chapter 10

46 2 5
                                    

Malam hari telah tiba.
Di rumah Charlie, tepatnya berada di depan rumah Charlie sudah dihias cantik, balon balon, makanan, minuman dan berbagai macam sudah disiapkan
Charlie, Shakiel, Mita, ratu, Naya, Ariel  Rendy, Hans, Maya, Luna, Reza, Rendy, Raina, justin, keysar, Desti dan Marsya Masing masing memakai aksesoris Hawai seperti rok hula hula, kalung bunga dan sebagainya
"Welcome to the party" ucap Charlie menyambut mereka.

Justin melihat Raina berdiri di sana, ia segera berjalan mendekatinya
"Hallo Rai, lama ya kita ngak bertemu" sapa Justin kepada Raina sembari memberikan segelas minuman untuk Raina.

"Iya, udah 6 tahun kita ngak ketemu"

"Jujur sih, Lo tambah cantik aja"

"Aduh mamae, Justin eeh bukan bulting, udah jadi aktor nih, lama ngak ngumpul kayak gini" ucap Hans nimbrung di tengah tengah mereka, ia juga mengalungkan tangannya ke leher Justin.

"Yoi bro, eeh kayaknya ada yang kurang nih, sayang banget ya Sam udah ngak ada"

Raina menginjak kaki Justin, membuat Justin menahan sakit, Justin sadar ia telah kecoplosan, ia melihat ke arah Naya yang memasang wajah sedih, Justin segera meminta maaf kepada Naya karena telah membuatnya sedih, Naya menggelengkan kepalanya, lagipula tidak apa apa, Naya merasa ucapan Justin benar, Samuel memang sudah meninggal 6 tahun yang lalu, Naya malah merasa tidak enak hati, karena ia  tidak bermaksud membuat Justin merasa bersalah, shakiel terus melihat mereka yang menjadi aneh setelah mengatakan Samuel telah tidak ada, pertanyaan kecil keluar dari mulut shakiel.

"kenapa semuanya bilang papa udah ngak ada? Emang bener ya ma? Trus om penyelamat itu bukan papa?" Pertanyaan itu membuat Naya bingung bagaimana menjawabnya, ditengah tengah kesunyian karena pertanyaan shakiel, Charlie segera mengalihkan pembicaraan, ia tau Rendy mau memberi satu pengumuman yang sangat penting, Charlie mempersilakan Rendy untuk berbicara, Rendy yang tau situasi seperti itu segera mengumumkan hal yang penting

"ngak lama lagi gue dan Ariel akan segera bertunangan" ucap Rendy.

Rendy mengumumkannya sambil merangkul Ariel, Ariel mengangguk angguk mengiyakan perkataan Rendy, Ariel menambahkan Rendy sudah melamarnya setahun yang lalu waktu Naya keluar kota bersama Shakiel karena urusan pekerjaan, karena sibuk dengan pekerjaan masing masing, pertunangan jadi diundur terlebih dahulu sampai benar benar sudah siap, mendengar itu semuanya tampak ikut berbahagia.

"Bebeb Rendy nya inces, udah lah ngapapa gue rela, lagipula banyak kok aktor aktor lain yang lebih ganteng kayak Angga yunanda, Umay Shahab, siapa lagi tuh yang ganteng tuh, varell Bramasta" ucap ratu

"Arnold Leonard rat." Timpal Hans

"nah, Bastian Stell, banyak lagi lah pokoknya"

"yeee emang dikira mereka mau ma lu?" Tanya Raina meledek ratu

"ya ngak tau sih, Namanya juga andai." balas ratu.

Marsya hanya diam aja, ia mengingat kembali waktu ia berumur 5 tahun, semuanya mengadakan pesta seperti ini, ia ingat betul Samuel yang mengendongnya bermain melewati tali,  melihat Marsya hanya murung, Naya berjalan mendekatinya, ia memanggilnya, namun 3 kali memanggil Marsya, Marsya baru tersadar. Tanpa ia sadari, air matanya jatuh menetes ke bawah, melihat tetesan air bening yang turun dari Mata Marsya, Naya jadi bingung dan cemas, ia langsung duduk di sebelah Marsya.
"Kenapa?" Tanya Naya, ia membantu Marsya menghapus air matanya.

"Aku kangen sama kak Sam kak" jawab Marsya setelah beberapa menit diam.

"Waktu Marsya umur 5 tahun, Marsya digendong oleh kak Sam saat mengadakan pesta kayak gini, tempatnya emang sama kayak dulu, tapi ngak ada kak Sam jadi berbeda, marsya juga kangen liat kak Sam dan kak Naya bermesraan kayak dulu" lanjutnya.

kisah Naya & Samuel ( Cinta Yang Tak Pernah Hilang )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang