Chapter 19

50 1 17
                                    

Mobil tiba di parkiran rumah sakit, bersamaan dengan itu terlihat mobil Ridzwan bersama dengan Ratu juga tiba di sana, Gio baru turun dari mobil melihat Ridzwan dan Ratu juga turun dari mobilnya. Mereka saling bertemu di parkiran, walaupun kemarin sempat bertemu, mereka tetap berjabat tangan, Ridzwan sedang ada jadwal operasi seorang pasien, ia harus segera ke sana.

Ratu dan Gio berjalan ke arah ruang rawat di mana Naya, Samuel dan Shakiel berada, dengan buah tangan yang Ratu bawa, keduanya tampak asik mengobrol sepanjang perjalanan. Karena terlalu asik mengobrol, tidak terasa mereka sudah sampai di depan ruang rawat. 

Keduanya sama sama masuk ke dalam ruangan, terlihat Samuel, dan Naya yang duduk di ranjang beserta Linda yang duduk di sofa dan Shakiel yang tidur lelap 
“Naya, bukannya istirahat malah ngurusin kerjaan, bukannya sembuh dulu” oceh Ratu kepada Naya

“Ratu, ini lebih penting dari apapun, Lo tau kak Mita diculik” Naya langsung memberitau ratu tentang Mita, Linda lagi lagi menjadi saksi mata, Ratu sangat kaget setelah mendengarnya dari Naya.  

“apa! Kak Mita diculik!” Suara Ratu yang keras membuat shakiel membuka matanya, ia bangun dari baringannya sambil mengucek ngucek Matanya.  

“Nana, kenapa ribut banget?” Terlihat mata shakiel sayu sehabis bangun tidur  

“Ngak ada apa apa sayang, bobo lagi ya..” Naya membaringkan putranya kembali. Shakiel mengangguk angguk lalu menguap, ia kembali memejamkan matanya, beberapa detik kemudian shakiel dapat tertidur dengan lelap.  

“Sssttt.... Jangan terlalu berisik Ratu” oceh Naya karena tadi Ratu berbicara dengan nada yang tinggi hingga membuat shakiel terbangun, Ratu segera meminta maaf karena suaranya membuat shakiel terbangun. 

“Siapa yang nyulik kak Mita?” Tanya ratu dengan suara yang pelan, Naya juga tidak tau siapa yang menculik Mita, ia bingung kenapa akhir akhir ini banyak yang ingin mencelakainya hingga melibatkan keluarganya, seperti Naya yang dulu, Naya tidak akan tinggal diam ketika ada yang berani menyakiti keluarga ataupun teman temannya. 

“Rebecca menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan berencana, ngak ada kabar sama sekali, Rebecca menghilang” kata Gio membuat Samuel sedikit kaget, bagaimana mungkin tiba tiba menghilang, Samuel bisa menebak ia pasti sedang bersembunyi di luar negri.

Naya berpendapat tidak lama lagi Rebecca pasti kembali, ia tau Rebecca berusaha membuat ingatan Samuel semakin buruk, ia pasti tidak mudah melepas Samuel begitu saja.  
Pintu terbuka, Hans berdiri di ambang pintu melihat Ratu, Gio dan Linda juga berada di sana. Bersamaan dengan itu, Raina dan Luna yang baru tiba di sana melihat pintu terbuka, dengan segera keduanya menahan pintu dan ikut masuk ke dalam 
“Buset rame amat?” Ucap Luna melihat mereka juga berada di sana. 

Naya melihat suasana semakin ramai, bukan apa apa, ia takut tidur Shakiel akan terganggu, mendengar teriakan ratu saja sudah membuat shakiel terganggu apalagi beramai ramai begini  
“Guys gue mohon ya jangan terlalu berisik” pinta Naya sambil menyatukan kedua telapak tangannya.

Hans selalu ada solusi, ia meminta Naya agar jangan terlalu risau dengan hal itu, Hans mengambil sesuatu di saku jasnya, sebuah earphone yang selalu ia pakai saat menjelang tidur.  
“Lo tau Nay, earphone ini salah satu produk dari perusahaan kami, gue selalu pake ini saat gue mau tidur, kenapa? Karna di lingkungan rumah gue berisik karna dekat dengan rel kereta api, tiap tengah malam atau menjelang subuh pasti ada yang lewat, nah gue coba tuh pake ini, hasilnya luar biasa suara rel kereta api ngak kedengaran” Hans menjelaskan sekaligus mempromosikan produknya  

“Beneran ngak sih? Lo Cuma mempromosikan produk Lo doang kan?” Protes Samuel.  

“Aduh mamae, Sam gue balik lagi nih, ini Sam gue nih sahabat gue?” Tanya Hans sambil merangkul Samuel, Samuel menganggukkan kepalanya

kisah Naya & Samuel ( Cinta Yang Tak Pernah Hilang )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang