Chapter 39

5 0 0
                                    

Mobil tiba di depan kantor polisi Jakarta pusat, ia dan asistennya segera turun dari mobil, mereka berjalan masuk ke dalam kantor polisi.

Polisi wanita mendatangi jeruji besi tempat awan, deven dan Rebecca ditahan, ia membuka gembok jeruji besi dan memanggil mereka karena ada yang mengunjungi mereka.

Setelah dibuka, mereka keluar dari jeruji besi, Kedua tangan mereka diborgol guna mencegah ketika mereka sampai nekat seperti kasus Bowo sebelumnya.
Saat sudah sampai, mereka melihat seorang wanita, terutama rabecca, ia merasa tak asing dengan wanita itu 

"Laura" ucap rabecca melihat orang yang ada dihadapannya adalah rabecca

"Hallo kak" sapanya, ia membuka kacamatanya melihat mereka dengan memakai baju tahanan.

Di dalam mobil, Samuel menyetir mengantar anak dan istrinya pulang menuju rumah, Shaindra dan Shakiel sangat senang sebentar lagi mereka akan memiliki adik, melihat kedua anaknya sangat senang, Naya dan Samuel ikut senang

"Anak anak, mulai sekarang kalian sebagai laki laki harus bisa menjaga mama oke, jangan bikin Mama repot ya, papa yakin kalian anak yang hebat"

"Siap papa!" Sahut Shain dan Shakiel bersamaan

"Shain, aku seneng banget, sebentar lagi kita bakalan punya adek, shain, mari kita membuat janji" ucap shakiel sambil mengulurkan jari kelingkingnya

Shain langsung menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Shakiel
"Shaka dan Shaindra berjanji, akan selalu menjadi kakak yang baik selalu menjaga, saling melindungi dan saling menyayangi selamanya"

Shaindra tersenyum merekah sampai membuat kedua matanya sipit, ia mengangguk anggukkan kepalanya lalu mengatakan janji.
Samuel dan Naya sangat senang melihat kedua anaknya saling membuat janji, Samuel menatap Naya dengan penuh cinta,  ia lalu menggenggam tangan Naya dengan erat

"Nay, aku ngak akan ulangi kesalahan aku dulu, membiarkan kamu berjuang sendiri demi anak kita, aku akan selalu berada di sisi kamu sayang"
Ucapan Samuel membuat Naya tersenyum senang dan terharu.

"Makasi ya, kamu kembali ke sisi aku menjadi Suami ku dan ayah dari anak anak kita" ucap Naya tersenyum senang.

Samuel mengecup punggung telapak tangan Naya.
Mobil Samuel sampai di rumah charlie, Naya bingung tadi bukannya bilang mau mengantar mereka pulang ke rumah  tapi kenapa malah ke rumah charlie?

Mereka pun turun dari mobil, tampaknya di rumah charlie masih ramai orang karena jam masih menunjukkan pukul 7.45 pagi. Ada mobil keysar, mobil Hans, dan mobil lainnya yang menginap di sana.
Bagaimana tidak menginap, jam 00.34 dini hari Hans datang kembali sambil membawa banyak sekali botol beer, mereka menikmati beer bersama hingga membuat mereka mabuk, kecuali Mita, Charlie, Desti, Geby dan Marsya yang tidak meminum beer.

Samuel, Naya, Shain dan Shakiel masuk ke dalam rumah dan melihat mereka menikmati sarapan di atas meja panjang.

"Shaka, Shaindra ayo sini sarapan bareng yuk" ajak Charlie kepada kedua cucunya

Shakiel dan Shaindra berlari menghampiri mereka dan ikut sarapan bersama mereka
"Kalian dari mana?" Tanya Geby menghampiri Naya

"Dari rumah sakit ma" jawab Samuel dengan cepat.

Mereka sontak langsung menoleh ke arah mereka, Mita dengan cemas mendekati Naya dan Samuel
"Siapa yang sakit? Naya kamu sakit?" Tanya Mita dengan cemas

Naya hanya tersenyum menatap Mita yang cemas kepadanya
"Ngak usah khawatir kak, aku ngak sakit kok" jawab Naya setelah beberapa saat diam membuat suasana menjadi hening. Hal tersebut membuat mereka bingung

kisah Naya & Samuel ( Cinta Yang Tak Pernah Hilang )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang