Sebuah mobil putih yang tidak asing di mata Mita berhenti di dekat mereka, pemilik mobil tersebut membuka jendela kaca mobil, Mita melihatnya, pemilik mobil itu adalah keysar, sahabat Naya dan juga kekasih Mita.
Mita segera meminta bantuan keysar untuk membawa Naya ke rumah sakit, tanpa bertanya lagi, keysar segera turun dari mobil dan membantu Mita membawa Naya ke rumah sakitSetibanya di rumah sakit, Naya segera ditangani oleh dokter spesialis kandungan, beberapa saat diperiksa, dokter keluar dan menjelaskan keadaan Naya dan janinnya, dokter menyarankan agar Naya dirawat inap saja di rumah sakit karena saat ini kondisi janin yang lemah, Mita langsung menyetujuinya dan akan memberitahu charlie mengenai hal ini.
Di dalam ruang poli kandungan, Naya akhirnya sadarkan diri, ia mengingat berita tentang kecelakaan pesawat yang menewaskan kekasihnya, Samuel.
Air matanya turun kembali, ia mengingat lagi perkataan dan janji janji Samuel kepadanya, Naya memegangi perutnya mengingat ia tengah mengandung dan usia kandungannya yang masih sangat muda
"sam, kenapa sih kamu ngak menuhin janji kamu dan malah pergi ninggalin aku dan anak kita, aku harus bagaimana sekarang Sam, apa aku bisa merawat anak kita" kata Naya dalam hati, Naya bangun dari baringannya dan beranjak dari tempat tidurnya, ia berjalan keluar dari ruang poli kandungan, tanpa melihat dokter, Mita dan keysar yang ada di sana, Naya berjalan keluar tanpa menghiraukan mereka.Mita sudah mengerti, Naya yang keras kepala pasti tidak ingin diopname, ia meminta dokter agar meresepkan vitamin penguat kandungan dan obat obatan saja, ia meminta keysar untuk mengambilnya sementara Mita segera pergi menyusul Naya.
Naya berjalan keluar dari rumah sakit, ia berjalan tanpa melihat orang orang di sekitarnya, pandangannya pun terlihat kosong, hanya ada air mata yang mengalir membasahi kedua pipinya.
Setibanya di jalan raya, Naya tidak peduli mobil mobil dan motor motor membunyikan klakson untuknya, Naya tetap lurus berjalan tanpa berhenti, hal tersebut membuat para pengendara kesal dan meneriaki Naya.
Mita yang menyusul Naya kaget melihat Naya berjalan di jalan raya, ia segera meminta maaf kepada para pengendara.
Naya berhenti melangkah, sebuah truk kontainer membunyikan klakson dengan keras, Naya menoleh melihat truck kontainer tersebut, lampu truck kontainer pun menyoroti wajah Naya, untungnya truck kontainer berhenti di depan Naya, Mita tentu saja kaget melihat hal tersebut, ia bergegas mendekati Naya
"eh nyari mati ya! Untung aja sempat rem!, gimana sih!" Oceh supir truck kontainer"maaf pak maaf, maaf" ucap Mita, ia segera menarik Naya ke tepi jalan
Mita memegangi kedua pundak Naya, melihat kedua matanya yang terus meneteskan air mata, Mita langsung memeluknya dengan erat
"Nay, kamu masih punya kakak, kakak akan membantu kamu dan selalu ada untuk kamu, kamu jangan begini dong, kakak mohon kembali jadi naya yang kakak mau, kakak ngak mau Naya yang begini" ucap Mita, ia ikut menangis merasakan kesedihan Naya."aku mau pulang" ucap Naya, Mita menganggukkan kepalanya menuruti kemauan Naya.
Di rumah Desti
Mereka semua sudah mendengar berita jatuhnya pesawat, keluarga candra pun ikut jadi korban.Desti mengambil remote lalu mematikan tv nya,
Maya Ariel dan Raina saling menatap, Desti tidak berkutik, ia duduk di sana tanpa mengeluarkan suara, wajahnya terlihat sangat kesal, mereka yang duduk di sofa juga tidak ada yang berani mengeluarkan suara.
Marsya datang berlari menghampiri mereka dan bertanya keberadaan Naya, Desti tidak menjawab ia diam sejenak lalu berdiri dari tempat duduknya.
"Jangan tanya lagi di mana anak itu berada, dia bukan bagian keluarga ini lagi" jawab Desti lalu pergi dari sana.Raina, Maya dan Ariel sangat kaget mendengar perkataan Desti, mereka juga tidak menyangka Desti akan sekejam itu terhadap Naya, mereka sangat bingung apa yang harus mereka lakukan sekarang, Ariel lalu menyuruh Marsya pergi ke kamar dan tidur saja, Marsya yang tidak mengerti apa apa pun hanya bisa nurut, selang beberapa lama kemudian Desti keluar dengan membawa dua buah koper, ia meletakkan koper koper itu begitu saja
"Mimom, mimom mau kemana?" Tanya Maya penasaran
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah Naya & Samuel ( Cinta Yang Tak Pernah Hilang )
Ficção Adolescentekisah Naya dan Samuel ini menceritakan sebuah kisah percintaan anak remaja pada umumnya. namun, karena keduanya diyakinkan dengan perasaan, mereka membuat hal di luar batas, nasi sudah menjadi bubur, karena perbuatan mereka yang melakukan hal di lua...