Chapter 32

30 0 0
                                    

Naya yang berjalan kembali ke ranjangnya tanpa sengaja menyenggol nakas membuat gelas, hingga obat obatan jatuh ke bawah, suara barang jatuh membuat Samuel buru buru masuk ke dalam, melihat Naya berdiri sambil memegang dadanya, Samuel bergegas mendekati Naya. 
“Naya kamu kenapa? Ngapapa?” Tanya Samuel dengan cemas, Samuel lalu menuntun Naya duduk di ranjang.  

“Sam” panggil Naya membuat Samuel sigap 

“Iya kenapa ? Ada yang sakit?” Tanya Samuel dengan cepat  

“Perasaan aku ngak enak banget”  

Mobil charlie dan mobil Keysar terus melaju mencari mobil yang ada di dalam foto, Namun sayangnya mereka sudah ketinggalan jauh hingga membuat mereka memutuskan untuk pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kasus penculikan anak.

Samuel menuangkan segelas air putih untuk Naya, ia lalu menyuruh Naya agar tetap tenang, Naya meneguk segelas air putih. 
“Aku kepikiran Shaka sam” ucap Naya, Samuel memberitahu Naya, shakiel mungkin sudah berada di rumah charlie karena Samuel yang meminta Charlie untuk mengantar dan menjemput Shakiel, tapi sebagai seorang ibu, Naya merasa tidak tenang, ia benar benar khawatir, fillingnya selalu mengatakan shakiel sedang tidak baik baik saja sekarang 

“Yaudah gini aja, kita coba telfon Dady charlie aja ya supaya kamu lebih tenang” Samuel mengambil handphone-nya lalu mulai menghubungi Charlie. 

Charlie, Desti, dan Keysar duduk di bangku kantor polisi menunggu Mita yang membuat laporan, Ponsel Charlie berdering, melihat panggilan masuk dari Samuel, Charlie ragu untuk mengangkatnya 
“Angkat aja, shaka anak mereka, gimanapun juga mereka harus tau Shaka dibawa orang”

karena lama menunggu Charlie mengangkatnya, Desti merebut ponsel Charlie lalu menjawab panggilan masuk dari Samuel 
“Hallo Dady”  

“Hallo Sam” panggil Desti memulai pembicaraan
 
“loh Mimom, Mimom kok angkat telfonnya? Dady mana?” Tanya Samuel bingung  

“Sam, Mimom harus kasih tau kamu dan juga Naya, Naya pasti sama kamu kan?” Tanya Desti memastikan 

“Iya, iya Naya sama aku kok Mimom ada apa sih?” Tanya Samuel lalu membesarkan volume suara  

“Shaka Sam, shaka diculik” ucap Desti to the points 

“Sekarang Mimom, Dady, key sama Mita di kantor polisi membuat laporan penculikan anak” Desti lanjut berkata.

Mendengar shakiel diculik, Naya yang memegang gelas pun langsung menjatuhkan gelasnya ke bawah. 

Telfon pun terputus, melihat Naya sudah mulai menangis setelah mendengar kabar itu, Samuel berusaha membuat Naya agar tetap tenang. 

Naya mencabut infusnya beranjak dari tempat tidurnya akan tetapi usahanya ditahan oleh Samuel, Samuel langsung menarik Naya ke dalam pelukannya, mengelus Elus rambut Naya yang menangis. 
“Kamu tenang ya, shaka pasti baik baik aja pentingin kesehatan kamu ya sayang, kamu tenang aja shaka ngak akan kenapa Napa percaya sama aku”  

“Ngak aku ngak bisa tenang, aku ngak bisa tenang Sam, anakku diculik orang, shaka pasti ketakutan sekarang, aku ngak bisa tenang Sam” ucap Naya yang tengah menangis. 

“Aku, aku mau cari shaka  aku ngak bisa diam aja kayak gini” Naya turun dari ranjangnya namun Naya terus ditahan oleh Samuel.
 
Naya berontak meminta Samuel agar melepaskannya, tapi Samuel tetap menahannya, tiba tiba Naya merasakan sakit di perutnya, Naya memegang perutnya merintih kesakitan, melihat hal itu, Samuel sangat cemas, ia memencet tombol call bel, beberapa saat kemudian, dokter Ridzwan dan perawat tiba di sana, dokter Ridzwan memeriksa Naya, setelah diperiksa, dokter memberikan suntikkan pereda sakit, beberapa menit setelah disuntikan, Naya pun tertidur  

kisah Naya & Samuel ( Cinta Yang Tak Pernah Hilang )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang