chapter 9

53 2 9
                                    

Pagi hari yang cerah, matahari mulai terbit dari timur, burung burung berkicau, sisa embun pagi hari yang masih terasa menyejukkan, di sekitar rumah Samuel, sejumlah orang melakukan aktivitas masing masing, ada yang jogging, ada yang mengobrol, ada yang belanja sayur dan lain sebagainya.

Karena sinar fajar yang masuk melalui sela kamar Samuel, ia membuka matanya, saat bangun dari baringannya ia merasa pusing, mual dan mulutnya pun terasa kering. Ia sudah biasa dengan ini, ia merasakannya setelah meminum obat yang ia kira pemulih ingatan.

Samuel beranjak dari tempat tidurnya, berjalan membuka pintu, ia pergi menuju ke dapur sambil terus memegang kepalanya karena pusing, Samuel mengambil segelas air lalu meneguknya beberapa tegukan, Samuel merasa pusing, sekeliling nya pun sudah mulai berputar putar, Samuel jatuh dan terduduk di bawah, ia berusaha menguatkan dirinya agar tidak pingsan, saat pusing Samuel sudah mereda, ia melihat obat berbentuk bulat putih di bawah tempat sampah, ia juga menemukan penutup obat di bawah kaki meja, ia ingat semalam ia minum obat berbentuk lonjong berwarna putih
"Ini obat apa?" Tanya Samuel dalam hati

Samuel melihat di bagian belakang penutup botol obat yang bertulisan obat benzodiazepin
"Benzodiazepin?"

Di rumah sakit
Dokter masuk ke ruang rawat, dokter itu melakukan pengecekan kondisi shakiel, dokter dengan ramah mengucapkan selamat pagi kepada shakiel lalu memeriksanya.
"Dokter apa shaka udah sembuh? Shaka ngak mau sakit terus, shaka mau sembuh dokter" ucap shakiel berbaring di tempat tidur.

Dokter tertawa kecil mendengar nya, ia pun memberitahu Naya, kondisi shakiel sudah mulai stabil, tapi harus tetap mengonsumsi obat pereda alergi, Naya berterima kasih kepada dokter, shakiel sudah diizinkan pulang oleh dokter karena kondisi shakiel yang kini sudah membaik, shakiel tentu saja sangat senang Karena bisa keluar dari rumah sakit, setelah selesai memeriksa, dokter izin pamit ingin memeriksa pasien lain.
"Shaka mama antar ke rumah opa ya"

"Ma, kata onty inces kemaren Oma jahat emang iya" tanya shakiel penasaran

Naya terdiam sejenak dalam beberapa menit, Naya tentu tidak mau shakiel mengetahui dulu Desti pernah mengusirnya dari rumah, jika shakiel tau itu pasti akan membuat shakiel membenci Desti.
"Kemaren onty inces salah ngomong, salah kenalin orang dia, Oma ngak jahat kok"

Shakiel mengangguk angguk percaya dengan perkataan Naya, setelah selesai mengurus semua nya mulai dari baju baju shakiel, administrasi hingga menembus obat, Naya membawa putranya keluar dari rumah sakit.

ia mendudukkan shakiel di depan tepat berada di sampingnya, memakaikan sabuk pengaman, setelah selesai ia masuk ke mobil, menyalakan mesin mobil bersiap untuk pulang.
"Di rumah opa jangan nakal ya, dengar Kata opa, dan ingat jangan sembarangan makan, oke"

"Oke ma..."

Di rumah sakit yang berbeda, Samuel duduk di hadapan dokter yang memegang penutup botol dan obat berbentuk bulat.
Dokter memberitau Samuel, obat berbentuk bulat adalah obat pemulih ingatan yang sangat bagus untuk memulihkan ingatan seseorang yang hilang ingatan, dokter juga memberitahu Samuel tentang penutup botol obat benzodiazepin, Dokter menjelaskan secara detail obat benzodiazepin dan efek sampingnya, Samuel juga menunjukan obat pemulih ingatan yang ia minum semalam, dokter segera melihat dan memberitahu Samuel, obat yang ia konsumsi semalam adalah obat benzodiazepin/ anti kegelisahan
"Dok, apa ingatan saya bisa pulih kembali dok? Selama ini saya kira obat itu adalah obat pemulih ingatan, saya tidak tau obat itu adalah obat anti kegelisahan"

"Apa mas mengonsumsi nya setiap malam?" Tanya dokter kepada Samuel

Samuel langsung menjawab tidak ia meminumnya seminggu 3 kali, dokter menyarankan agar tidak lagi mengonsumsinya dan perbanyak bergaul dengan orang terdekat, itu yang akan bisa memulihkan ingatannya dengan cepat, dokter juga menyuruh Samuel agar berhati hati dengan orang sekitarnya, setelah mendapat resep obat baru dari dokter, Samuel pun keluar dari ruang dokter, ia berjalan menuju ke parkiran lalu masuk ke dalam mobil , ia kesal lalu memukul setir mobil nya.
"Siapa sebenarnya yang tega ngelakuin ini ke gue?! Gue harus cari tau siapa orangnya" Samuel menyalakan mesin lalu pergi dari rumah sakit.

kisah Naya & Samuel ( Cinta Yang Tak Pernah Hilang )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang