Chapter 26

39 1 0
                                    

Jam menunjukan pukul 18.34, di rumah Samuel, Naya duduk di sofa sambil mengetik di laptopnya, Samuel membawa dua cangkir kopi untuk dirinya dan Naya, melihat Naya masih sibuk mengetik tidak kunjung berhenti, Samuel meletakkan dua cangkir kopi di meja kaca  

“Udah sampai mana ceritanya?” Tanya Samuel menyeruput kopinya.  

Naya tidak menjawab, ia hanya menatap Samuel lalu menunjukan hasil karangannya, setelah Samuel sudah membacanya Samuel meletakkan laptop Naya kembali di meja. Samuel memerhatikan Naya daritadi hanya diam saja sejak sampai di rumahnya.  
“Nay, kamu kenapa sih diam aja daritadi?” Tanya Samuel kepada Naya.

Beberapa menit Naya terdiam, ia menghela nafas panjang lalu duduk menghadap Samuel, Samuel semakin bingung melihat Naya yang terus menatapnya. 
“Sam, aku cemburu” ucap Naya.  

“Orang orang pada tau kamu adalah mantan suami dia sedangkan aku? Orang orang tau aku hanya pacar kamu Sam, pelakor lagi” lanjutnya. 
Naya merasa tidak terima disebut pelakor oleh netizen, Naya ingin sekali orang orang tau dirinya adalah kekasih dan akan menjadi istri Samuel.

Samuel tertawa kecil sambil mmbungkam mulutnya sendiri, ia menyampingkan wajahnya tidak menatap Naya lagi 
“Kenapa ketawa?!” Naya kesal melihat Samuel tertawa kecil. 

“Iya maaf, abisnya kamu lucu banget sih” Samuel kembali menghadap Naya menatap matanya 

“Jangan cemburu dong, cepat atau lambat, kebohongan akan terkuak, dan aku bakalan umumkan ke seluruh dunia kalo kamu adalah wanita yang paling aku sayang”

Kekesalan Naya mereda setelah mendengar perkataan Samuel, ia tersenyum melihat pria yang ada di hadapannya sekarang, beberapa detik mereka saling memandang dan tersenyum, Samuel memberitahu niatnya ingin mengadopsi Hendra sebagai anak mereka dan adik angkat shakiel, Samuel merasa kasian melihat Hendra diadopsi oleh Alessia yang hanya menggunakannya sebagai alat untuk permainannya. 

Naya berpikiran sama dengan Samuel, ia juga merasa kasian dengan Hendra yang harus hidup bersama dengan orang licik seperti Alessia, Naya sangat setuju jika Samuel mau mengadopsinya, sudah sejak awal bertemu Naya ingin mengadopsi Hendra, namun karena tidak memenuhi persyaratan, pihak panti asuhan tidak bisa menyerahkan hak asuh Hendra kepada Naya. Tapi mereka juga harus bertanya dan meminta persetujuan dari shakiel. 
“Besok weekend kan? setelah acara pernikahan Mita sama key, aku antar kamu ke suatu tempat” ucap Samuel membuat Naya penasaran  

“Kemana?”  

“Ada deh, aku juga ajak Hendra ke sana, kamu ajak shaka ke sana oke” ucap Samuel, Naya mengangguk anggukkan kepalanya tanda setuju. 

Mita membersihkan ruangan kamar rumah Charlie, ia membuka lemari meraih sebuah kotak berukuran besar, untuk kedua kalinya Mita membereskan kamarnya yang berantakan dengan barang barang lama yang ia simpan di dalam lemari tua. Mita membuka penutup kotak, di dalam kotak itu Mita melihat beberapa lembar foto yang terbalik, Mita mengambil semua foto itu lalu melihat satu persatu lembaran foto di kotak besar yang ia simpan di dalam lemari.

Senyuman Mita terpancar saat melihat foto satu persatu, foto pertama yang Mita lihat adalah foto dirinya yang masih kecil bersama dengan almahum ibunya Widya.  

Foto kedua ia melihat foto mereka bertiga, Charlie, Widya yang tengah hamil besar dan Mita yang berada di tengah tengah mereka.  
“Mami, besok Mita mau nikah, pagi pagi Mita ke sana ya mi, mau minta restu mami, mami bahagia selalu ya di sana, Mita akan selalu doain mami” ucap Mita lanjut melihat foto yang lain. 

Saat saat ia melihat foto foto yang ia pegang, Mita berhenti di foto terakhir, ia menatap foto itu dengan penuh rasa kebencian, Mita meletakkan foto foto menyisakan satu foto lalu merobeknya menjadi dua, foto itu adalah foto dirinya bersama Awan  
“Kenapa foto itu masih ada sih?” Gumam mita di dalam kamarnya.  

kisah Naya & Samuel ( Cinta Yang Tak Pernah Hilang )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang