Bab 37

703 64 36
                                    

Kini Luffy tengah menyandarkan tubuhnya di sandaran ranjang di samping suaminya,ia mengelus perutnya dengan lembut ,tidak terasa buliran kristal jatuh membasahi pipinya,ia merasa terharu dengan apa yang ia rasakan saat ini.

Mencapai di titik sekarang bukanlah hal yang mudah bagi Luffy,membuka hati untuk orang seperti Law tidak lah gampang baginya, apalagi waktu pertama kali ia datang dan menjadi pasangan Law, suaminya itu sangat membenci dirinya, apalagi waktu insiden hampir di bunuh hingga salah satu kakinya yang di patah kan oleh tangan suaminya sendiri,hal itu membawa luka tersendiri bagi Luffy,bukan hanya fisik yang terluka tetapi hatinya juga ikut terluka, namun sekarang sudah tidak lagi, Luffy menganggap itu sebagai perjalanan hidupnya.

Seketika Luffy tersenyum, pandangannya beralih menatap ke arah Law yang telah tertidur lelap."Luffy sayang Torao."di kecupnya kening suaminya.

"Eugh."lenguhan terdengar dari bibir Law
"Apa Luffy membangunkan Daddy?."tanya Luffy saat suaminya tiba-tiba bangun
"Sayang kenapa belum tidur hm,,.?
"Luffy tidak bisa tidur."
"Tidurlah sayang aku sangat mengantuk sekali."seru Law
"Daddy tidur saja tidak perlu menemani Luffy."
"Kamu yakin tidak ingin di temani sayang."
"Iya,besok Daddy masih ada rapat lagi kan,jadi tidurlah, Luffy tidak apa-apa."

Law menganggukkan kepalanya."maaf aku tidak bisa menemani mu,aku butuh sekali istirahat sayang."

"Tidurlah, oyasumi Daddy, suamiku Luffy."ujar Luffy sambil mengecup kening suaminya,membuat Law tersenyum simpul.

Law membalas kecupan itu lalu menaruh kepalanya di pangkuan Luffy."Sayang jangan nakal di perut mama ya, Daddy tidur dulu."ucap Law lalu mengecup perut sang istri.

Luffy tersenyum sambil mengelus-elus kepala suaminya,45 menit berlalu Luffy pun merasa lelah,ia pun tertidur dengan posisi duduk.

Pagi hari Luffy duduk di atas ranjangnya bermalas-malasan sambil memperhatikan Law yang masih berkutat pada kemeja nya.

Setelah selesai mengancingkan kancing kemejanya satu persatu,lantas Law mengambil sebuah dasi hitam di atas meja fan memberikan nya kepada Luffy.

"Kamu yang pasang,sayang."ucap Law lalu duduk di hadapan Luffy

Luffy mengambil dasi tersebut, tangan nya terulur melingkari leher Law.

"Kamu sengaja berlama-lama bukan, Luffy-ya?."hembusan nafas hangat Law menerpa wajah Luffy
"Aku tahu,suamimu ini memang tampan,dan kau bisa berlama-lama menatap wajah ku jika kamu mau, aku tidak keberatan."Law mulai mendekat kan tubuhnya, melingkari pinggang Luffy untuk mengikis jarak di antara mereka.

"Daddy,apa kamu tidak punya kaca?."tanya Luffy yang kesal karena kepedean suaminya
"Untuk apa kaca,tanpa berkaca pun aku sudah terlihat tampan sayang."
"Dasar."Luffy mencebikkan bibirnya yang membuat Law tertawa
"Ayo,,teruskan marahnya,dan aku akan mencium,,,akh."Law terpekik saat Luffy mengeratkan simpulan dasi dilehernya.

"Luffy-ya,apa kau ingin membunuh ku?."

Luffy terkekeh geli melihat waja memerah suaminya."Kalo iya,nanti Luffy bisa jadi janda Nyonya Trafalgar yang kaya raya."ejek Luffy bersamaan dengan dasi yang sudah selesai tersimpul rapi.

"Sudah selesai."
"Sayang kau serius berbicara seperti itu?."tanya Law dengan wajah sedikit kesal
"Eh,,,bukan begitu Luffy hanya bercanda, Daddy."
"Becanda mu tidak lucu sayang."
"Maaf."Luffy menundukkan kepalanya
"Jangan di ulangi lagi ya."Luffy pun mengangguk kan kepalanya
"Emm,Da, Daddy."panggil Luffy sedikit ragu
"Ada apa hem,,?,kau ingin apa katakan saja."
"Entah kenapa hari ini tiba-tiba Luffy ingin sekali memasak."
"Tapi Luffy-ya,,."
"Mungkin ini juga keinginan baby Trafa yang ingin memasak makanan untuk Daddy nya."
"Sayang."
"Daddy."
"Hah,, baiklah tapi hanya hari ini saja aku akan mengizinkan mu memasak."

Noda(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang