Bab 10

1.8K 166 56
                                    

Rumah sakit dengan suasana hening dan aura menakutkan, setelah insiden beberapa menit yang lalu semua bodyguard dan maid telah berkumpul, termasuk Bepo yang berdiri paling depan karena dia lah yang memiliki tanggungjawab paling tinggi di bandingkan dengan rekan kerjanya.

Sedangkan Law duduk di kursi dengan aura yang mengintimidasi,aura menakutkan yang menyeramkan sangat kental terasa.

Sungguh saat mendengar laporan dari Bepo jika istri tercinta nya telah kabur dari rumah sakit, Law tidak dapat mengontrol emosi nya, apalagi Luffy telah memilih kabur dan lari dari nya, Law sangat benci itu.

"Jadi siapa yang telah membantu Luffy-ya untuk kabur dari rumah sakit ini?."tanya Law dengan suara menakutkan dan wajah datar

Semua orang diam tak berbicara, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, memikirkan siapa yang telah berani membantu istri tuannya kabur.

"Tidak ada yang mau menjawab?,jika tidak ada yang mau mengaku,maka satu nyawa akan melayang."ujar Law sambil mengeluarkan pistol kesayangan nya.
"Law jangan mengotori rumah sakit ku dengan darah."ujar Marco
"Diam Marco-ya aku sedang mendidik bawahan uang tidak becus ini."
"Kau boleh mendidik mereka asal jangan di rumah sakit ku,aku tidak ingin nama rumah sakit ku tercemar gara-gara pembantaian yang kau lakukan."
"Cih,, terserah aku, ruangan ini adalah milikku."

Marco hanya menghembuskan nafasnya dengan berat.

"Aku akan menghitung sampai 3 jika tidak ada yang mengaku maka nyawa kalian yang berada di sini akan melayang."ujar Law dengan dingin

Dengan perasaan takut, Aoi berjalan kedepan, membuat Law tersenyum miring ia  sudah menduganya,siapa lagi kalau bukan Aoi karena dia lah yang paling dekat dengan Luffy.

"Saya,,saya yang membantu Luffy-sama keluar dari rumah sakit ini Law-sama."ujar Aoi sambil menundukkan wajahnya,

Ucapan Aoi sontak membuat seorang orang terkejut, mereka sungguh tak mengira Aoi berani melakukan hal senekat itu.

"Kau tahu bukan bayaran yang harus di terima oleh seorang penghianat seperti mu Aoi."ujar Law sambil berjalan menghampiri Aoi,di cengkeram nya rahang Aoi dengan kuat."nyawamu adalah bayaran nya."ucap Law dengan seringai terukir dibibir itu, membuat orang yang berada di sana diam dan membeku di tempatnya.

"Kemana perginya Luffy-ya?."tanya Law dengan suara dinginnya

Aoi mengeleng tidak ingin memberitahu keberadaan Luffy sekarang."saya tidak tahu Law-sama."jawab nya pelan

"Ctar."

"Aargh."jeritan Aoi karena lagi dan lagi tubuhnya harus menerima cambukan yang menyakitkan.

"Di mana Luffy-ya ku."bentak Law dengan suara menggelegar, membuat para bodyguard dan maid menunduk takut.

Aoi menggelengkan kan kepalanya menahan rasa sakit di tubuh nya.

"Aku tanya sekali lagi di mana Luffy-ya berada sekarang?."bentak Law tubuhnya bangun dari duduknya dengan kasar ia langsung menarik tubuh Aoi dan melemparkan tubuh itu ke lantai.

Aoi tetap diam kesadaran nya seakan mukai terenggut.

"Baiklah,tak apa kau tidak memberi tahunya,aku bisa mencarinya sendiri, karena apa?,sedari awal Luffy-ya adalah milikku, meskipun dia lari cepat atau lambat aku pasti akan menemukan nya,bahkan jika aku harus membawa nya dengan cara kotor sekalipun."ujar Law dengan sebuah seringai yang menakutkan.

"Kata terakhir yang ingin kau ucapkan?."tanya Law sambil mengeluarkan pistolnya
"Law jangan melakukan pembunuhan di rumah sakit ku."cegah Marco
"Cih,, bawa Aoi ke markas."perintah Law lalu ia kembali menyimpan pistol milik nya.

Noda(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang