Naya melempar ponselnya di meja yang berada di depannya, ia masih terdiam, tatapannya hanya tertuju kepada televisi yang tidak menyala, ia sudah disarankan dokter agar beristirahat lebih banyak. Namun, karena banyak masalah yang muncul, diam saja tidak akan menyelesaikan semuanya, Ia memijit kepalanya yang terasa sakit, Samuel menuruni anak tangga melihat Naya duduk di sofa depan televisi, beberapa kali Samuel memanggilnya, Naya tak berkutik sama sekali.
Samuel ikut duduk di sofa melihat Naya yang masih menatap televisi yang tidak menyala, Samuel melambaikan tangannya di depan mata Naya, tapi tetap saja Naya tidak berkutik, Naya sudah terjebak di dalam lamunannya.
Naya yang tidak menyadari kehadiran Samuel, dengan tatapannya yang kosong, Samuel tentu saja sangat khawatir dengan Naya. Bagaimana tidak khawatir, mereka harusnya sudah tidur dan beristirahat agar sembuh dengan cepat malah belum juga istirahat, padahal jam sudah menunjukan pukul 22.24 malam, Samuel memegangi pundak Naya.
“Allahuakbar!!!” Ucap Naya kaget setelah pundaknya dipegang oleh Samuel, ia tentu saja ikut kaget mendengar ucapan Naya barusan.“Kamu kenapa sih? Aku udah panggil kamu daritadi loh, lamunin apa? Jangan banyak pikiran ah.”
“Kamu Sam kan?” Tanya Naya sembari memegang kedua pipi Samuel
Samuel mengernyitkan keningnya, ia bingung benar benar bingung otaknya penuh dengan pertanyaan, saat Samuel bertanya ada apa ? Naya tidak menjawab, kedua tangan Naya yang menyentuh wajah Samuel pun ia turunkan.
“Eh, kamu harusnya jam segini udah baring tidur mimpi indah di ranjang, kamu masih sakit, dua minggu doang loh kamu opname di rumah sakit.” Samuel menasehati Naya sembari menatap Naya yang memijit kepalanya.Naya berhenti memijit dan ikut menatap Samuel balik, keduanya sama sama menatap, berbagai alasan diutarakan Naya menolak untuk istirahat, menurutnya istirahat tidak begitu baik untuk melawan sakit.
“Dua Minggu kamu bilang doang?” Naya menggeleng gelengkan kepalanya menatap Samuel. Bandel dan keras kepala sama seperti dulu tidak pernah berubah, Samuel tentu saja sudah terbiasa sejak dulu dengan sifat keras kepala Naya“Oke kamu keras kepala” Samuel berdiri lalu langsung membopong tubuh Naya berjalan menaiki tangga, Naya berontak minta diturunkan namun, Samuel tetap kekeuh tidak mau menurunkannya, Naya hanya bisa pasrah dibopong oleh Samuel naik ke atas.
Esok harinya di gedung perusahaan nasa stars, wartawan wartawan banyak masih menunggu kedatangan seseorang yang bisa memberi informasi berita untuknya, sudah beberapa hari depan gedung nasa stars dipenuhi dengan wartawan wartawan haus informasi. Dari arah jauh, Naya dan Linda duduk di belakang mobil dengan supir yang bernama lengkap Andrew, Andrew sendiri adalah supir kepercayaan Samuel, Samuel menyuruhnya mengantar mereka ke sana.
“Begitu banyak wartawan wartawan gimana mau masuk?” Tanya Linda menggaruk kepalanya yang tidak gatal“Wartawan wartawan sekarang haus informasi, sampai rela nunggu berdiri Berjam jam di sana, ck Ck ck ck.” andrew menggeleng gelengkan kepalanya, Naya memerintahkan Andrew untuk melaju ke tempat karantina calon artis lagipula di dalam sudah ada Lidya yang menanganinya, jika ada yang harus Naya tangani Lidya akan menghubunginya, mobil berjalan berangkat ke tempat karantina para calon artis.
Selang beberapa lama mobil yang dinaiki Naya pergi, mobil Avanza putih berhenti di depan gedung nasa stars, melihat itu adalah Anna yang baru tiba, semua wartawan wartawan menyerbu merapat di dekat mobil Anna seperti zombie zombie yang kelaparan saat melihat orang.
“Naya ngak mungkin ke sini deh, ke tempat karantina.” ucap Anna, Asisten pribadi Anna menganggukkan kepalanya lalu melajukan mobilnya menuju ke karantina, para wartawan yang ingin menguak informasi kecewa berat karena sampai sekarang belum ada klarifikasi dari Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah Naya & Samuel ( Cinta Yang Tak Pernah Hilang )
Teen Fictionkisah Naya dan Samuel ini menceritakan sebuah kisah percintaan anak remaja pada umumnya. namun, karena keduanya diyakinkan dengan perasaan, mereka membuat hal di luar batas, nasi sudah menjadi bubur, karena perbuatan mereka yang melakukan hal di lua...