Chapter 36

14 0 0
                                    

Acara pernikahan sudah selesai, sepasang pengantin baru, baru saja tiba di rumah megah milik Samuel.
Shakiel dan Shaindra mereka titipkan kepada charlie, Charlie juga sangat pengertian, tau mereka adalah sepasang pengantin baru, charlie buru buru membawa kedua cucunya pulang ke rumahnya tanpa mengacaukan rencana mereka.

Samuel membopong tubuh Naya berjalan menuju ke kamar. sampai di kamar, ranjang yang berukuran 2 meter penuh dengan bunga mawar yang bertaburan, lantainya pun beralas karpet merah berbentuk hati, bahkan di atas ranjang figuran foto sepasang pengantin terpajang di atas.

Naya melihat seisi kamar itu, matanya melihat sekeliling melihat kamar yang begitu cantik, Naya sadar Samuel sudah tidak berada di sampingnya, ia tolah toleh mencari Samuel, ternyata pria yang sudah menjadi suaminya berada di kamar mandi di dalam kamar mereka, Naya melepas penatnya dengan duduk di kasur, hari yang sangat melelahkan ditambah lagi besok harus ke kantor.

Beberapa detik berlalu, Samuel keluar dari kamar mandi, jas pengantinnya sudah ia lepaskan, ia hanya memakai kemeja putih dengan dua kancing yang sengaja tidak ia rapatkan, Naya menatap Samuel dari atas sampai bawah, Samuel berjalan mendekati istrinya yang duduk di ranjang sendiri.
Naya beranjak dari tempat duduknya, belum sempat melangkah, lengan Naya ditahan oleh Samuel.
"Mau kemana sayang?" Tanya Samuel.

"Ke kamar mandi, gerah soalnya" jawab Naya, Samuel melepas tangannya yang menahan tangan istrinya, Naya berjalan ke kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi, sembari menunggu sang istri keluar, Samuel membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

Beberapa menit berlalu, Samuel masih berbaring di atas ranjang
"Lama banget sih istriku" batin Samuel.

Tak lama kemudian, Naya akhirnya keluar dari kamar mandi dengan memakai kimono,
Rambut Naya yang panjang lurus terurai serta pahanya yang putih menambah penasaran Samuel untuk meminta haknya sebagai seorang suami, parfum wangi yang dipakai Naya tentu saja  tambah menggoda Samuel yang daritadi hanya melongo melihat penampilan sang istri.
"Sam, Sam kok bengong sih?" Tanya Naya yang malu karena terus dilihat oleh Samuel.

"Ngak, ngak kok sayang" jawabnya

Samuel segera mendekati Naya dan langsung mencium bibir Naya yang sangat menggoda daritadi.
Beberapa detik kemudian, Samuel melepas lumatan yang ia lakukan kepada Naya, ia menarik Naya duduk di ranjang bersamanya.

wajahnya kian memerah sekujur tubuh Samuel mulai panas, Naya sengaja membuat Samuel nafsu berat, ia berubah posisi duduk yang tadinya duduk di ranjang berubah menjadi duduk di paha Samuel.
Naya mengalungi kedua tangannya di leher Samuel, hingga membuat Samuel kesulitan menelan salivanya.

Karena sudah tidak tahan lagi, Samuel langsung melumat bibir Naya dengan lembut, Selang beberapa menit keduanya masih mempertahankan ciuman mereka sampai membuat Naya terbaring di atas kasur dan Samuel menindih tubuh Naya.

Samuel melepas lumatannya lalu melepas kemeja putihnya, dengan cepat setelah terlepas, Samuel membuang kemeja nya itu ke bawah, ia lalu melanjutkan melumat bibir Naya, kedua tangan Naya ia kalungkan ke leher Samuel, sedangkan tangan Samuel sibuk membantu melepaskan bikini yang dipakai Naya.

Samuel melepas kembali lumatannya menatap Naya dengan lekat
"Making love with you baby" ucap Samuel

"Anak kita bertambah 1" Samuel melanjutkan melumat bibir Naya kembali.

Malam itu menjadi malam yang indah bagi sepasang pengantin baru di dalam kamar.

Matahari mengantikan bulan, dunia sudah bersinar, embun pagi hari masih terasa segar, sisa hujan semalaman masih terasa, ibu ibu melakukan aktivitas hariannya seperti membeli sayur mayur untuk dimasak, sebagian ada yang melakukan joging pagi senam aerobik dengan lagu yang mengiringi senam yang dipandu oleh ketua senam.

kisah Naya & Samuel ( Cinta Yang Tak Pernah Hilang )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang