggung.
Timmy mendorong dorong shakiel agar mau ke atas panggung, ia mengangguk anggukkan kepalanya lalu berjalan menuju ke atas panggung.
"Artis cilik berbakat kita nih, beri tepuk tangan yang meriah dong buat shaka!" Semua penonton memberi tepuk tangan yang sangat meriah."Baiklah, Babak voting terbuka babak pemilihan terakhir kita telah dimulai, kalian akan diberi kesempatan berbicara atau menyampaikan apapun itu, sebelum itu, mari kita dengar penyampaian dari CEO kita terlebih dahulu, CEO Naya silahkan" ujar Robert mempersilakan Naya untuk membuka suara
"Selamat siang semuanya, selamat siang para penonton di sini dan juga penonton di rumah, puji syukur kita bisa mengadakan acara babak final ini untuk mendebut calon artis kita yang mempunyai mimpi yang sangat besar, niat awal mengikuti lomba ini, ilmu yang didapat selama pelatihan dan juga mimpi terhadap masa depan, selama kalian yakin, percaya diri adalah hal yang paling utama, kalian jangan bingung mau mengatakan apa di depan kamera, apa yang kalian katakan akan menentukan hasil voting kalian, berapa banyak voting kalian akan menentukan di mana posisi kalian, jadi harap kalian bisa melakukannya dengan serius, dan satu hal lagi, semua gerak gerik kalian dalam waktu yang bersamaan, sudah secara langsung, disiarkan di berbagai media massa semoga beruntung" terang Naya panjang kali lebar.
Calon artis yang berdiri di ujung memulai pembicaraannya
"Hallo semuanya, nama saya Wenny, saya berharap, jerih payah saya selama ini tidak sia sia, dan saya berharap dapat mendapat dukungan dari kalian semua, terima kasih" Wenny selesai menyampaikan sesuatu yang ingin ia sampaikan.Setelah Wenny, calon artis yang berada di sampingnya mengambil mic berjalan maju ke depan satu langkah ke depan
"Hallo semuanya nama saya Tiara, aku rasa ini merupakan rencana Tuhan untuk memberikan aku kesempatan agar dapat berdiri di sini untuk dapat berjuang bersama yang lain, kami pasti akan semangat, harap kalian bisa mendukung kami terima kasih" Tiara memberikan micnya ke calon artis sebelahnya."Hallo perkenalkan nama saya Salma, ngak ada yang perlu saya sampaikan martabat didapatkan oleh kemampuan, terima kasih" salma mundur selangkah lalu memberikan mic ke calon artis sebelahnya, Hanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah Naya & Samuel ( Cinta Yang Tak Pernah Hilang )
Fiksi Remajakisah Naya dan Samuel ini menceritakan sebuah kisah percintaan anak remaja pada umumnya. namun, karena keduanya diyakinkan dengan perasaan, mereka membuat hal di luar batas, nasi sudah menjadi bubur, karena perbuatan mereka yang melakukan hal di lua...