Deven tersenyum jahat melihat Naya dan Samuel berada di sana, kedua tangan Deven ia lipat di depan dada. Dinda melihat situasi itu segera membawa Hendra pergi dari sana, kini di ruang tamu mereka berlima berdiri saling berhadapan
"Kaget ngak, gue Deven sayang, calon suami kamu dan calon ayah anak haram kamu" ucap Deven berjalan mendekati Naya.
Naya tentu saja kesal dengan ucapan Deven yang menyebut shakiel anak haram dan juga menyebut dirinya sendiri calon suami, Naya berjalan maju ingin sekali menampar mulut deven saat ini, namun langkahnya diberhentikan oleh Samuel, Samuel menahan Naya mengelus Elus belakang Naya agar bersabar menghadapi mereka
"Ooh Sam, Hallo apa kabar? Lo masih hidup ya, gue kira Lo udah Mati, tapi sayang ya Naya calon istri gue dan anak Lo bentar lagi jadi anak gue, tapi kalo Lo mau ambil anak Lo juga ngapapa dia kan cuma beban Naya aja, maafin calon istri gue ya dia terlalu baik mau jagain anak Lo" ucap Deven lagi membuat Naya benar benar kesal"Jaga ucapan Lo!" Tukas Naya tidak terima dengan perkataan Deven.
Samuel sangat tenang, sesekali ia menenangkan Naya yang terus terlarut dalam emosinya, dengan kesempatan itu Alessia segera menempel di lengan Samuel, berkali kali Samuel berusaha menyingkirkan tangan Alessia dan menjauhinya, namun Alessia terus saja mengejar Samuel dan terus menempel di lengannya.
Naya melihat pacarnya terus digoda oleh wanita gatal merasa sangat cemburu, tapi ia harus menahannya karena saat ini mereka sedang bersandiwara tidak memiliki hubungan apa apa lagi, Naya kembali kesal karena Alessia menyebutnya pelakor hingga mengusirnya pergi.
Samuel tidak terima dengan perkataan Alessia yang menyebut Naya seorang pelakor hingga mengusir Naya seenaknya, Samuel menepis tangan Alessia lalu menjauhinya, Tangan Samuel yang sudah lepas dari tangan gatal Alessia merangkul Naya.
"Alessia, listen to me, I do not know you, jangan mengaku ngaku sebagai mantan suami anda, dan jangan lagi menggunakan Hendra untuk mengelabui saya, saya sudah tau anda mengadopsi Hendra hanya agar hubungan saya dan pacar saya hancur, ooh tidak mudah anda menghancurkannya begitu saja, kekuatan cinta kami sangat kuat jangan berharap terlalu banyak" ucap Samuel menerangkan secara langsung kepada mereka, tangan Samuel mengenggam tangan Naya daritadi membuat Alessia kesal."Oh satu lagi, Lo Deven, gue tau Lo ngejar ngejar Naya dari zaman SMA, tapi sadar diri bro cinta Naya hanya untuk gue Samuel arfiza bukan buat setan kayak Lo. Jangan kaget ya, gue sama pacar gue akan segera menikah bulan depan" ucap Samuel membuat Naya beralih menatap Samuel dengan kaget
Alessia dan Deven tentu saja merasa tidak senang dan tidak terima Naya dan Samuel akan menikah, mereka lebih tidak senang melihat mereka berbahagia.
Tangan Samuel dan Naya saling bergandengan sembari berjalan keluar dari panti asuhan meninggalkan mereka yang masih berdiri di sana.
Hati Alessia kini tidak terima dengan pernyataan Naya dan Samuel akan segera menikah, Alessia tidak akan membiarkan hal itu terjadi karena jika keduanya bersatu dalam ikatan pernikahan, keduanya akan susah untuk dipisahkan.
Tak hanya Alessia, Deven juga sangat tidak terima keduanya berbahagia, ia akan berusaha mencari berbagai cara untuk memisahkan keduanya.Di perjalanan menuju rumah, Naya terus kepikiran dengan kata kata Samuel yang menyatakan bahwa keduanya akan menikah bulan depan, padahal Naya belum siap dan tidak ada rencana untuk menikah, pandangan Naya yang berada di depan kini pindah menatap Samuel yang tengah menyetir mobil.
Samuel fokus menyetir mobil sesekali ia melihat Naya menatapnya dengan aneh, Samuel menahan tertawa lalu memberhentikan mobilnya di tepi jalan
"Ada apa?" Tanya Samuel membalas tatapan Naya
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah Naya & Samuel ( Cinta Yang Tak Pernah Hilang )
Teen Fictionkisah Naya dan Samuel ini menceritakan sebuah kisah percintaan anak remaja pada umumnya. namun, karena keduanya diyakinkan dengan perasaan, mereka membuat hal di luar batas, nasi sudah menjadi bubur, karena perbuatan mereka yang melakukan hal di lua...