chapter 11

47 2 8
                                    

Naya sampai di perusahaan nasa stars, ia turun dari mobil lalu berjalan masuk ke dalam,
Lidya yang merupakan sekretaris keduanya menghampirinya dan segera memberitahu para artis pendatang baru sudah berada di ruang trainee menunggunya.

Naya berhenti seketika, ia memberitau Lidya setelah makan siang panggil Chika asisten bagian keuangan ke ruangannya, Naya pun berjalan ke ruangan trainee di lantai 5

Sampai di sana Naya melihat semuanya sudah berkumpul, melihat Naya sudah datang, para artis pendatang baru menyapanya dengan sopan
"Selamat datang di nasa stars, saya mengumpulkan kalian ke sini, karna ingin kalian semua menjadi pemeran dalam sinetron yang saya buat, nantinya sinetron ini akan di tayangkan di stasiun tv super power, semua sudah mendapat bagian masing masing kan? Tidak peduli mau jadi pemeran utama, kedua ketiga dan seterusnya, kalian tetaplah bintang yang akan bersinar nantinya, ayo kita mulai test nya"

Test akting dimulai, Naya duduk di samping sutradara, kemampuan akting mereka tidak usah diragukan lagi, semuanya bertalenta dalam berakting, ekspresinya pun dapat memerankan karakter masing-masing.

Samuel berjalan mendekati kursinya dan duduk di kursi kantornya, ia segera mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya, telfon pun tersambung.
"Hallo, kirim SMS kepada perusahaan nasa stars, ajak mereka kerja sama dengan studio Lo"

"Alat yang Lo kembangkan sendiri"

"Iya, alat itu"

"Hanya sementara" setelah itu, Samuel mengakhiri teleponnya dengan seseorang di dalam telfon

beberapa jam kemudian test selesai, para artis pendatang baru sangat puas dengan peran yang mereka dapat
"CEO gimana Dengan peran anak anaknya? Soalnya dari semua pemeran ini ada flashback masa lalu gitu, jadi butuh beberapa anak kecil untuk mereka waktu kecil, dan juga orang tua dalam drama itu CEO" tanya sutradara Gilang

"Para pendatang baru saja sudah sebagus itu aktingnya, ketika masuk dunia entertainment, tidak diragukan lagi kemampuan akting mereka, pak Gilang tenang saja, serahkan semuanya kepada saya, saya akan mencari peran peran itu" ucap Naya tersenyum kepada pak Gilang

"CEO 15 menit lagi akan ada rapat dengan para direktur direktur untuk membahas tentang studio yang mau mengajak perusahaan ini kerja sama" terang Linda menjelaskan

"Iya, saya segera ke sana, pak Gilang bapak tinggal melaksanakan proses syutingnya bulan depan, bapak tenang saja semuanya sudah saya atur dengan baik."

Sutradara Gilang langsung mengiyakan Naya lalu bersalaman dengannya, setelah itu Naya pun segera ke ruangan rapat.

Rebeca masuk ke ruangan Samuel, mengambil ponselnya di meja lalu berjalan mendekati Samuel yang duduk di sana, melihat pesan masuk di ponselnya, Rebeca segera membuka dan melihat isi pesan itu, Samuel meliriknya sekilas, batinnya sekarang penuh pertanyaan kenapa Rebeca melakukan itu kepadanya
"Sam, ada rapat yang harus you hadiri"
Samuel berhenti menulis lalu berdiri berjalan keluar ruangan diikuti oleh Rebeca

Rapat telah di mulai.
Di ruang rapat, semua sudah berkumpul di sana direktur utama nasa stars menjelaskan tentang vr box ( box virtual reality).

Vr box ( box virtual reality) merupakan salah satu alat yang dikembangkan oleh studio aurora sky, direktur utama menjelaskan secara rinci bagaimana penggunaannya maupun manfaatnya, setelah dijelaskan, direktur utama membagikan vr kepada mereka satu persatu, mereka memakainya dan melihat film pendek yang ditayangkan di vr, saat saat semua fokus memasang vr di mata mereka, seorang pria berpakaian jas hitam masuk ke ruangan dan berdiri di depan mereka. Pria itu adalah gio Abraham, CEO studio aurora sky.
"Bagaimana? Vr nya  memuaskan? Film yang di tayangkan bagus?" Tanya seorang pria bernama lengkap Gio Abraham

kisah Naya & Samuel ( Cinta Yang Tak Pernah Hilang )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang