Bab 33

733 77 8
                                    

Saat Luffy membuka matanya pertama kali ia sama sekali tidak mengenal tempat ini, ruangan yang besar ini,dan juga bau obat-obatan yang tercium pekat oleh hidung nya,ia menatap kosong ruangan dengan dominan warna putih itu.

Ia mengernyitkan kening saat menatap ada beberapa orang yang berdiri di samping kanan dan kiri tempat tidurnya.

Mereka menggunakan pakaian dengan warna yang lebih gelap, setidaknya berbeda dengan warna yang ada di sekitarnya, entah lah itu warna apa, karena Luffy tidak bisa mengenali warna lain selain warna putih.

"Luffy-ya,kamu sudah sadar sayang."tanya Law sambil mengelus wajah Luffy
"Aku akan memeriksa nya."ucap Marco yang dengan cekatan lalu menempelkan benda yang menggantung di lehernya.

Luffy menatap kearah pria tampan d sebelah nya,entah kenapa ia merasa sangat merindukan sosok tersebut,ia juga terpaku ketika pria itu tersenyum kepada nya ,dan entah mengapa senyuman itu begitu memenangkan di hatinya.

Pria yang berada di sebelah kirinya itu segera menempelkan sesuatu di dadanya dan juga memeriksa matanya dengan senter kecil,ia lagi-lagi hanya terdiam,tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Pria berkacamata itu lantas menghela nafas panjang sebelum berbicara dengan pria tampan yang sangat berwibawa yang berada di samping kanan ranjang.

Entah apa yang mereka bicarakan, karena Luffy tidak mendengarkan dan lebih memilih melihat ke sekeliling ruangan,saat mata Luffy bertemu dengan mata pria itu terdengar suara yang lembut.

"Luffy-ya apa kau baik-baik saja?,apa yang kau rasakan?."tanya Law sekali lagi

Luffy menatap lama pria itu,tapi siapa dia?, entahlah kenapa ia tidak bisa mengingat nya.

"Hei,sayang jawab pertanyaan ku?."suara Law mulai terdengar cemas karena Luffy selalu mengabaikan pertanyaan nya.

"Tenang Law, dia tidak apa-apa, Luffy hanya butuh waktu untuk menyesuaikan diri,berada di white room lebih dari 24 jam memang merusak semua syaraf sensorik nya."ucap Marco sambil membetulkan letak kacamatanya.

"Baiklah, kata kan pada ku,apa yang kamu rasakan saat ini,atau katakan saja,apa yang kamu inginkan, Luffy-ya ku?."tanya Law dengan sangat lembut

Luffy masih diam, menatap mereka berdua dengan wajah polosnya, seperti anak kecil yang takut di marahi orang tuanya saat berbuat kesalahan.

"Luffy jangan takut,aku Marco dokter pribadimu,aku tidak akan menyakiti mu,jadi katakan saja apa yang kamu inginkan?."lembut Marco.

"Aku lapar, kalau tidak keberatan."ucap Luffy lirih,dia memang lapar, sangat lapar,ia bahkan tidak ingat kapan terakhir kali ia makan.

"Oh, astaga."ucap Law, lantas ia menyuruh bodyguard nya untuk membelikan makanan untuk istri nya.

Hingga tak lama pintu terbuka dan seorang pria berseragam membawa nampan berisi satu gelas susu dan semangkuk bubur yang di letakkan di atas meja samping tempat tidur.

Dengan sigap Law membantu Luffy untuk bersandar, mengambil mangkuk dan menyuapinya, setelah Luffy memakan habis bubur itu, Law lalu menaruh mangkuk ke atas nakas dan mengambil segelas susu.

Luffy lalu meminum susu itu hingga habis.

"Apa kau sudah ingat siapa nama mu?."tanya Marco

Luffy menggeleng lalu mengangguk kan kepalanya membuat Law dan Marco bingung.

"Apa maksud mu menggeleng lalu mengangguk Luffy-ya?."ucap Law sedikit membentak
"Law tenang lah kau membuat nya takut."

Marco kembali menatap Luffy."apakah kau ingat namamu?."

Noda(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang