Bab 41.

957 54 26
                                    

Luffy sedang berjalan menuju ke atap mansion untuk menemui suami dan kedua putranya dengan perasaan bahagia, senyuman yang sejak tadi menghiasi bibir tipisnya.

"Daddy."panggil Luffy sambil berlari menuju kearah Law
"Sayang, bagaimana hasilnya?,apa yang di katakan oleh Marco-ya?,kamu baik-baik saja kan?."tanya tanpa jeda
"Aku baik-baik saja,hanya saja aku,,,."Luffy terdiam sambil mengusap air matanya
"Hei,,apa yang terjadi, kenapa menangis?."tanya Law dengan panik
"Aku tidak apa-apa Torao."
"Kalau tidak apa-apa, kenapa menangis,aakkhh,,,."Law berteriak tak kala putra nya memukul kepalanya.

"Taro,kenapa kamu memukul Daddy?."
"Addy jahat."ucap Taro,bocah berumur 2 tahun itu sedang menunjukkan aura permusuhan dengan sang ayah.
"Jahat?, memangnya apa yang sudah Daddy lakukan?."Law semakin bingung
"Addy udah ikin ama angis hu'ump."jawab Taro sambil mengembangkan pipinya, ekspresi persis seperti Luffy saat sedang marah membuat Law sedikit tertawa.

"Ama tenang aja,Talo akan melindungi ama dari Addy yang jahat."Taro menarik tangan ibunya,dengan tersenyum Luffy mendekati putranya
"Mama mu itu istriku tahu,jadi aku yang berhak melindungi nya."jawab Law dengan ekspresi menggoda putra nya.
"Idak boleh."Taro semakin marah,ia mengambil pedang mainan untuk menghalau sang ayah agar tidak memeluk ibunya.

Di tengah-tengah perdebatan antara ayah dan anak, tiba-tiba Tora datang dan langsung memeluk ibunya.

"Adek bayi,apa kabar?."berbeda dengan sang kakak Tora,anak itu sudah lebih dulu pandai berbicara.

"Adek bayi."Tora kembali mengelus perut sang ibu.
"Amu yang ade ayi,sana agan peluk Ama."Tora menarik tangan sang adik dari tubuh ibunya.

Sedangkan Law mendekati sang istri dengan tanda tanya di wajahnya.

"Luffy-ya?."
"Iya,apa yang di katakan oleh Tora benar,aku sedang hamil saat ini Torao."jawab Luffy dengan wajah berseri-seri
"Kenapa tidak bilang dari tadi."ucap Law dengan gembira sambil memeluk erat istrinya.
"Bagaimana bisa aku mengatakannya, sedang sejak tadi Torao dan Taro selalu saja ribut."ucap Luffy dengan cemberut
"Maafkan aku."Law mengecup pipi Luffy
"Sudah berapa minggu?."
"Kata paman dokter sudah 4 minggu."

Law mendekati istrinya, kemudian bergerak untuk mencium bibir Luffy,namun sebelum bibir mereka menyatu, Taro lebih dulu meletakkan telapak tangannya di bibir Law dan mendorong nya agar menjauh dari tubuh ibunya.

"Addy idak boleh cium ama."ujar Taro dengan wajah kesalnya.
"Tola antu akak."perintah nya pada sang adik.
"Hai'k."Tora kemudian mengambil pedang mainan nya lalu bergabung dengan sang kakak.
"Daddy tidak boleh cium mama ya."peringat Tora
"Anak-anak ayolah,apa salahnya?,aku ini suami nya dan juga daddy kalian,apa kalian baru saja melarang Daddy kalian sendiri untuk mencium mama kalian?."
"He'em, tidak ada yang boleh mencium mama, siapapun itu,termasuk Daddy, hanya kita berdua yang boleh melakukan nya."Tora dan Tora langsung mengecup bibir Luffy secara bersamaan,lalu menatap Law dengan wajah sombongnya,hal itu membuat Law membuat ekspresi cemberut.

"Apa ini?,dia itu istriku,menyingkir kalian dasar bocah kecil."Law berusaha menarik kedua putranya .

"Ama/mama tolong."Tora dan Tora langsung memeluk Luffy dengan erat dan membenamkan wajah mereka pada dada Luffy.

"Kalian ini hentikan,kalau kalian seperti ini terus, kalian bisa menyakiti adik bayi kalian."

Taro dan Tora sambil berpandangan sebentar lalu melepaskan pelukan mereka ."adek ayi omen, Ama Tola anji akan jadi akak yang baik."
"Oremo."saut Tora
"Baiklah,mama percaya kalian akan jadi kakak yang baik untuk adik kalian."ucap Luffy sambil mengelus pipi kedua putranya.
"Hem,, manja kan lah mereka berdua."kesal Law, karena istrinya hanya perduli pada kedua putranya.

Noda(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang